Urine Berdarah Akibat Hematuria, Ini 3 Cara Mencegahnya
Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa kondisi kesehatan seseorang bisa dilihat dari warna urinenya? Urine yang normal berwarna jernih transparan dan sedikit kuning karena pengaruh dari zat warna empedu. Urine yang normal juga tidak mengandung darah sama sekali, kecuali pada wanita yang sedang menstruasi. Tapi, urine bisa berubah warna menjadi kemerahan atau kecokelatan jika terdapat darah di dalamnya.
Kondisi urine berdarah ini disebut juga hematuria. Meski hematuria biasanya bukan pertanda penyakit yang membahayakan nyawa, namun kamu tetap perlu mewaspadai kondisi ini. Cari tahu cara mencegah hematuria di sini.
Mengenal Hematuria
Darah yang keluar bersama urine saat terjadi hematuria tidak selalu terlihat jelas. Kadang-kadang, pengidap hematuria tidak menyadari bahwa ia mengeluarkan urine berdarah, karena darah yang keluar tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Kondisi ini disebut juga dengan hematuria mikroskopik.
Darah yang terkandung dalam urine tersebut hanya bisa dilihat di laboratorium dengan bantuan mikroskop. Meski begitu, dokter tetap perlu melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab munculnya urine dalam darah.
Hematuria biasanya disebabkan oleh adanya kondisi medis lainnya yang dialami pengidap. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyakit yang mendasarinya tersebut. Misalnya, untuk hematuria yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih, maka dokter akan memberikan obat antibiotik. Sedangkan untuk hematuria yang disebabkan oleh batu ginjal, pengobatan yang biasanya dilakukan adalah dengan memberikan obat pereda sakit, obat tamsulosin, hingga operasi.
Baca juga: Inilah 4 Gejala Hematuria yang Perlu Diketahui
Penyebab Hematuria
Ada berbagai macam kondisi medis yang bisa menjadi penyebab di balik munculnya urine berdarah. Rata-rata kondisi medis tersebut berkaitan dengan masalah yang terjadi pada sistem saluran kemih. Contoh penyebab umum hematuria, antara lain infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, batu ginjal, kanker kandung kemih, kanker ginjal, dan peradangan pada uretra. Selain gangguan pada sistem saluran kemih, gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi pria juga bisa menyebabkan hematuria, seperti pembengkakan kelenjar prostat dan kanker prostat.
Penyebab hematuria lainnya adalah adanya penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik, seperti anemia sel sabit dan sindrom Alport. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat kanker (cyclophosphamide dan penicillin) juga bisa menyebabkan hematuria. Kadang-kadang, munculnya darah di dalam urine juga bisa dipengaruhi oleh obat-obatan antikoagulan misalnya aspirin dan obat pengencer darah seperti heparin.
Meski jarang terjadi, namun olahraga secara berlebihan juga bisa menjadi penyebab terjadinya hematuria. Sebenarnya, tidak diketahui secara pasti mengapa olahraga berlebihan bisa menyebabkan hematuria. Tap, hematuria diduga muncul karena terjadi trauma pada kandung kemih mengalami dehidrasi akibat aktivitas fisik yang berlebihan.
Selain hematuria, ada juga hal lain yang bisa menyebabkan urine berwarna merah muda atau kemerahan. Salah satunya karena makanan yang kamu konsumsi, seperti buah bit dan beri. Obat-obatan, seperti antibiotik nitrofurantoin dan obat laksatif juga bisa mengubah warna urine menjadi merah.
Jadi, jangan langsung panik bila kamu mengeluarkan urine berwarna merah. Jika disebabkan oleh makanan dan obat tersebut, warna urine akan kembali normal dalam beberapa hari.
Baca juga: Urine Berwarna, Hati-hati 4 Penyakit Ini
Cara Mencegah Hematuria
Hematuria sebenarnya tidak bisa dicegah. Tapi, kamu bisa menurunkan risiko terkena penyakit yang bisa menyebabkan hematuria:
-
Batu ginjal. Untuk mencegah batu ginjal, kamu disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih dan mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam, protein, dan oksalat, seperti talas dan bayam.
-
Infeksi saluran kemih. Agar kamu bisa terhindar dari infeksi saluran kemih, minumlah air putih yang cukup setiap harinya, jangan menahan kencing, serta bagi wanita, bersihkan Miss V dari arah depan ke belakang.
-
Kanker kandung kemih. Kurangi atau hentikan kebiasaan merokok, hindari paparan bahan-bahan kimia, serta minumlah air putih yang banyak untuk mengurangi risiko terjadinya kanker kandung kemih yang dapat menyebabkan hematuria.
Baca juga: 4 Pengobatan Hematuria di Rumah
Itulah beberapa cara mencegah hematuria yang bisa kamu lakukan. Kamu juga bisa melakukan cek urine lewat aplikasi Halodoc, lho. Caranya sangat praktis, kamu tinggal pilih Lab Service yang terdapat pada aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemuimu pada waktu yang sudah ditentukan. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan