Tes Risiko terinfeksi Virus Corona atau COVID-19
Halodoc, Jakarta - Persebaran virus corona belakangan ini menyebabkan kepanikan di semua lapisan masyarakat. Sejauh ini (19/3) di Indonesia terdapat 227 kasus positif. Dari total tersebut, 11 orang lainnya sembuh dan 19 lainnya harus meregang nyawa karena dampak dari virus corona.
Sejauh ini, pemerintah berencana untuk melakukan rapid tes, atau tes massal untuk mengatasi pandemi COVID-19 . Terdapat beberapa pemeriksaan dari virus corona yang sejauh ini dilakukan agar pendeteksian dapat tepat. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan!
Baca juga: Terindikasi Corona, Berikut Panduan Aman untuk ke Rumah Sakit
Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Deteksi Virus Corona
Peningkatan seseorang yang mengidap virus corona sejauh ini terus bertambah. Dengan begitu, peran pemerintah sangat diperlukan untuk mencegah penyakit ini terus menyebar ke orang yang sehat. Salah satu langkah jitu yang diperlukan adalah dilakukannya pemeriksaan yang efektif untuk mendeteksi paparan COVID-19 tersebut.
Sejauh ini, pemerintah menggunakan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR). Pemeriksaan terkait virus corona ini terbilang membutuhkan waktu yang lebih lama dan juga biaya yang lebih mahal. Lalu, apa saja yang harus diketahui mengenai RT-PCR yang sejauh ini digunakan untuk mendeteksi COVID-19 pada tubuh seseorang. Berikut beberapa hal terkait metode tersebut:
-
Pemeriksaan RT-PCR
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mendeteksi kandungan genetik yang spesifik terdapat di dalam virus tersebut. Bergantung dari jenis PCR yang tersedia, umumnya ahli medis akan menyeka bagian belakang tenggorokan dan mengambil sampel air liur. Selain itu, sampel cairan yang berasal dari saluran pernapasan hingga tinja mungkin akan dibutuhkan.
Setibanya sampel tersebut di lab, ahli medis akan mengekstrak asam nukleat yang terkandung genom virus. Setelah itu, akan dilakukan reaksi berantai transkripsi polymerase terbalik yang berguna untuk memperkuat daerah genom tertentu. Hal ini berguna untuk mendeteksi sampel tersebut dan membandingkannya dengan virus corona yang sudah ada.
Baca juga: Bukan Tahan Napas 10 Detik, Ini Tes untuk Mendiagnosis Corona
-
Rapid Test (Pemeriksaan Serologis)
Cara ini juga dapat dilakukan sebagai salah satu pemeriksaan terkait virus corona. Metode ini dilakukan dengan mencari antibodi tertentu yang diproduksi tubuh untuk melawan virus. Pemeriksaan yang disebut juga dengan rapid test ini telah dikembangkan di Singapura dan juga Cina terkait pemeriksaan antibodi yang efektif untuk mengetahui seseorang terserang COVID-19 atau tidak.
Rapid test dilakukan dengan pemeriksaan pada darah, meski virus tersebut tidak dapat hidup di darah. Namun, seseorang yang terinfeksi akan membentuk antibodi yang disebut juga Imunoglobulin. Zat antibodi tersebut yang dapat dipastikan oleh ahli medis agar dapat deteksi virus corona secara tepat dan cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ini hanya 15-20 menit untuk mendapatkan hasil.
Keunggulan dari tes serologis, yaitu dapat mendeteksi antibodi bahkan jika orang tersebut telah pulih dari virus corona. Sedangkan, pada pemeriksaan PCR dapat mendeteksi virus hanya jika orang tersebut sedang sakit. Namun, kedua metode tersebut akan sulit dideteksi jika sampel yang diambil terlalu dini.
Hal ini dapat terjadi karena virus masih sedikit atau tubuh orang tersebut belum menghasilkan antibodi terhadap virus tersebut. Untuk pemeriksaan serologis yang berguna mendeteksi virus corona, dibutuhkan waktu sekitar satu minggu sebelum tubuh memproduksi lebih banyak antibodi.
Itulah beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi virus corona. Diharapkan agar semua orang yang merasakan gejala terkait virus COVID-19 dapat segera diperiksa agar penyebarannya dapat dibatasi. Sehingga, korban dari penyakit ini tidak terus bertambah seperti sekarang ini.
Baca juga: Panduan Menjaga Kesehatan Diri agar Terhindar dari Corona
Jika kamu mempunyai pertanyaan lebih lanjut tentang virus corona, tanyakan saja pada dokter di Halodoc. Tanpa perlu repot keluar rumah, kamu bisa berkomunikasi dengan dokter kapan dan di mana. Tunggu apa lagi? Ayo download aplikasinya sekarang juga di App Store atau Google Play!
Referensi:
Live Science. Diakses pada 2020. How do the new coronavirus tests work?
Science News. Diakses pada 2020. What you need to know about coronavirus testing in the U.S.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan