Waspada, Inilah 5 Komplikasi yang Disebabkan HIV dan AIDS
Halodoc, Jakarta - Human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS) merupakan dua sejoli yang tak henti-hentinya menghantui jutaan orang di seluruh dunia. Sejauh ini, HIV dan AIDS telah merenggut hampir 33 juta nyawa masyarakat global. Cukup banyak, bukan?
Umumnya, kematian akibat HIV dan AIDS ini disebabkan oleh komplikasi yang menjangkiti pengidapnya. Lantas, apa saja komplikasi HIV dan AIDS yang bisa menyerang pengidapnya?
Baca juga: Cari Tahu 5 Hal Mengenai HIV AIDS
Komplikasi HIV dan AIDS Tak Main-Main
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya 37,9 juta orang mesti berhadapan dengan HIV pada 2018. Hal yang bikin resah, para ahli memperkirakan jumlahnya akan terus meningkat sampai sekarang. Oleh sebab itu, jangan sekali-kali meremehkan penyakit HIV dan AIDS.
Alasannya, kedua hal tersebut bisa menimbulkan dampak serius bagi tubuh. Nah, berikut ini komplikasi HIV dan AIDS yang bisa dialami oleh pengidapnya:
1.Pneumocystis pneumonia (PCP)
Komplikasi HIV dan AIDS bisa memicu terjadinya PCP. Infeksi jamur ini bisa menyebabkan penyakit parah. Di Amerika Serikat, PCP masih menjadi penyebab pneumonia paling umum pada orang yang terinfeksi HIV.
2.Kandidiasis
Kandidiasis adalah komplikasi HIV yang terbilang umum. Kondisi Ini menyebabkan peradangan dan lapisan putih tebal di mulut, lidah, kerongkongan, atau vagina.
3.Tuberkulosis (TB)
Di beberapa negara, TB adalah infeksi oportunistik paling umum yang terkait dengan HIV. Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian di antara orang-orang dengan AIDS.
4.Sitomegalovirus
Virus herpes yang umum ini ditularkan melalui cairan tubuh seperti air liur, darah, urine, air mani dan ASI. Sistem imun yang sehat akan menonaktifkan virus, sehingga virus tetap tidak aktif di tubuh.
Namun, ketika sistem kekebalan tubuh melemah (akibat AIDS), virus dapat muncul kembali. Hati-hati, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lainnya.
5.Meningitis kriptokokus
Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Sedangkan meningitis kriptokokus adalah infeksi sistem saraf pusat yang umum terkait dengan HIV. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang ditemukan di tanah.
Baca juga: Inilah 4 Cara untuk Cegah HIV/AIDS
Bukan Cuma Hubungan Seksual
Tak sedikit orang-orang yang beranggapan kalau hubungan seksual merupakan biang keladi satu-satunya penularan HIV dan AIDS. Padahal, HIV atau AIDS bisa ditularkan lewat cara-cara lainnya.
Misalnya pertukaran cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Nah, salah satu cairan tubuh yang dimaksud adalah darah. Oleh sebab itu, virus ini bisa menular ketika seseorang menerima donor darah dari pengidap HIV.
HIV juga bisa menular dari ibu ke bayinya. Menurut ahli di National Institutes of Health, bumil dapat menularkan virus HIV ke janinnya lewat sirkulasi darah. Penularan HIV juga bisa terjadi lewat ASI yang diberikan ibu pada Si Kecil.
Penularan HIV lainnya juga bisa melalui jarum suntik yang digunakan secara bergantian. Penularan lewat media ini umumnya terjadi pada pengguna narkoba dengan jarum suntik.
Di samping itu, dalam beberapa kasus HIV juga bisa menular melalui transplantasi organ tubuh. Penerima donor yang mendapatkan organ dari pendonor yang terinfeksi HIV, bisa terinfeksi virus tersebut melalui pertukaran cairan di organ tersebut.
Baca juga: Jenis Persalinan Untuk Ibu Hamil Pengidap HIV
Mau tahu lebih jauh mengenai komplikasi yang disebabkan oleh HIV dan AIDS? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?