Waspada 3 Gejala Patellofemoral Pain Syndrome
Halodoc, Jakarta - Kamu suka aktivitas yang membutuhkan kekuatan yang bertumpu pada kaki, seperti tenis, sepakbola, atau basket? Jika iya, kamu sebaiknya waspada dengan adanya patellofemoral pain syndrome ini, ya! Pasalnya, penyakit ini dapat menyerang seseorang di segala usia penggemar kegiatan fisik yang membutuhkan kekuatan sendi lutut, akibatnya lutut sakit saat berdiri. Nah, apa saja gejala yang muncul pada patellofemoral pain syndrome?
Baca juga: Runner's Knee, Penyebab dan Gejalanya
Patellofemoral Pain Syndrome, Sindrom Nyeri Tempurung Lutut
Penyakit patellofemoral pain syndrome, atau yang lebih dikenal dengan sindrom nyeri tempurung lutut merupakan rasa nyeri yang berada pada bagian bawah lutut. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya perubahan sendi patellofemoral. Sendi patella sendiri berfungsi sebagai pendukung gerak kaki saat berdiri atau beraktivitas. Sendi ini bekerja dengan mengurangi tekanan pada sendi lutut serta tulang rawan yang membungkus tulang pada sendi. Nyeri pada patellofemoral pain syndrome bisa terjadi pada salah satu lutut atau keduanya sekaligus.
Apa Gejala yang Muncul pada Pengidap Patellofemoral Pain Syndrome?
Rasa nyeri pada bagian belakang patella merupakan gejala utama patellofemoral pain syndrome. Rasa nyeri ini bisa saja bertambah parah ketika kamu menjalani aktivitas yang membebani sendi patellofemoral. Selain nyeri pada bagian belakang patella, gejala lain pada kondisi ini yaitu:
-
Rasa nyeri atau lutut sakit saat berdiri setelah duduk lama.
-
Bunyi pada sendi saat menekuk lutut.
-
Bengkak pada sendi lutut karena bertambahnya cairan sendi.
Nyeri yang dialami biasanya akan menyebabkan sakit yang ringan. Namun, sakit ini bisa saja berlangsung secara terus-menerus pada lutut dan nyeri bisa bertambah parah jika lutut tertekan.
Baca juga: Sakit Lutut Setelah Berolahraga? Mungkin Ini Penyebabnya
Apa Penyebab Terjadinya Patellofemoral Pain Syndrome?
Tidak ada penyebab pasti dari patellofemoral pain syndrome. Kondisi ini bisa terjadi diduga terjadi karena beberapa hal berikut, seperti:
-
Akibat dari benturan keras pada sendi lutut, tulang rawan, dan ligamen yang tertekan, kemudian menyebabkan nyeri dan degenerasi.
-
Berlebihan dalam menggerakkan sendi dan cedera. Cedera ini termasuk retak atau pergeseran sendi.
-
Terlalu meregangkan otot paha dan tendon.
-
Ketidakseimbangan antara otot dan paha.
Selain beberapa hal di atas kondisi ini juga bisa disebabkan oleh lemahnya sendi lutut, yaitu ketika otot berfungsi secara tidak merata. Akibatnya, tulang dan sendi pun ikut terpengaruhi. Selain itu, patellofemoral pain syndrome juga bisa disebabkan oleh struktur kepala lutut yang tidak normal.
Jika Sudah Terjadi, Begini Langkah Pengobatannya
Ganti aktivitas fisik kamu yang lebih banyak membutuhkan kerja lutut, salah satunya dengan aerobik. Senam yang satu ini tidak menyebabkan benturan pada sendi. Jika kamu mengalami gejala-gejalanya, perawatan awal yang dapat kamu lakukan adalah beristirahat sejenak, mengompres dengan es batu pada bagian yang terasa nyeri, serta melatih otot paha agar sendi tidak terasa kaku. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas apapun yang banyak membutuhkan tenaga, ya!
Baca juga: Pegawai Kantoran Rentan Terkena Radang Sendi
Jika kamu sudah melakukan langkah awal pengobatan, tetapi gejala belum juga hilang, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan