Tes Mikrobiologi Dapat Dilakukan untuk Pencegahan Infeksi Sesudah Operasi
Halodoc, Jakarta - Luka terjadi karena munculnya gangguan fisik pada kulit, menjadi salah satu hambatan utama untuk pembentukan infeksi oleh patogen bakteri dalam jaringan internal. Ketika bakteri menembus penghalang ini, maka infeksi terjadi. Luka bisa terjadi karena banyak hal, misalnya akibat trauma yang disengaja maupun tidak yang diperoleh akibat tindakan medis di rumah sakit.
Luka infeksi akibat tindakan medis sering terjadi ketika prosedur pembedahan dilakukan. Ketika luka ini tidak dirawat dengan baik, maka bukan tidak mungkin infeksi bakteri mudah terjadi. Infeksi ini bisa terjadi dalam dua hal, pada kulit dan jaringan kulit. Inilah perlu kehati-hatian dan perhatian lebih ketika operasi selesai dilakukan, terlebih dalam hal perawatan bekas lukanya.
Tes Mikrobiologi untuk Pencegahan Infeksi Pasca Operasi
Infeksi ini dapat dicegah dengan tes mikrobiologi. Sebelum operasi dilakukan, dokter atau petugas kesehatan menganjurkan kamu untuk melakukan tes ini. Tujuannya untuk mengurangi infeksi yang terjadi setelah operasi dengan pengambilan langkah dan metode pembedahan yang tepat.
Baca juga: 4 Jenis Tes Mikrobiologi Sesuai dengan Penyakitnya
Tidak hanya itu, pemeriksaan ini juga penting untuk mengetahui bakteri yang menginfeksi luka (jika memang terjadi), sehingga pilihan pengobatan, terutama antibiotik dapat mudah dilakukan, serta mengetahui bagaimana responnya terhadap pengobatan ini. Tetapi, hasil pemeriksaan ini bersifat valid untuk luka yang terinfeksi, yang sifatnya tidak patogen.
Prosedur tes mikrobiologi ini sederhana. Petugas mengambil sampel dari bagian tubuh untuk dikembangkan dalam media dan diamati. Hasil tes mikrobiologi membutuhkan cukup waktu hingga akhirnya tersedia, karena sampel yang diambil harus dikembangkan terlebih dahulu di laboratorium. Apabila infeksi teridentifikasi, sel tumbuh berlipat ganda.
Baca juga: Bisa Diagnosis Keberadaan Mikroba, Begini Tes Mikrobiologi Dilakukan
Tes mikrobiologi ini sifatnya aman, jadi kamu tidak perlu khawatir terjadinya risiko atau kontaminasi setelah melakukannya. Tetapi, persiapannya bergantung pada jenis pemeriksaan kulturnya. Jadi, kamu perlu menanyakan pada petugas medis atau dokter mengenai hal ini lebih lengkap. Jika ada cukup banyak bakteri yang ditemukan dalam sampel yang diambil, artinya kamu memiliki risiko infeksi bakteri.
Selanjutnya, kamu disarankan untuk melakukan tes tambahan, misalnya tes kerentanan untuk membantu menentukan jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi. Untuk kasus yang berkaitan dengan operasi, tes mikrobiologi dilakukan satu minggu atau satu bulan sebelum waktu operasi.
Baca juga: Ini Bedanya Pemeriksaan Bakteriologi dan Mikrobiologi
Jadi, jangan takut jika dokter meminta kamu untuk melakukan tes mikrobiologi sebelum kamu menjalani prosedur bedah. Justru, ini bisa membantu kamu mengidentifikasi dan mencegah terjadinya infeksi bakteri lebih awal. Tentu saja, ini membuat dokter lebih mudah dalam menentukan prosedur bedah atau pengobatan yang tepat untuk mengurangi dampak terjadinya infeksi pasca operasi.
Kamu bisa bertanya lebih banyak tentang tes mikrobiologi sebelum operasi dan apa saja manfaat lainnya langsung pada dokter. Caranya mudah, gunakan aplikasi Halodoc, karena tanya dokter kini bisa kamu lakukan di mana saja dan kapan saja. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc, mendaftar, dan langsung bisa menggunakan semua fitur yang ada di dalamnya. Mudah bukan?