Usia Balita, Anak Sudah Bisa Makan Sendiri?
Halodoc, Jakarta – Ada beberapa ibu yang memilih untuk menyuapi anak ketika makan dengan berbagai alasan. Ada yang menganggap menyuapi anak membuat anak lebih cepat makan, ada pula yang merasa keberatan jika harus membereskan “kekacauan” yang dibuat si kecil jika makan sendiri. Namun sebenarnya, kebiasaan anak untuk makan sendiri itu butuh proses. Dan hal ini bisa diajarkan sejak dini agar si kecil terbiasa untuk makan tanpa disuapi.
Melatih Motorik
Anak yang makan sendiri, tak hanya belajar untuk melakukan kebiasaan baik dan mandiri. Secara tidak langsung juga melatih motorik anak ketika ia memegang sendok dan garpu. Koordinasi motorik yang baik pada anak dapat berpengaruh pada kecerdasan anak secara umum, lho. Selain itu, dengan belajar untuk makan sendiri, anak sebenarnya juga tengah belajar mengenai konsentrasi dan ketekunan. Ia akan berusaha untuk menyendokkan makanan karena ia merasa butuh dan ia akan berusaha. Sedangkan ketika disuapi sambil melakukan hal lain, misalnya menonton televisi konsentrasinya akan terbelah. Hasilnya, ia jadi kehilangan kesempatan untuk melatih ketekunan.
Usia Ideal Belajar Makan
Ketika si kecil sudah bisa duduk sendiri, itulah waktu ideal untuknya belajar makan. Caranya, dudukkan si kecil dengan makanan di depannya, lalu biarkan dia mencoba makan sendiri. Ibu bisa tetap menemaninya, sehingga saat si kecil tak cukup makan ibu bisa membantu menyuapi si kecil. Jika si kecil sudah diajari kebiasaan ini sebelum usia 1 tahun maka ketika masuk usia 1 tahun ia akan mulai lancar makan sendiri dan tidak disuapi ketika masuk usia 2 tahun. Tentu saja proses ini membutuhkan konsistensi, sehingga ibu mesti melakukannya setiap hari.
Cara Menstimulasi Kebiasaan Makan Sendiri
1. Beri Camilan
Untuk menstimulasi anak makan sendiri sebenarnya tidak sulit. Ini karena pada dasarnya anak memang suka memasukkan benda ke dalam mulutnya. Jadi ketika sudah belajar duduk, mulai berikan makanan yang aman dimakan dengan tangan kepada si kecil. Untuk awal, beri makanan dengan potingan cukup kecil untuk dikunyah dan ditelan.
Waktu makan adalah saat yang tepat bagi ibu dan si kecil untuk berinteraksi dan melatihnya untuk makan sendiri. Jadi duduk dengan si kecil di meja makan, gunakan kursi khusus untuknya. Ajari perlahan tentang cara makan yang benar dan juga contohnya sehingga ia merasa tertarik untuk mencobanya.
Jika ibu sudah berkomitmen untuk mengajarkan si kecil makan, sebaiknya bersiap untuk membereskan “kekacauan” yang si kecil buat karena cara makannya. Bukan tidak mungkin ia jadi belepotan makanan, namun ibu tidak boleh kesal, ya. Ini adalah proses dari belajar yang semakin hari tentu akan semakin menunjukkan kemajuan.
2. Menggunakan Alat Makan
Berikan si kecil alat makan yang kecil sesuai dengan ukuran mulutnya. Pilih juga material yang aman dan tidak tajam agar tidak melukai si kecil. Ketika makan, gunakan dua sendok yaitu satu untuk ibu dan satu untuk si kecil. Tunjukkan caranya makan sehingga ia akan mulai tertarik untuk menggunakan sendok untuk makan sendiri.
Untuk pilihan makanan, pilih makanan lunak dan lembut sehingga si kecil mudah mengunyah dan tidak membuatnya tersedak.
Perhatikan tumbuh kembang si kecil setiap hari. Bicarakan dengan dokter spesialis anak pilihan jika terjadi gangguan kesehatan. Gunakan Halodoc untuk bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Ibu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan melalui Halodoc dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Yuk, download Halodoc di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan