Waspada Komplikasi yang Diakibatkan Keguguran
Halodoc, Jakarta - Keguguran adalah situasi yang menyakitkan dan menyedihkan bagi wanita yang mengalaminya. Tidak hanya perasaan saja yang terluka, tetapi tubuh wanita juga merasakan sakit yang luar biasa. Ada yang lebih penting ketika mengalami keguguran, yaitu komplikasi membahayakan yang dapat terjadi akibat keguguran.
Komplikasi akibat keguguran bisa ringan seperti muntah, demam, perdarahan, sakit perut. Keguguran berisiko menimbulkan infeksi akibat sisa jaringan tubuh janin yang masih tertinggal di dalam rahim. Kondisi ini dinamakan abortus septik, yang mengakibatkan wanita mengalami anemia atau bahkan syok.
Baca Juga: 3 Jenis Keguguran yang Perlu Diwaspadai
Bagaimana Ciri-Ciri Wanita yang Alami Keguguran?
Saat alami keguguran, gejala utamanya adalah keluarnya darah dari vagina saat hamil muda. Darah tersebut bisa dalam bentuk bercak-bercak atau mengalir. Saat mengalaminya, biasanya disertai rasa nyeri atau kram perut, dan nyeri punggung bagian bawah. Tidak hanya itu, yang keluar bukan saja darah, bisa juga cairan kental atau gumpalan jaringan juga dapat ikut keluar. Ciri-ciri dari keguguran yang dirasakan wanita berbeda-beda sesuai tahapan dari keguguran tersebut, yakni:
-
Keguguran yang tidak bisa dihindari (abortus insipiens). Walaupun janin belum keluar dari kandungan, ibu hamil sudah mengalami perdarahan dan pembukaan jalan lahir.
-
Keguguran tidak lengkap (abortus inkomplit). Pada tahapan ini, jaringan janin sudah keluar tetapi hanya sebagian.
-
Keguguran lengkap (abortus komplit). Dikatakan abortus komplit, bila seluruh jaringan janin sudah keluar dari rahim.
Perdarahan atau munculnya flek pada masa awal kehamilan normal terjadi. Namun, perdarahan ini perlu dicurigai karena bisa menyebabkan keguguran, sehingga perlu diperiksakan ke dokter kandungan di rumah sakit terdekat. Jika keguguran belum terjadi, dokter dapat melakukan penanganan untuk mencegahnya. Ibu hamil wajib untuk menemui dokter saat mengalami keluhan tidak normal yang muncul selama hamil. Keluhan tersebut antara lain:
-
Demam;
-
Muntah-muntah sampai tidak bisa makan dan minum;
-
Nyeri saat buang air kecil.
Segera buat janji dengan dokter kandungan saat gejala di atas terjadi. Penanganan yang tepat sejak dini bermanfaat untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Buat janji dengan dokter dapat dilakukan dengan aplikasi Halodoc. Tanpa harus antre, kamu bisa menemui dokter langsung tanpa harus buang waktu.
Baca Juga: 5 Fakta tentang Keguguran yang Wajib Diketahui
Apa Hal yang Menyebabkan Keguguran?
Penyebab keguguran banyak, namun kadang masih ada saja beberapa anggapan yang masih keliru tentang keguguran. Terkadang keguguran tidak selalu dapat ditentukan secara pasti. Pada banyak kasus, keguguran terjadi karena perkembangan janin yang tidak normal akibat kelainan genetik atau masalah di plasenta. Beberapa penyebab keguguran, antara lain:
-
Penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit ginjal;
-
Penyakit autoimun, misalnya lupus dan sindrom antifosfolipid;
-
Penyakit infeksi, seperti toxoplasmosis, rubella, sifilis, malaria, HIV, dan gonore;
-
Gangguan hormon, misalnya penyakit tiroid atau PCOS;
-
Kelainan rahim, misalnya serviks yang lemah dan miom;
-
Obat-obatan yang dikonsumsi, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, methotrexate, dan retinoid;
-
Kelainan pada rahim, misalnya serviks rahim.
-
Sementara itu, beberapa faktor yang membuat seorang ibu hamil lebih berisiko mengalami keguguran antara lain:
-
Hamil di atas usia 35 tahun;
-
Pernah mengalami keguguran sebelumnya;
-
Merokok;
-
Mengonsumsi minuman beralkohol;
-
Menyalahgunakan NAPZA.
Langkah Mencegah Keguguran
Keguguran disebabkan oleh banyak faktor, jadi sulit menentukan langkah-langkah spesifik untuk mencegahnya. Beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah keguguran, antara lain:
-
Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang;
-
Menjaga berat badan normal;
-
Menjauhi rokok, minuman beralkohol, dan tidak menyalahgunakan NAPZA.
-
Menerima vaksin sesuai anjuran dokter untuk mencegah penyakit infeksi.
Baca Juga: Waspada, Ibu Hamil Pengidap Diabetes Dapat Alami Keguguran
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Pregnancy and Miscarriage.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Diseases & Conditions. Miscarriage.