Terserang Crohn's Disease, Begini Cara Mengobatinya
Halodoc, Jakarta - Namanya mungkin masih terdengar asing, tapi chron’s disease adalah salah satu penyakit radang usus kronis, yang menyebabkan terjadinya peradangan pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga usus. Namun, penyakit ini umumnya muncul pada bagian usus kecil, tepatnya pada bagian ileum dan usus besar (kolon). Kondisi ini bisa terasa menyakitkan, membuat tubuh terasa lemah, dan terkadang bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. Bagaimana cara mengobatinya?
Sebelum membahas lebih lanjut soal cara pengobatannya, mari bahas sedikit soal gejalanya. Gejala yang muncul pada pengidap Crohn’s disease dapat berbeda-beda, mulai dari ringan hingga yang sangat parah, dan dapat mengenai bagian mana saja pada sistem pencernaan tubuh pengidapnya.
Gejala-gejala yang dimaksud dapat berupa:
-
Merasa sangat kelelahan.
-
Sakit perut dan kram yang terasa lebih parah setelah makan.
-
Diare yang muncul berkali-kali.
-
Feses bercampur lendir dan darah.
-
Penurunan selera makan.
-
Penurunan berat badan yang ekstrem tanpa dikehendaki.
Baca juga: 7 Fakta tentang Penyakit Crohn yang Perlu Diketahui
Sementara itu, beberapa gejala yang mungkin muncul pada pengidap Crohn’s disease, tetapi tidak selalu muncul adalah:
-
Demam lebih dari 38 derajat celsius.
-
Mual.
-
Muntah.
-
Nyeri dan pembengkakan sendi.
-
Peradangan dan iritasi pada mata (uveitis).
-
Muncul nyeri pada kulit yang menimbulkan kemerahan, seringkali pada kaki.
-
Sariawan.
Peradangan yang terjadi pada sistem pencernaan anak-anak bisa menghambat penyerapan nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi. Kasus Crohn’s disease yang terjadi pada anak-anak akan mengakibatkan pertumbuhan mereka lebih lambat daripada anak-anak yang sehat.
Begini Cara Pengobatannya
Pengobatan yang dilakukan pada Crohn’s disease biasanya hanya bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami. Hingga saat ini, belum ada penanganan atau obat yang bisa menyembuhkan Crohn’s disease sepenuhnya. Pada pengidap anak-anak, pengobatan Crohn’s disease juga bertujuan untuk meningkatkan tumbuh-kembang anak.
Baca juga: 6 Hal Ini Meningkatkan Risiko Terkena Crohn's Disease
Berikut beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala yang muncul, yaitu:
1. Pemberian Obat Antiinflamasi
Obat antiinflamasi sering kali digunakan sebagai pengobatan pertama yang diberikan kepada pengidap Crohn’s disease. Beberapa jenis obat antiinflamasi tersebut meliputi:
-
5-Aminosalisilat oral. Obat jenis ini diberikan kepada pengidap Crohn’s disease pada usus besar, tetapi tidak dapat mengobati Crohn’s disease pada usus kecil. Contoh obat ini adalah sulfasalazine dan mesalazin.
-
Kortikosteroid. Diberikan jika pengidap tidak merespons berbagai pengobatan yang diberikan untuk mengatasi Crohn’s disease. Kortikosteroid dapat menurunkan reaksi peradangan di berbagai bagian tubuh. Namun, perlu diingat bahwa kortikosteroid memiliki berbagai efek samping seperti pembengkakan wajah, diabetes, hipertensi, keringat malam, insomnia, dan hiperaktivitas. Kortikosteroid tidak disarankan untuk digunakan pada pengobatan jangka panjang. Waktu pemberian maksimum kortikosteroid pada pengidap Crohn’s disease adalah 3-4 bulan.
2. Imunosupresan
Dalam mengobati Crohn’s disease, imunosupresan bekerja dengan cara menekan kerja sistem imun, sehingga reaksi peradangan pada saluran pencernaan dapat diredakan.
3. Antibiotik
Dapat mengurangi pengeluaran cairan pada fistula serta mengobati abses yang diakibatkan oleh penyakit Crohn. Antibiotik juga diperkirakan dapat membentuk meringankan gejala dengan cara mengurangi populasi bakteri jahat yang merangsang respons sistem imun pada usus.
Baca juga: Perlu Tahu 6 Komplikasi Akibat Penyakit Crohn
4. Obat-Obatan untuk Menurunkan Risiko Komplikasi
Untuk meringankan gejala dan menurunkan risiko komplikasi akibat penyakit tersebut, dokter juga dapat merekomendasikan beberapa obat seperti:
-
Antidiare, misalnya psyllium atau metilselulosa. Untuk diare yang lebih berat dapat diberikan loperamide.
-
Penghilang rasa sakit. Untuk nyeri ringan, dokter biasanya akan menyarankan paracetamol. Sedangkan ibuprofen dan sodium naproxen tidak diperbolehkan karena dapat memperparah gejala Crohn’s disease.
-
Suplemen zat besi dan vitamin B12. kedua suplemen tersebut dapat mengurangi munculnya anemia akibat penyerapan zat besi dan vitamin B12 yang tidak baik akibat Crohn’s disease.
-
Suplemen vitamin D dan kalsium, untuk menurunkan risiko osteoporosis.
Itulah sedikit penjelasan tentang Crohn’s disease. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan