Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta - Ketika vaksin corona sudah tersedia dan diproduksi secara massal, orang-orang perlu melakukan vaksinasi lebih dari satu kali. Jika hanya dilakukan sekali saja, antibodi terhadap virus corona dapat menghilang beberapa minggu atau beberapa bulan setelah vaksinasi dilakukan. Lantas, apa alasan harus melakukan vaksin corona lebih dari sekali? Berikut penjelasan selengkapnya terkait hal tersebut!
Baca juga: Menunggu Vaksin COVID-19, Idola Dunia Ini Positif Corona
Ini Alasan Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik
Melakukan vaksinasi lebih dari satu kali bertujuan untuk mendorong tubuh menghasilkan antibodi yang diharapkan dapat melindungi diri dari infeksi virus di masa mendatang. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, vaksinasi tidak cukup dilakukan sekali saja. Lakukan setidaknya dua kali vaksin dalam selang waktu yang berbeda, yaitu setelah beberapa minggu dari vaksin pertama dilakukan.
Lebih baik jika vaksinasi dilakukan secara berkala. Jika ternyata kekebalan vaksin pertama cepat menghilang, kamu akan membutuhkan vaksinasi selanjutnya yang berfungsi sebagai penguat. Paling tidak berikan sebanyak dua kali guna menghentikan penyebaran infeksi virus corona. Dua dosis yang diberikan diperkirakan telah meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti telah mengamati tingkat antibodi penetral tertinggi setelah dosis kedua diberikan. Pemberian dosis kedua ini dilakukan satu minggu setelah dosis pertama diberikan. Dalam penelitian selanjutnya, vaksin kedua dilakukan dengan jarang empat minggu setelah vaksin pertama diberikan.
Setelah vaksin ditemukan, diperkirakan akan muncul masalah baru, yaitu soal kebutuhan ganda vaksin corona, yang membutuhkan ketersediaan pasokan jarum suntik yang diperkirakan tidak akan mencukupi pada gelombang vaksinasi selanjutnya. Jadi, masalah belum selesai meskipun vaksin corona sudah ditemukan, ya. Masalah ketersediaan jarum suntik masih diperkirakan menjadi masalah selanjutnya.
Baca juga: Ini Gejala yang Dialami Usai Sembuh dari Virus Corona
Vaksin Tambahan Berguna untuk Mencegah Infeksi Berulang
Tidak mengherankan jika vaksin virus corona membutuhkan lebih dari satu kali vaksin. Hal tersebut juga dilakukan pada beberapa jenis vaksin, seperti vaksin cacar dan hepatitis pada anak. Orang dewasa pun melakukan beberapa kali vaksinasi herpes zoster guna membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. Lebih dari itu, vaksin DTaP pada anak membutuhkan lima dosis vaksin guna membentuk kekebalan tubuh dari difteri, tetanus, dan pertusis.
Hal yang perlu diwaspadai dari virus corona adalah, infeksi berulang bisa saja terjadi saat kekebalan tubuh seseorang mengalami penurunan karena kondisi tertentu. Apalagi, virus corona yang saat ini merebak merupakan jenis virus baru, sehingga para peneliti membutuhkan waktu lebih lama guna mempelajari virus ini lebih dalam. Untuk membuktikan berapa lama tubuh dapat bertahan, hal ini masih memerlukan uji klinis lebih lanjut.
Tubuh memerlukan vaksin dalam dosis yang lebih guna memperkuat kekebalan tubuh. Pasalnya, setelah terinfeksi virus corona, pengidap bisa saja terkena infeksi berulang dengan virus yang sama, meski gejala yang muncul akan sangat ringan, dan hanya terjadi pada sebagian kecil pengidap. Hal tersebut dapat terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun setelah pengidap dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona yang pertama. Jadi, jangan anggap remeh, ya!
Baca juga: 3 Pertanyaan Mengenai Virus Corona yang Belum Terpecahkan
Sama halnya dengan vaksin tetanus, vaksinasi corona juga membutuhkan dosis tambahan yang berguna sebagai penguat guna membantu tubuh melawan infeksi berulang. Untuk lebih jelasnya mengenai hal ini, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya!
Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2020. Vaksin Corona Butuh Lebih dari 1 Dosis Suntikan, Kenapa?
Time.com. Diakses pada 2020. The Great Vaccine Race: Inside the Unprecedented Scramble to Immunize the World Against COVID-19.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan