Waspada, Ini 3 Komplikasi Akibat Ketoasidosis Diabetik
Halodoc, Jakarta – Selalu jaga kesehatan jika kamu memiliki penyakit diabetes. Banyak komplikasi kesehatan yang akan muncul akibat adanya penyakit diabetes, salah satunya adalah ketoasidosis diabetik. Penyakit ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang disebabkan tingginya produksi asam darah tubuh atau dikenal dengan istilah keton.
Baca juga: 2 Cara Sederhana Mengendalikan Gula Darah
Kondisi ini biasanya menyerang pengidap diabetes tipe 1. Tidak hanya orang dewasa, nyatanya anak-anak juga dapat mengalami kondisi ketoasidosis diabetik. Sebaiknya, jaga asupan nutrisi dan gizi untuk menghindari kondisi ini. Bagi ibu hamil, memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik juga membantu menjaga kesehatan janin sehingga dapat berkembang dengan sempurna.
Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap ketoasidosis diabetik seperti jumlah urine yang meningkat menyebabkan pengidap ketoasidosis diabetik lebih sering buang air kecil.
Selain itu, pengidap ketoasidosis diabetik lebih sering merasa kehausan sehingga kondisi ini menyebabkan seseorang lebih sering minum. Pengidap ketoasidosis diabetik juga mengalami kondisi mual dan lelah. Selain itu, ada gejala lain yang dialami seperti sesak napas, sakit perut, dan peningkatan kadar gula darah.
Baca juga: Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Ketoasidosis Diabetik
Penyebab dan Diagnosis Ketoasidosis Diabetik
Selain diabetes tipe 1, ada beberapa penyebab lain yang dapat meningkatkan seseorang mengalami kondisi penyakit ini, seperti penyakit atau infeksi yang membuat tubuh menghasilkan lebih banyak hormon. Selain itu, penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini.
Untuk memastikan kondisi ketoasidosis diabetik, ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter sehingga pengidap penyakit ini segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Biasanya pemeriksaan awal yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik. Selain pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan tes darah untuk memastikan kadar gula darah, kadar keton, tingkat keasaman darah serta elektrolit darah.
Selain tes darah, tes urine juga memungkinkan untuk memastikan kadar keton dan kemungkinan adanya infeksi saluran kemih. Rontgen dada dan tes elektrokardiografi dilakukan untuk memastikan kondisi pengidap ketoasidosis diabetik.
Pengobatan dan Komplikasi Ketoasidosis Diabetik
Pengobatan ketoasidosis diabetik yang dilakukan tergantung dari tingkat keparahan penyakit yang dialami oleh seseorang. Biasanya, pengidap ketoasidosis diabetik ditangani dengan beberapa kombinasi pengobatan, seperti:
-
Pemberian cairan infus untuk mengatasi dehidrasi.
-
Pemberian insulin langsung melalui infus.
-
Pemberian elektrolit.
Namun, pengobatan yang dilakukan bagi pengidap ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti:
-
Rendahnya kadar gula darah atau yang dikenal dengan istilah hipoglikemia. Kondisi ini disebabkan karena insulin yang masuk dalam tubuh menyebabkan gula darah diserap oleh sel tubuh.
-
Rendahnya kadar kalium atau hipokalemia. Kondisi hipokalemia yang tidak segera diatasi menyebabkan terganggunya kerja otot, jantung, dan saraf.
-
Pembengkakan pada otak atau edema otak menjadi komplikasi dari kondisi ini. Menstabilkan gula darah terlalu cepat menyebabkan pembengkakan pada otak.
Pencegahan Ketoasidosis Diabetik
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi ketoasidosis diabetik seperti rutin melakukan olahraga, konsumsi makanan yang sehat dan penuh dengan nutrisi. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar kesehatan tetap terjaga.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai penyakit ketoasidosis diabetik. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga: Komplikasi Diabetes Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan