5 Tips Membantu Remaja Memahami Konsep Penerimaan Diri

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Juni 2020
5 Tips Membantu Remaja Memahami Konsep Penerimaan Diri5 Tips Membantu Remaja Memahami Konsep Penerimaan Diri

Halodoc, Jakarta – Memiliki anak dengan usia yang beranjak remaja tentunya bukan hal yang mudah. Berbagai tantangan baru yang dihadapi anak tentunya menjadi perhatian orangtua agar anak tidak merasa kesulitan. Konsep penerimaan diri juga perlu diketahui oleh para remaja agar anak-anak mampu menjalani hidupnya dengan lebih bahagia.

Baca juga: Bagaimana Body Image Memengaruhi Remaja?

Dukungan dari orangtua saat anak menentukan jalan hidupnya menjadi aspek yang cukup penting bagi anak-anak untuk merasa dihargai. Selain itu, kegagalan yang dialami anak sebaiknya diterima oleh orangtua dan jadikan hal tersebut sebagai pengalaman yang berharga. Ketahui beberapa tips untuk membantu remaja memahami konsep penerimaan diri, yaitu:

1. Ajak Anak Melakukan Aktivitas Fisik

Ibu dapat memperbanyak aktivitas fisik pada anak, khususnya di sekolah atau di tempat olahraga. Melansir Greater Good Magazine, melakukan aktivitas fisik mampu meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri seorang anak.

Konsep penerimaan diri pada remaja juga berkaitan dengan pencitraan diri. Jadi, jangan ragu untuk mengajak anak memperbanyak aktivitas fisik. Tujuannya agar anak bisa menghargai dirinya sendiri dan kesehatan tubuh anak dapat optimal.

2. Ajarkan Anak untuk Melakukan Usaha yang Terbaik

Hindari untuk meminta anak fokus pada hasil yang diraihnya. Tekankan pada anak untuk melakukan usaha terbaik pada apapun yang sedang ia kerjakan. Fokus pada usaha membuat anak lebih merasa mendapatkan dukungan dari orangtua dibandingkan harus fokus pada hasilnya.

Melansir Very Well Family, tentunya anak-anak dapat mengontrol usaha yang mereka lakukan untuk sesuatu yang sedang ia kerjakan sedangkan hasilnya tidak dapat dikontrol. Dengan melakukan usaha yang terbaik, tentu hasilnya pun akan menjadi lebih baik.

Baca juga: Mengapa Remaja Identik dengan Moody?

3. Dukung Anak untuk Melakukan Hal Baru

Sebaiknya dukung dan dorong anak untuk melakukan berbagai hal dan tantangan yang baru. Hal ini tentunya dapat membantu anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Tidak hanya membangun rasa percaya diri, tentunya dengan belajar hal baru kemampuan anak akan bertambah. Tawarkan anak untuk menambah ilmu bahasa, kemampuan olahraga atau bermain alat musik

4. Ajarkan Anak untuk Bersikap Tegas

Orangtua perlu mengajarkan cara anak bersikap tegas pada orang lain. Berikan anak pengertian mengenai bersikap tegas dengan tepat dan mudah dipahami oleh anak seusianya. Ajarkan anak untuk tidak bersikap ragu dan percaya diri saat berhadapan dengan orang lain. Kondisi ini akan memberikan dampak positif pada kehidupan anak, baik di sekolah maupun di pergaulan.

5. Jadi Contoh untuk Anak

Konsep penerimaan diri akan berjalan dengan baik ketika orangtua menjadi contoh bagi anak-anak. Jika orangtua selalu mengeluhkan mengenai fisik maupun apa yang telah dicapai, tentunya anak juga akan mengikuti apa yang dilakukan orangtua.

Percaya diri dan berani bertanggung jawab menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua sebagai contoh rasa penerimaan diri dengan baik. Tidak ada salahnya menceritakan pengalaman hidup baik yang gagal maupun berhasil pada anak, agar anak membangun rasa kepercayaan diri dan penerimaan diri yang serupa dengan orangtua.

Baca juga: 4 Gangguan Psikologis yang Sering Dialami Anak Muda

Itulah cara yang bisa dilakukan orangtua agar anak remaja dapat memahami konsep penerimaan diri di usianya. Tentunya, menghargai diri sendiri dapat berdampak positif bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental seseorang. Jika orangtua membutuhkan bantuan psikolog terkait tentang pola asuh pada remaja, bisa hubungi psikolog melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja.

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2020. 8 Essential Strategies for Raising a Confident Teen
Psychology Today. Diakses pada 2020. 5 Ways To Help Your Teenager Accept Themselves