Tidak Hanya Menyerang Orangtua, Rabun Jauh Juga Dapat Dialami oleh Anak
Halodoc, Jakarta – Rabun jauh alias miopi adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan mata bisa melihat objek yang letaknya dekat dengan jelas. Sebaliknya, objek yang berada sedikit lebih jauh, biasanya tidak bisa dilihat dengan jelas. Kondisi ini juga sering disebut dengan istilah myopia.
Gangguan penglihatan seperti rabun, lebih identik dan sering dianggap hanya dialami oleh orang yang sudah lanjut usia. Hal itu dikaitkan dengan faktor usia yang membuat organ tubuh “kelelahan” dan mulai kehilangan fungsinya. Namun tahukah kamu, ternyata rabun jauh juga bisa menyerang anak kecil, lho!
Ada yang mengatakan bahwa usia 11 hingga 16 tahun adalah waktu di mana anak menjadi lebih rentan mengalami rabun jauh. Sebenarnya, apa penyebab rabun jauh pada anak dan bagaimana cara mencegah, dan mengatasinya?
Penyebab Rabun Jauh pada Anak
Sebenarnya, belum diketahui secara pasti apa penyebab kerusakan mata yang berujung pada rabun jauh. Namun, ada beberapa pendapat yang menyebut bahwa rabun jauh dapat dipicu oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan dan pengaruh lingkungan.
Anak-anak yang memiliki orangtua pengidap rabun jauh disebut memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi yang sama. Sementara itu, rabun jauh juga bisa terjadi dan disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu lingkungan dan kebiasaan tertentu. Contohnya, terlalu sering menonton televisi, menggunakan komputer, dan membaca buku dengan penerangan yang redup. Pasalnya, hal itu membuat mata harus bekerja lebih keras dan rentan mengalami kerusakan.
Gejala rabun jauh bisa terjadi pada siapa saja dan dari segala umur. Namun, biasanya gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini beragam yang tergantung pada tingkat keparahan. Rabun jauh umumnya mulai menyerang pada usia sekolah hingga remaja. Ada beberapa gejala yang sering menandai kondisi ini, yaitu:
1. Pandangan Kabur
Rabun jauh akan menyebabkan pandangan kabur saat melihat objek yang jauh. Biasanya untuk membuat penglihatan menjadi lebih jelas, seseorang yang memiliki gangguan ini akan menyipitkan mata. Misalnya, saat membaca tulisan-tulisan di papan tulis, anak yang mengalami rabun jauh akan mengalami kesulitan.
2. Sakit Kepala
Gangguan penglihatan ini juga bisa memicu gejala lain, yaitu sakit kepala. Gejala ini bisa saja terjadi karena mata terlalu lelah, sebab bekerja secara berlebihan. Sakit kepala karena gangguan ini bisa sangat mengganggu.
Gejala lain juga sering ditunjukkan mata sebagai tanda adanya gangguan. Mata yang mengalami rabun jauh biasanya akan berkedip secara berlebihan dan membuat pengidapnya sering menggosok mata.
3. Tidak Menyadari Keberadaan Satu Objek
Terutama objek yang terletak jauh. Orang yang mengalami rabun jauh biasanya tidak menyadari keberadaan objek jauh. Bukan tidak mungkin jika dia tidak bisa melihat sesuatu yang bisa dilihat oleh orang lain.
Sebenarnya, rabun jauh tidak bisa dicegah sepenuhnya. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi mata dan mengurangi kondisi ini semakin berkembang. Cara pertama yang bisa dilakukan adalah melindungi mata dari sinar matahari, misalnya menggunakan kacamata hitam saat berpergian di siang hari.
Sebaiknya anak juga diajak untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan hindari melakukan kebiasaan-kebiasaan yang bisa memicu gejala rabun jauh muncul. Kenali gejalanya dan terapkan pola hidup sehat bisa menjadi langkah terbaik mencegah perkembangan rabun jauh.
Jaga juga kesehatan mata dengan mengonsumsi suplemenn khusus, yang disarankan oleh dokter. Agar lebih mudah, beli suplemen atau produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc saja! Pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan