Tinea Capitis Menular Akibat Infeksi Jamur, Ini Gejalanya
Halodoc, Jakarta - Pernah merasakan sensasi gatal di kepala yang tidak disebabkan oleh ketombe? Bisa jadi kamu mengalami infeksi jamur dermatofita yang menyerang area lapisan luar kulit kepala dan batang rambut.
Di dalam dunia medis, kondisi ini disebut tinea capitis, dan kamu harus waspada terhadap beberapa gejala lain yang akan terjadi akibatnya. Saat alami tinea capitis, ada sekitar delapan gejala yang kamu alami, yaitu:
-
Sensasi gatal di kepala;
-
Area yang terinfeksi mengalami rambut rontok, bersisik, berwarna merah, dan bengkak;
-
Kebotakan dan tampak pola titik-titik hitam yang sebenarnya merupakan rambut yang telah patah;
-
Rambut rapuh.;
-
Kulit kepala terasa sakit;
-
Kelenjar getah bening di leher membengkak;
-
Demam ringan.;
-
Munculnya luka di kulit kepala yang disebut kerion yang bisa mengeluarkan nanah dan kemudian sebabkan bintik-bintik botak permanen dan jaringan parut.
Baca juga: Berapa Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Tinea Capitis?
Apa Saja Penyebab Tinea Capitis?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, ada sekitar 40 spesies jamur yang dapat menyebabkan kurap di kepala ini. Orang-orang dapat tertular jamur setelah bersentuhan dengan manusia atau hewan yang terinfeksi atau dengan kotoran atau benda yang mengandung jamur.
Jamur tumbuh dengan baik di daerah yang hangat dan lembab, sehingga kurap bisa menyebar di area seperti jari-jari kaki, di daerah selangkangan, atau di lipatan kulit. Tinggal di lingkungan yang hangat dan lembab juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena jamur kulit ini.
Jika kamu mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya jangan ditunda lagi pemeriksaan ke rumah sakit. Jika kamu tidak mau repot dan lelah antre, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter. Ingat, perawatan yang dilakukan sejak awal dapat mencegah masalah atau gejala yang lebih berat.
Baca juga: Selain Ketombe, Ternyata Ini Penyebab Kulit Kepala Gatal
Langkah Pengobatan Tinea Capitis
Seorang dokter dapat mengobati sebagian besar kasus tinea capitis dengan menggunakan obat antijamur topikal. Namun, orang yang menderita tinea capitis biasanya perlu minum obat antijamur oral selama 1 hingga 3 bulan.
Infeksi jamur yang berkembang di area kulit yang tidak terpapar, seperti di bawah kuku atau kuku, juga memerlukan obat antijamur oral. Orang-orang dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi ulang dengan cara:
-
Menjaga Kulit Tetap Kering. Jamur bisa tumbuh dalam kondisi lembab, jadi penting untuk menjaga kulit yang terkena tetap kering saat sembuh. Keringkan segera setelah mandi dan kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
-
Mencuci Tempat Tidur Secara Teratur. Jamur sangat mudah menular, dan spora jamur dapat berpindah ke kain yang bersentuhan dengan kulit yang sakit. Kamu bisa mempercepat waktu pemulihan dan mencegah infeksi ulang dengan mencuci seprai dan sarung bantal setelah setiap kali digunakan.
-
Mengganti atau Mendesinfeksi Alat-Alat Rambut. Jamur yang bertanggung jawab atas infeksi ini kurap dapat hidup dalam waktu lama, yang berarti bahwa orang perlu mendisinfeksi atau mengganti sikat rambut, sisir, dan alat tata rambut lainnya. Hal ini mampu mengurangi risiko infeksi datang kembali.
Baca juga: 3 Hewan Rumahan yang Bisa Membawa Penyakit
Langkah Pencegahan Tinea Capitis
Dermatofita yang menyebabkan tinea capitis sangat mudah menular. Akibatnya, pencegahan menjadi sulit. Karena anak-anak sangat rentan, beri tahu anak-anak tentang risiko berbagi sikat rambut dan barang-barang pribadi lainnya.
Keramas, mencuci tangan, dan rutinitas kebersihan normal lainnya dapat membantu mencegah penyebaran infeksi. Pastikan untuk mengajari anak-anak cara membersihkan yang benar.
Mungkin sulit untuk mengetahui apakah hewan peliharaan kamu memiliki jamur, tetapi tanda umum infeksi adalah bercak botak. Hindari mengelus binatang yang memiliki bercak kulit yang muncul di bulu mereka.
Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin untuk semua hewan peliharaan dan pastikan mereka tidak memiliki jamur.