Waspada Gigitan Anjing Rabies, Ketahui Tahapan Gejalanya
Halodoc, Jakarta - Rabies adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf yang berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian. Penyakit ini juga disebut "anjing gila" yang mana penularannya dapat melalui gigitan, cakaran, atau air liur.
Faktanya, gejala digigit anjing rabies berlaku untuk beberapa hewan seperti kucing, kera, musang, bahkan kelinci. Dalam kasus yang jarang, penularan virus rabies juga terjadi dari manusia ke manusia, melalui transplantasi organ.
Gejala Digigit Anjing Rabies
Gejala rabies terlihat sekitar 4 hingga 12 minggu setelah seseorang digigit hewan yang terinfeksi. Beberapa gejala awal yang muncul antara lain:
-
Demam.
-
Lemas.
-
Kesemutan.
-
Sakit kepala.
-
Sakit pada bekas gigitan.
-
Merasa cemas.
Karena mirip seperti flu, biasanya orang mengabaikan gejala ini. Namun, nyatanya muncul gejala lanjutan pada pengidap rabies. Gejala lanjutan tersebut adalah penanda kondisi pengidapnya semakin memburuk karena virus menyerang sistem saraf pusat. Gejala tersebut antara lain:
-
Kram otot.
-
Insomnia.
-
Cemas.
-
Bingung.
-
Halusinasi.
-
Produksi air liur berlebih.
-
Mengalami kesulitan menelan.
-
Sesak napas.
Karena berpotensi menyebabkan kelumpuhan, koma, dan kemudian meninggal dunia, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter saat gejala masih ringan, atau setelah mengalami gigitan hewan yang diduga terinfeksi.
Baca Juga : 5 Penyakit yang Ditularkan dari Hewan
Gejala Hewan yang Terkena Rabies
Sementara itu, kamu harus mengetahui ciri-ciri hewan yang terkena virus rabies ini. Hal ini bertujuan untuk mencegah virus rabies menyerangmu. Beberapa gejala yang muncul pada anjing yang terinfeksi virus rabies meliputi:
-
Terlihat gelisah atau takut.
-
Cepat marah dan mudah menyerang orang.
-
Demam.
-
Mulut berbusa.
-
Tidak nafsu makan.
-
Lemah.
-
Kejang.
Penanganan Gigitan Anjing Rabies
Terdapat tiga cara penanganan bila digigit anjing rabies yaitu:
-
Penanganan Pasca Terkena Gigitan. Dalam penanganan gigitan anjing rabies, diperlukan tindakan cepat yaitu mencuci luka gigitan sesegera mungkin dengan air mengalir dan sabun atau deterjen selama 10 hingga 15 menit lalu diberikan antiseptik.
-
Pre Exposure Vaccination vaksin (VAR). Dalam proses penangan, misalnya untuk luka resiko rendah yang tidak berbahaya seperti jilatan pada kulit, luka, garukan atau lecet (erosi, ekskoriasi), luka kecil di sekitar tangan, badan dan kaki, cukup diberikan VAR. WHO merekomendasikan agar VAR diberikan sebanyak tiga kali dengan dosis yang penuh pada hari ke-0, ke-7 dan ke-21 atau ke- 28. Pemberian VAR bisa dilakukan secara intramuskular di daerah deltoid pada orang dewasa dan anterolateral paha pada anak-anak. Pemberian suntik vaksin rabies VAR juga dapat diberikan di awal sebelum digigit. Vaksin ini dianjurkan kepada mereka yang mempunyai risiko besar untuk mendapat infeksi, seperti: dokter hewan, teknisi yang bekerja pada hewan, karyawan laboratorium yang bekerja dengan virus rabies, karyawan rumah potong hewan, petugas kesehatan yang menangani kasus luka rabies, dan petugas peternakan yang menangani hewan penularan rabies.
-
Pemberian Serum Anti Rabies (SAR). Ini merupakan imunisasi pasif yang bertujuan untuk segera memberikan neutralizing antibodies sebelum sistem imun pengidap siap untuk menghasilkan antibodi sendiri yang terjadi 7-14 hari setelah diberikan VAR. Sedangkan SAR diberikan sekali pada awal vaksinasi, jika SAR tidak diberikan pada awal vaksinasi masih dapat diberikan sampai hari ke-7 sejak vaksinasi awal. Setelah hari ke-7 merupakan kontraindikasi SAR karena telah terjadi respon imun aktif terhadap VAR. Suntikan SAR sangat diperlukan apabila luka gigitan yang terpaksa dijahit.
Baca Juga : 4 Fakta tentang Rabies pada Manusia
Itulah beberapa gejala digigit anjing rabies yang perlu kamu ketahui serta cara mengatasinya. Diskusikan lebih lanjut mengenai gejala rabies dan cara mencegahnya dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan informasi kesehatan terpercaya dari dokter berpengalaman. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!