Ini Alasan Wanita Menopause Rentan Kena Lichen Sclerosus
Halodoc, Jakarta - Lichen sclerosus adalah salah satu gangguan kronis pada kulit yang sering menyerang area genital hingga anus. Pengidap penyakit lichen sclerosus biasanya merasakan kondisi tidak nyaman. Penyakit ini juga dapat menyebabkan adanya bercak putih pada area kulit yang mengalami penyakit ini.
Baca juga: 4 Jenis Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai
Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, penyakit ini rentan dialami oleh wanita yang telah mengalami menopause. Perlu diketahui bahwa penyakit ini tidak menular dan tidak menyebar melalui hubungan intim.
Gejala Penyakit Lichen Sclerosus
Ketika kondisi penyakit lichen sclerosus masih dalam tahap ringan, kondisi ini tidak menimbulkan gejala. Namun saat kondisi semakin parah, gejala dapat muncul. Berdasarkan gejalanya, penyakit lichen sclerosus dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Lichen Sclerosus Vulva
Pada wanita, kondisi ini muncul pada bagian vulva. Lichen sclerosus vulva bisa terjadi pada bagian kecil lalu menyebar menuju bagian anus. Pengidap yang mengalami LS Vulva akan mengalami kondisi sangat gatal pada bagian vulva hingga anus. Rasa gatal bertambah parah pada malam hari. Tanda lainnya adalah kulit yang semakin menipis dan muncul memar.
Sebaiknya hindari menggaruk bagian yang gatal karena rentan meningkatkan luka pada bagian yang mengalami kondisi ini. Segera atasi kondisi ini karena memengaruhi pintu vagina yang semakin menyusut dan mengeras.
2. Lichen Sclerosus Ekstra Genital
Kondisi ini ditemukan pada wanita di beberapa bagian tubuh seperti paha dalam, bokong, punggung bawah, pada perut, di bawah payudara, bahu, dan ketiak. Sebaiknya segera hubungi dokter jika kamu mengalami gejala seperti di atas.
3. Lichen Sclerosus pada Mr. P
Kondisi ini umumnya menyerang kulup Mr. P hingga anus. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan fimosis pada pria. Kondisi ini memengaruhi buang air kecil para pria.
Baca juga: Kenali 5 Penyakit Kulit yang Jarang Terjadi
Mengapa Wanita Menopause Rentan Alami Lichen Sclerosus?
Kondisi lichen sclerosus sering dihubungkan dengan kondisi ketidakseimbangan hormon, khususnya pada wanita yang mengalami menopause banyak mengalami kekurangan hormon estrogen. Inilah yang menyebabkan banyak wanita menopause mengalami gangguan kulit ini.
Perlu pemeriksaan fisik untuk memastikan adanya penyakit ini pada bagian tubuh kamu. Tidak hanya pemeriksaan fisik, dokter juga melakukan beberapa pemeriksaan seperti biopsi atau pengambilan sampel untuk diperiksa lebih detail pada laboratorium.
Yuk, Atasi Penyakit Lichen Sclerosus dengan Cara Ini!
Kondisi ini dapat hilang sendiri jika gangguan ini muncul tanpa gejala. Namun penanganan perlu dilakukan jika penyakit ini menyebar menuju bagian tubuh yang lain. Lakukan upaya mandiri untuk mengatasi masalah lichen sclerosus, yaitu:
-
Sebaiknya jaga kebersihan kulit yang mengalami penyakit lichen sclerosus.
-
Cuci perlahan area yang mengalami penyakit ini. Gunakan sabun antiseptik agar kebersihannya tetap terjaga.
-
Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat agar kondisi ini tidak semakin parah. Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat untuk mengurangi gejala.
-
Jangan lupa jaga kebersihan alat kelamin setelah buang air kecil atau buang air besar.
-
Tidak ada salahnya untuk menggunakan krim yang mengandung petroleum jelly untuk mengurangi iritasi yang terjadi pada area yang mengalami lichen sclerosus.
Penanganan yang tepat meminimalisir risiko sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: Inilah 5 Penyakit yang Mudah Menyerang Kulit
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan