Waspada Komplikasi yang Terjadi Akibat Campak Jerman
Halodoc, Jakarta – Beberapa orang pasti mengira campak Jerman tidak jauh berbeda dengan campak biasa. Padahal, kedua penyakit ini sebetulnya berbeda, baik itu penyebab dan gejala. Namun terdapat beberapa hal yang membuat keduanya mirip, yaitu gejala seperti bercak kemerahan pada kulit (ruam) dan demam. Selain itu, kedua penyakit ini mengintai anak-anak usia di bawah 5 tahun. Jika tidak mendapat pertolongan sesegera mungkin, campak Jerman dapat menyebabkan komplikasi bahkan menyebabkan kematian.
Campak Jerman dapat disebut rubella. Apabila menyerang anak-anak dan orang dewasa, penyakit ini bisa ditangani dengan cepat. Komplikasi yang terjadi pada campak adalah radang paru, bahkan radang otak. Jika terjadi kematian, biasanya disebabkan adanya infeksi penyerta pada paru (pneumonia) yang disebabkan bakteri. Komplikasi pada campak Jerman terjadi bila menyerang janin pada wanita hamil sekitar trimester pertama. Jika wanita hamil terinfeksi virus, khususnya selama 4 bulan pertama kehamilan, bayi berisiko mengalami kecacatan saat lahir seperti kelainan pada mata, jantung, dan telinga, atau bahkan terlahir dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Penyebab Campak Jerman
Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya adalah melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat meningkatkan risiko penularan rubella. Kondisi yang terjadi juga jika kamu menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella.
Gejala Campak Jerman
Pengidap rubella pada anak-anak mengalami gejala-gejala yang lebih ringan daripada pengidap dewasa. Tetapi ada juga pengidap rubella yang tidak mengalami gejala apa pun, namun virus rubella mudah menular.
Penyakit ini umumnya membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu sejak terjadi infeksi sampai menimbulkan gejala. Gejala-gejala umum rubella meliputi:
-
Sakit kepala.
-
Demam.
-
Hidung tersumbat atau pilek.
-
Tidak nafsu makan.
-
Mata merah.
-
Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
-
Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari.
-
Nyeri pada sendi, terutama pada pengidapremaja wanita.
Begitu terinfeksi, virus menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5 hari hingga 1 minggu. Potensi tertinggi pengidap untuk menularkan rubella biasanya pada hari pertama sampai hari ke-5 setelah ruam muncul. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan pengidap, apalagi jika kamu sedang hamil.
Pengobatan Campak Jerman
Campak Jerman atau rubella sendiri tidaklah memerlukan penanganan medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan langkah-langkah yang cukup sederhana. Tujuan dari pengobatan dan pemberian obat adalah untuk meringankan gejala, namun bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah sederhana yang dapat dilakukan.
-
Beristirahatlah sebanyak mungkin.
-
Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
-
Untuk mengurangi nyeri dan demam. Pengidap dapat konsumsi obat seperti parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri pada sendi.
-
Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan pilek.
Vaksin juga menjadi alternatif pencegahan terbaik untuk rubella atau campak Jerman. Itu tadi bahaya komplikasi yang dapat terjadi karena campak Jerman. Jika ada yang ingin kamu tanyakan, pakai saja aplikasi Halodoc, karena fitur Tanya Dokter akan memudahkan kamu untuk langsung berinteraksi dengan dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!
Baca juga:
- Cara Mengobati Rubella pada Ibu Hamil
- Bedanya Campak Biasa dan Campak Jerman
- Sering Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Roseola, Campak, dan Rubella