Enggak Cuma Mengintip Organ Dalam, USG Juga Bisa Buat Biopsi
Halodoc, Jakarta - Salah satu cara supaya pengobatan berjalan secara optimal adalah ketepatan dalam mendiagnosis penyakit. Untuk membantu mengidentifikasi penyakit pada pengidap, dokter dapat menggunakan pemeriksaan penunjang. Salah satunya dengan bantuan alat USG.
USG atau ultrasonografi merupakan teknik menampilkan gambaran atau citra kondisi bagian dalam tubuh. Dalam mengambil gambar, alat ini memanfaatkan gelombang suara dan frekuensi tinggi.
Biasanya, USG menggunakan sebuah alat bernama transducer yang ditempelkan pada kulit untuk memancarkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Di samping itu, beberapa teknik USG mengharuskan transducer dimasukkan ke dalam tubuh. Teknik ini membutuhkan transducer khusus.
Baca juga: Beda USG 3D dan 4D yang Perlu Ibu Hamil Ketahui
Di samping itu, perkembangan teknologi membuat hasil pencitraan USG lebih akurat, dan dapat digunakan dengan tujuan lebih spesifik. Beberapa pemakaian dan jenis USG yang digunakan antara lain:
-
Mengetahui masalah yang ada di dalam prostat dengan memakai USG transrektal (melalui anus).
-
Mendapatkan pencitraan dari rahim atau ovarium melalui USG transvaginal.
-
Mendapatkan gambar yang jelas dari organ jantung melalui ekokardiogram.
-
Memperoleh gambar yang jelas dari peredaran darah pada pembuluh darah dengan USG teknologi Doppler.
-
Mendapatkan visualisasi jaringan perut dan organ di dalamnya melalui USG abdomen.
-
Memantau struktur dan jaringan di sekitar ginjal melalui USG ginjal.
-
Mendapatkan gambar jaringan payudara melalui USG payudara.
-
Memonitor denyut jantung pada janin, biasanya memakai teknologi Doppler.
-
Memonitor perkembangan janin pada ibu hamil.
-
Memantau struktur tulang tengkorak, otak, dan jaringan di dalam kepala bayi.
-
Mengambil sampel jaringan tubuh melalui teknik biopsi dipandu USG
-
Melihat visualisasi struktur mata dengan USG mata.
Baca juga: Janin Masih Kecil Ibu Perlu Tahu Teknik USG Transvaginal
Dokter biasanya merekomendasikan biopsi ketika pada pemeriksaan awal dicurigai adanya jaringan tubuh yang tidak normal. Biopsi merupakan pengambilan contoh jaringan dari tubuh untuk diteliti lebih dalam. Area tubuh yang tidak normal tersebut adalah lesi, tumor, atau massa.
Contoh-contoh penggunaan biopsi adalah jika hasil mamografi menemukan benjolan atau massa yang mengindikasikan kemungkinan kanker payudara, adanya tahi lalat di kulit yang bentuknya berubah, atau pada seseorang dengan penyakit hepatitis kronik.
Biopsi memang kebanyakan dilakukan untuk mempermudah diagnosis kanker. Namun, tindakan ini dapat membantu identifikasi banyak penyakit lain. Biopsi juga dilakukan untuk menentukan jenis terapi yang tepat, apakah kanker sudah menyebar, atau risiko penolakan pada transplantasi organ. Ada beberapa jenis biopsi, tetapi kebanyakan memerlukan penggunaan alat tajam untuk mengambil contoh kecil jaringan.
Berikut adalah beberapa tipe biopsi yang biasa dilakukan:
-
Biopsi jarum. Jarum digunakan untuk mengakses jaringan yang dicurigai.
-
Biopsi dipandu CT. Biasanya, pengidap diminta berbaring di alat pemindaian CT, supaya dokter dapat meletakkan dengan pasti jarumnya pada jaringan yang ditargetkan.
-
Biopsi dipandu USG. Pemindaian ultrasonografi akan membantu dokter mengarahkan jarum ke bagian lesi.
-
Biopsi tulang. Tindakan ini digunakan untuk mengetahui kanker di tulang. Biopsi ini dilakukan memakai bantuan CT scan atau dokter ortopedi.
-
Biopsi sumsum tulang belakang. Jarum yang digunakan dalam tindakan ini lebih besar, supaya dapat memasuki tulang pelvis untuk mengumpulkan sumsum tulang. Tindakan ini membantu mendeteksi penyakit darah seperti leukemia atau limfoma.
-
Biopsi liver. Jarum akan disuntikkan ke bagian liver melalui kulit atau perut untuk mengambil jaringan di liver.
-
Biopsi ginjal. Sama dengan biopsi liver, jarum akan disuntikkan melalui kulit ke bagian belakang ginjal.
-
Biopsi prostat. Beberapa jarum biopsi dalam waktu bersamaan diarahkan ke kelenjar prostat. Untuk mencapai prostat, sebuah tabung kecil dimasukkan ke rektum.
-
Biopsi kulit dilakukan untuk mengambil contoh jaringan kulit menggunakan pisau lingkaran.
-
Biopsi operasi. Bisa dilakukan dengan operasi terbuka atau laparoskopi untuk mencapai jaringan yang susah diraih.
Baca juga: Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Melakukan USG
Contoh jaringan yang dikumpulkan kemudian akan diteliti oleh dokter patologi. Kemudian, ahli patologi akan meneliti jaringan tersebut di bawah mikroskop. Dengan mengamati tipe sel, bentuk, dan aktivitasnya, makan penyakit yang menyerang pengidap pun akan diketahui.
Masih punya pertanyaan lain soal USG atau biopsi? Kamu bisa menanyakannya kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tanya jawab dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan