Viral Boba Sumbat Usus, Ternyata Batu Empedu

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Januari 2020
Viral Boba Sumbat Usus, Ternyata Batu EmpeduViral Boba Sumbat Usus, Ternyata Batu Empedu

Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan segerombol bulatan yang mirip seperti boba. Video ini awalnya diunggah oleh akun @justgeneralsurgeon dengan caption bag of boba”. Usut punya usut, segerombol bulatan yang mirip boba tersebut adalah batu empedu. Tidak sedikit netizen yang percaya bahwa batu empedu tersebut adalah boba yang menyumbat usus. 

Namun, semuanya terbantahkan karena akun tersebut menambahkan tagar #gallstones atau batu empedu pada caption-nya. Lapisan yang dikira usus ternyata adalah kantong empedu. Video ini menimbulkan pertanyaan, mengapa batu empedu tersebut bisa mirip dengan boba.

Baca Juga: Demam Boba, Awas Bahaya Gula

Kenapa Bisa Mirip Seperti Boba?

Batu empedu berkembang akibat ketidakseimbangan susunan kimiawi empedu di dalam kantong empedu. Pada kebanyakan kasus, munculnya batu empedu disebabkan karena kadar kolesterol dalam empedu yang terlalu tinggi, sehingga sisa kelebihan kolesterol membentuk batu. Batu empedu dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu:

  • Batu kolesterol. Batu kolesterol adalah jenis batu empedu yang umum terjadi. Batu ini biasanya berwarna kuning-hijau. Karena terdiri dari zat lemak dalam darah dan kolesterol ditemukan di seluruh tubuh, maka batu ini disebut batu kolesterol.

  • Batu pigmen. Batu-batu ini berukuran lebih kecil dan lebih gelap. Batu pigmen terdiri dari bilirubin, yang berasal dari empedu, cairan yang dibuat hati kantong empedu. Zat ini terbentuk dari sel-sel darah merah yang terurai di limpa kemudian dibawa ke hati.

Nah, batu pigmen adalah batu empedu yang bentuknya sangat mirip dengan boba karena warnanya yang gelap. Lantas, gejala seperti apa yang menjadi tanda batu empedu di dalam kantong empedu? Berikut gejala batu empedu yang perlu diketahui.

Gejala Adanya Batu Empedu

Batu empedu pada ukuran yang masih kecil tidak menyebabkan tanda atau gejala. Jika ukurannya membesar atau bersarang di saluran empedu sehingga menyebabkan penyumbatan, maka gejala yang muncul, yaitu:

  • Rasa nyeri yang muncul secara tiba-tiba dan meningkat dengan cepat di bagian kanan atas perut;

  • Nyeri yang semakin intensif di bagian tengah perut, tepatnya di bawah tulang dada;

  • Nyeri punggung di antara tulang belikat;

  • Rasa sakit di bahu kanan;

  • Mual atau muntah.

Kalau kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan ke dokter untuk dipastikan lebih lanjut. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kini kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca Juga: Semakin Populer, Ini Batas Aman Konsumsi Boba 

Opsi Pengobatan Batu Empedu

Sebagian besar pengidap batu empedu yang tidak menimbulkan gejala tidak memerlukan perawatan. Namun, dokter akan menentukan pengobatan batu empedu berdasarkan gejala dan hasil tes diagnostik. Dokter juga menyuruh pengidap agar waspada terhadap komplikasi batu empedu, seperti rasa sakit yang meningkat di perut kanan atas. Jika tanda dan gejala batu empedu terjadi di masa depan, maka dokter perlu melakukan opsi pengobatan, yaitu:

  • Kolesistektomi. Prosedur pembedahan ini bertujuan untuk mengangkat kantong empedu, jika batu empedu sering kambuh. Setelah kantong empedu dikeluarkan, empedu dapat mengalir langsung dari hati ke usus kecil dan tidak perlu disimpan lagi di kantong empedu.

  • Obat-obatan. Obat untuk melarutkan batu empedu juga bisa diberikan. Namun, perawatan ini membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk melarutkan batu empedu. Selain itu, batu empedu kemungkinan terbentuk lagi jika pengobatan dihentikan.

Baca Juga: 8 Orang dengan Risiko Sakit Batu Empedu

Pengangkatan kantong empedu tidak memengaruhi kemampuan pencernaan nantinya. Jadi, pengangkatan kantong empedu aman dilakukan karena tidak memberikan dampak negatif dikemudian hari. Pengidap mungkin akan mengalami diare, tetapi ini biasanya bersifat sementara. Sedangkan, obat-obatan terkadang tidak bekerja. Karenanya, obat-obatan untuk batu empedu jarang digunakan dan disediakan untuk pengidap batu empedu yang tidak menjalani operasi.

Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Gallstones.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Gallstones.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Gallstones.