Waspada Komplikasi Akibat Juvenile Rheumatoid Arthritis
Halodoc, Jakarta – Kesehatan anak pasti menjadi hal yang paling utama bagi para ibu. Banyak cara yang bisa dilakukan ibu agar anak terhindar dari berbagai macam penyakit. Tidak hanya orang dewasa, nyatanya anak-anak bisa mengalami peradangan sendi atau arthritis. Kondisi peradangan sendi pada anak dikenal dengan Juvenile Rheumatoid Arthritis.
Hingga saat ini, penyebab Juvenile Rheumatoid Arthritis belum diketahui secara pasti. Namun, gangguan autoimun bisa menjadi alasan seorang anak mengalami kondisi ini. Sebaiknya ibu jangan khawatir, kondisi ini tidak menular. Kenali beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami Juvenile Rheumatoid Arthritis seperti faktor genetik dan jenis kelamin. Kondisi Juvenile Rheumatoid Arthritis banyak terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
Penyakit Juvenile Rheumatoid Arthritis menjadi salah satu penyakit kronis yang bisa menyerang anak-anak dan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk kondisi ini pada anak-anak. Namun, diagnosis sejak dini dapat dilakukan untuk mencegah kondisi ini menjadi lebih parah.
Baca juga: Bukan Cuma Orang Tua, Anak Muda Juga Bisa Kena Rheumatoid Arthritis
Gejala Juvenile Rheumatoid Arthritis
Sebaiknya, ibu kenali gejala-gejala dari penyakit ini agar anak bisa mendapatkan penanganan lebih cepat dan dini. Nyeri sendi menjadi gejala umum yang terjadi ketika anak mengalami penyakit Juvenile Rheumatoid Arthritis.
Biasanya nyeri sendi terasa menyakitkan pada saat pagi hari namun biasanya kondisi ini membaik dengan sendirinya hingga malam hari. Ibu bisa perhatikan bagian tubuh anak yang terasa nyeri. Pada kondisi ini, anak lebih merasakan nyeri pada saat anak membungkuk.
Ibu perlu memerhatikan kondisi fisik anak, pembengkakan pada persendian besar seperti lutut juga menjadi salah satu gejala dari kondisi Juvenile Rheumatoid Arthritis. Perhatikan ketika anak merasa beberapa bagian sendi pada tubuh mengalami kekakuan.
Selain pada persendian, gejala lain bisa muncul berupa ruam pada kulit di area persendian yang mengalami masalah, pembengkakan kelenjar getah bening dan juga demam.
Baca juga: Mengenal Juvenile Rheumatoid Arthritis, Gejala dan Cara Pengobatannya
Komplikasi Juvenile Rheumatoid Arthritis
Penyakit Juvenile Rheumatoid Arthritis dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Ketiga jenis kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain jika tidak segera ditangani.
-
Juvenile Rheumatoid Arthritis Pauciarticular
Kondisi ini hanya memengaruhi beberapa sendi anak-anak. Kondisi ini sangat sering dirasakan oleh anak perempuan. Jika tidak segera ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi pada kesehatan mata. Penyakit mata seperti peradangan dan pembengkakan mata bisa muncul akibat penyakit ini.
-
Juvenile Rheumatoid Arthritis Polyarticular
Berbeda dengan pauciarticular, polyarticular menyerang banyak sendi pada anak. Leher, lutut, pergelangan kaki dan pergelangan tangan paling sering menjadi bagian yang nyeri. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan tulang bisa menjadi risiko komplikasi dari kondisi ini.
-
Juvenile Rheumatoid Arthritis Sistemik
Jika kedua jenis JRA banyak dirasakan oleh anak perempuan, berbeda dengan jenis ini. Juvenile Rheumatoid Arthritis sistemik nyatanya banyak menyerang anak perempuan maupun laki-laki. Perhatikan anak-anak ketika mengalami beberapa gejala seperti demam, ruam, perubahan sel darah dan nyeri sendi.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi kesehatan anak. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga: Peduli Kesehatan, Ini Bedanya Rheumatoid Arthritis dan Juvenile Rheumatoid Arthritis
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan