Waspada Corona, Ini yang Perlu Dilakukan Bumil dan Kelompok Rentan Lainnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Maret 2020
Waspada Corona, Ini yang Perlu Dilakukan Bumil dan Kelompok Rentan LainnyaWaspada Corona, Ini yang Perlu Dilakukan Bumil dan Kelompok Rentan Lainnya

Halodoc, Jakarta - Virus corona yang menyebabkan pandemi COVID-19 tak pandang bulu. Virus yang membuat ratusan negara kewalahan ini, bisa menyerang siapa saja, tak memandang usia, jenis kelamin, maupun status sosial. 

Namun, ada beberapa orang yang sebenarnya menjadi top target dari serangan virus corona. Siapa saja mereka? Nah, lansia dan pengidap penyakit kronis disebut cukup rentan terhadap COVID-19. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Republik Rakyat Tiongkok, telah  merilis data epidemiologi mengenai COVID-19. Data ini meneliti  lebih dari 44 ribu kasus COVID-19 di Tiongkok.

Mau tahu kelompok usia yang paling rentan terhadap serangan virus korona Wuhan? Menurut riset dari total 44.672 kasus, 73 persen pasiennya berusia di atas 40 tahun. Hanya 2 persen saja yang usianya di bawah 20 tahun. Dengan kata lain, semakin tinggi usia seseorang, maka risiko terjangkit infeksi virus ini pun semakin besar. 

Tingkat kematian COVID-19 berkaitan erat dengan usia di atas. Angka kematian paling tinggi terjadi pada kelompok lansia (80 tahun ke atas), sekitar 14,8 persen. Sedangkan usia 7079 tahun sekitar 8 persen, dan 6069 tahun sebesar 3,6 persen. Lalu, bagaimana dengan usia produktif? Total kematian pada kelompok usia 1039 tahun sekitar 0,2 persen. 

Nah, selain lansia dan pengidap penyakit kronis, ibu hamil juga tak boleh abai dengan virus misterius ini. Ibu harus ekstra waspada agar Si Kecil di dalam kandungan tak terdampak oleh serangan virus-virus nakal. 

Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan

Menangkal Virus Corona pada Bumil

Apa virus corona penyebab COVID-19 bisa memengaruhi ibu dan janin? Virus corona jenis SARS-CoV-2 benar-benar baru. Tak banyak yang diketahui tentangnya. Hingga kini para ahli masih terus mempelajarinya. Sampai kini belum ada bukti anak di kandungan dapat tertular dari ibunya. Di samping itu, sejak wabah virus tidak terdeteksi pada ASI. 

Ibu hamil perlu menghindari virus corona dengan mendapatkan fasilitas terpisah dari pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19. Tak cuma itu saja, ibu hamil harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi virus corona baru (COVID-19). Nah, berikut beberapa upaya yang bisa bumil lakukan. 

  • Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik.

  • Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60 persen alkohol), bila sabun dan air mengalir tidak tersedia .

  • Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah setelah digunakan. Sesudahnya, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan.

  • Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak sehat.

  • Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung, dan mata adalah pintu masuk virus.

  • Hindari bersalaman dan sebagai pengganti, lambaikan tangan, salam siku, atau beri senyum.

  • Wanita hamil harus terus makan makanan bergizi, cukup minum, dan mengunjungi bidan atau dokter kandungan secara teratur.

Baca juga: WHO: Gejala Ringan Corona Bisa Dirawat di Rumah

Selanjutnya, bagaimana dengan kelompok lansia dan pengidap penyakit kronis? 

Jaga Jarak sampai Hoaks

Sejak virus corona menyebar, lansia dan pengidap penyakit kronis (penyakit jantung, diabetes, paru-paru, dan lain-lain.) menjadi kelompok yang berisiko mengalami sakit lebih serius. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan penanganan khusus.

Lantas, seperti apa upaya yang bisa dilakukan kelompok ini untuk menangkal serangan virus corona

Baca juga: 10 Fakta Virus Corona yang Wajib Diketahui

  • Jaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain.

  • Saat berada di tempat umum, jauhi orang yang sakit, batasi kontak dekat, dan sering cuci tangan.

  • Sebisa mungkin, jauhi keramaian.

  • Pastikan obat yang harus diminum selalu tersedia.

  • Hindari bersentuhan, jangan bersalaman atau bercium pipi.

  • Bila merasakan gejala demam, batuk kering, dan rasa lelah, segera hubungi hotline, puskesmas, atau rumah sakit rujukan terdekat.

  • Selalu ikuti informasi terbaru dan jangan percaya hoaks.

Nah, bila dirimu mencurigai diri atau anggota keluarga mengidap infeksi virus corona, atau sulit membedakan gejala COVID-19 dengan flu, segeralah tanyakan pada dokter. 

Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan begitu, kamu tidak perlu ke rumah sakit dan meminimalisir risiko terjangkit berbagai virus dan penyakit.

Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (.covid19.go.id).  Diakses pada 2020. Materi Edukasi.
Chinese journal of Epidemiology. Diakses pada 2020. The epidemiological characteristics of an outbreak of 2019 novel coronavirus diseases (COVID-19) in China.
Web MD. Diakses pada 2020. Coronavirus' Top Targets: Men, Seniors, Smokers.