Uji Coba Vaksin Corona Lemah pada Lansia, Apa Alasannya?
Halodoc, Jakarta – Pengembangan dan uji coba vaksin untuk melawan virus corona terus dilakukan. Salah satu calon vaksin yang saat ini tengah menjadi sorotan adalah vaksin virus corona dari Sinovac. Hasil uji coba sejauh ini menunjukkan vaksin tersebut cukup aman digunakan, termasuk pada orang yang sudah lanjut usia alias lansia.
Sayangnya, respons kekebalan tubuh pada lansia yang sudah divaksin ternyata cenderung lebih lemah. Padahal, lansia adalah kelompok yang paling rentan dan banyak terserang virus COVID-19. Lansia mungkin menjadi kelompok yang paling membutuhkan vaksin segera. Lantas, apa yang membuat efek vaksin lebih lemah pada lansia?
Baca juga: Waspada Happy Hypoxia, Gejala Baru COVID-19 yang Mematikan
Pengaruh Siklus Imunitas Manusia
Pemberian vaksin dilakukan untuk meningkatkan imunitas seseorang. Tujuannya agar tubuh bisa melawan serangan virus, jamur, atau bakteri yang bisa memicu penyakit. Dengan manfaat tersebut, tentu pemberian vaksin sebenarnya adalah hal yang bisa sangat membantu lansia. Pasalnya, pertambahan usia bisa membuat kondisi tubuh menjadi lebih rentan dan terjadi penurunan daya tahan terhadap serangan penyakit.
Namun, ternyata siklus imunitas tersebut juga memengaruhi efektivitas dari vaksin. Sistem kekebalan tubuh manusia mengalami transformasi atau perubahan yang nyata pada saat baru lahir, usia dewasa, serta usia lanjut. Pada minggu pertama setelah lahir, imunitas akan berubah dan meningkat. Namun, kekebalan tubuh akan kembali menurun, bahkan seperti saat baru lahir, saat seseorang memasuki usia lanjut.
Hal itu yang menjadi alasan vaksin bisa bekerja dengan baik pada anak-anak dan orang dewasa, tapi tidak pada lansia atau bayi baru lahir. Kembali ke hasil uji vaksin yang baru dilakukan, nyatanya respons lebih baik ditunjukkan pada orang dewasa yang berusia lebih muda. Terjadi peningkatan kekebalan tubuh yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dampak yang ditunjukkan oleh lansia penerima vaksin.
Namun, perlu diingat hingga kini pengembangan terhadap vaksin corona masih terus dilakukan. Serangkaian uji coba akan menunjukkan perkembangan vaksin dari waktu ke waktu. Masih ada kemungkinan pengembangan vaksin yang akan memiliki dampak pada peningkatan kemampuan tubuh lansia dalam melawan virus corona.
Baca juga: Langkah Lanjutan Setelah Vaksin Virus Corona
Selagi menunggu, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus COVID-19 adalah menerapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, rutin cuci tangan, jaga jarak, serta mengenakan masker saat keluar rumah. Lansia juga disarankan untuk menerapkan protokol hidup sehat tersebut, agar tubuh lebih bugar dan tidak mudah sakit.
Kenapa Vaksin Penting?
Banyak negara di dunia yang terdampak virus corona berlomba-lomba menghasilkan vaksin. Pertanyaannya, kenapa vaksin begitu penting bagi manusia?
Perlu diketahui, vaksin terbuat dari mikroba penyebab penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Bahan dasar vaksin, bisa virus, jamur, atau bakteri, akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan. Karena sudah mati atau lemah, virus tidak akan menyebabkan penyakit pada tubuh.
Sebaliknya, setelah memasuki tubuh vaksin akan bekerja dan meningkatkan daya tahan. Vaksin akan meniru proses infeksi penyakit kemudian memicu sistem imun tubuh membangun perlawanan. Nah, nantinya tubuh akan mengingat proses tersebut sehingga menjadi lebih siap atas serangan penyakit yang sebenarnya.
Baca juga: Vaksin Corona Belum Tersedia, Begini Cara Tekan Angka Penularan
Cari tahu lebih lanjut seputar vaksin dan manfaatnya bagi tubuh dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa menyampaikan keluhan penyakit melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dari dokter terpercaya. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi
Scientific American. Diakses pada 2020. Coronavirus Vaccines May Not Work for the Elderly—and This Lab Aims to Change That.
CDC. Diakses pada 2020. Vaccines and Preventable Diseases- Vaccines: The Basics.
Reuters. Diakses pada 2020. China's Sinovac coronavirus vaccine candidate appears safe, slightly weaker in elderly.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan