Waspada 4 Penyakit Musiman Ini
Halodoc, Jakarta – Banyak orang menganggap musim hujan sebagai musim sakit. Padahal apa pun musimnya, kamu tetap perlu waspada terhadap risiko penularan penyakit. Misalnya pada kasus diare dan tifus, kedua penyakit ini dapat terjadi pada musim hujan maupun musim kemarau. Nah, ingin tahu penyakit musiman lain yang dapat terjadi pada musim hujan dan kemarau? Ini jawabannya.
-
Diare
Diare rentan terjadi jika kamu tidak menjaga kebersihan diri. Kasus diare yang terjadi saat kemarau disebabkan oleh berkurangnya pasokan air bersih. Sedangkan, kasus diare saat hujan terjadi akibat bercampurnya sampah dan kotoran lain dengan air yang meluap.
Diare ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) dan feses yang lebih encer dari biasanya. Penyakit ini biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun setiap mau makan dan setelah buang air besar. Biasakan merebus air minum sampai mendidih, menjaga kebersihan lingkungan, dan hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal.
Baca Juga: Waspada Musim Hujan, Flu Bisa Menyebabkan Trombosit Turun
-
Tifus
Tifus atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini terjadi saat makanan atau minuman yang dikonsumsi terkontaminasi feses yang mengandung bakteri Salmonella. Tifus sering terjadi di negara berkembang dan dapat membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
Gejala tifus biasanya muncul pada 1-3 minggu setelah tubuh terinfeksi. Cirinya berupa demam tinggi, diare, sakit kepala, dan sakit perut. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa minggu dan menyebabkan komplikasi, seperti pendarahan internal atau pecahnya sistem pencernaan (usus). Agar tidak terjangkit tifus, disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, sebelum mengolah makanan, setelah buang air besar (BAB), setelah menceboki anak, dan setelah memegang benda di lingkungan yang kotor dan hewan.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Tetap Bisa 5 Olahraga Ini
-
Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang memiliki ciri warna hitam putih di tubuhnya. Nyamin jenis ini sering ditemukan saat hujan karena pada musim ini, banyak genangan air dan sampah yang menjadi tempat berkembang biaknya. Gejala DBD biasanya muncul 4-7 hari setelah gigitan pertama, yakni berupa demam tinggi, ruam kemerahan, muntah, hilang nafsu makan, nyeri badan, serta perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.
DBD adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena jika tidak segera ditangani, penyakit ini menurunkan trombosit yang membahayakan nyawa. DBD bisa dicegah dengan melakukan gerakan 3M plus, yaitu memasang kelambu, tidak menggantung pakaian, menguras tempat penampungan air secara teratur, menutup tempat penyimpanan air dengan rapat, dan gerakan lainnya.
-
ISPA
Penyakit ISPA sering muncul pada saat musim kemarau. Penyebabnya adalah debu yang bertebaran mengandung virus atau bakteri dan mengiritasi saluran pernapasan. ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan menghambat sirkulasi oksigen dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani, ISPA membuat pengidapnya kekurangan oksigen yang berujung pada kehilangan kesadaran hingga mengancam nyawa.Gejala ISPA berupa hidung tersumbat atau berair, bersin terus-menerus, demam, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri tubuh. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan masker ketika bepergian.
Baca Juga: 5 Penyakit Akibat Tak Gunakan Masker Saat Beraktivitas
Jika kamu mengalami gejala penyakit di atas, segera bicara pada dokter Halodoc lewat fitur Contact Doctor. Kamu bisa bicara pada dokter Halodoc kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!