Bukan Cuma Nyeri Perut, Ini 9 Gejala Usus Buntu pada Anak
Halodoc, Jakarta - Apa Si Kecil sering mengeluhkan sakit tak tertahankan pada perutnya? Bisa jadi itu gejala usus buntu pada anak. Meskipun usus buntu mungkin merupakan organ kecil, hal itu dapat menyebabkan masalah besar jika terinfeksi.
Menurut Society of American Gastrointestinal and Endoscopic Surgeons, 70.000 anak mengalami apendisitis di Amerika Serikat setiap tahun. Kondisi tersebut mempengaruhi lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan.
Baca juga: Sering Makan Pedas? Ini Dampaknya pada Usus Buntu
Kenali Gejala Usus Buntu pada Anak
Mau tahu gejala usus buntu yang paling khas? Nyeri pada perut merupakan gejala utama dari penyakit usus buntu. Nyeri ini disebut dengan kolik abdomen. Seseorang yang mengidap usus buntu umumnya merasakan nyeri pada bagian pusar yang bergerak ke bagian kanan bawah perut. Akan tetapi, posisi nyeri ini bisa berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Semuanya bergantung pada posisi dari usus buntu dan usia pengidapnya.
Menurut ahli di National Institutes of Health - Medlineplus, gejala usus buntuk sangat bervariasi. Sayangnya, sulit untuk mendeteksi usus buntu pada anak kecil, orang tua, dan wanita subur. Namun, hampir sebagian besar pengidapnya mengalami rasa sakit di sekitar pusar dan perut bagian atas. Rasa sakit ini bisa bertambah parah ketika berjalan, batuk, atau melakukan gerakan secara tiba-tiba.
Hal yang perlu diingat, gejala usus buntu pada anak dan orang dewasa tidak selalu sama. Nah, berikut beberapa gejala usus buntu pada anak yang perlu diketahui:
- Demam ringan dan nyeri di sekitar pusar.
- Mual dan muntah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Rasa sakit di bagian tengah perut Si Kecil yang mungkin hilang timbul.
Rasa sakit biasanya semakin parah dan bergerak ke sisi kanan bawah perut, tetapi sebagian orang mengalami penjalaran nyeri hingga perut kanan atas, pinggul, dan punggung.
Dalam beberapa jam, rasa sakit bergerak ke sisi kanan bawah perut, di mana usus buntu biasanya berada dan menjadi menetap serta bertambah parah. Dan bila ditekan area tersebut, atau ketika anak batuk dan berjalan kaki, bisa membuatnya merasakan nyeri yang hebat.
Baca juga: Inilah Perbedaan Usus Buntu dan Mag
Gejala usus buntu pada anak mungkin juga disertai peningkatan jumlah sel darah putih yang merupakan tanda terdapatnya infeksi lain pada tubuh. Sementara pada bayi dan anak yang berusia kurang dari 2 tahun, gejala usus buntu biasanya mengakibatkan muntah, kembung, sakit perut, tidak mau makan atau minum, terjadi demam, bahkan diare.
Anak-anak di antara usia 2 sampai 5 tahun sering mengalami sakit perut dan muntah. Bila mereka mengidap penyakit ini, gejala usus buntu yang biasanya terjadi, yakni demam dan hilangnya nafsu makan.
Nah, bila Si Kecil mengalami beberapa gejala di atas, segeralah temui atsau tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Penanganan Penyakit Usus Buntu pada Anak
Untuk mengetahui penanganan yang tepat diperlukan beberapa pemeriksaan tambahan selain pemeriksaan fisik. Contohnya, foto roentgen, USG, CT scan, serta pemeriksaan darah dan urine. Penyakit usus buntu pada anak terkadang sulit untuk didiagnosis, terutama pada anak yang lebih kecil.
Baca juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Radang Usus
Nah, bila kondisi Si Kecil sudah semakin parah atau pengunaan obat-obatan tak berhasil, mau tak mau usus buntu harus ditangani lewat prosedur operasi. Prosedurnya disebut dengan apandektomi.
Di sini dokter bedah akan membuat sayatan kecil di perut, atau menggunakan alat bedah khusus yang disebut laparoskopi. Operasi ini bertujuan untuk mengeluarkan usus buntu yang telah meradang. Biasanya prosuder operasi ini membutukan rawat inap selama dua hingga tiga hari.