Ternyata Sinus Penyebab Terbesar Ansomia
Halodoc, Jakarta — Ansomia mungkin bukanlah penyakit yang lazim didengar. Sebenarnya apa sih pengertian ansomia? Anosmia adalah gangguan pada indra penciuman yang menyebabkan hilangnya atau berkurangnya kepekaan indra penciuman terhadap bau.
Ansomia bisa terjadi secara permanen atau sementara. Mengetahui mengapa seseorang mengidap anosmia sangat penting dalam menangani penyakit ini. Hasil penelitian yang dilakukan Smell & Taste Clinic di James Paget University Hospital menunjukkan bahwa sinus merupakan salah satu penyebab terbesar ansomia. Bagaimana persentasenya?
Penyakit Nasal atau Sinus (25%)
Saat mengalami kedinginan, indra penciuman juga mengalami penurunan kepekaan. Namun sifatnya hanya sementara. Peradangan pada hidung yang disebabkan sinus kronis bisa menyebabkan hilangnya kemampuan mencium bau dalam jangka panjang. Penelitian ini menunjukkan ternyata sinus memiliki persentase tertinggi sebagai penyebab anosmia.
(Baca juga: Apakah Sinusitis Harus Selalu Dioperasi?)
Infeksi Viral Pernapasan Atas (20%)
Berbagai virus yang menyebabkan flu dapat merusak dan dan mengganggu lapisan kerja di bagian atas hidung yang bertanggung jawab untuk mendeteksi bau. Hal ini cenderung lebih umum terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun dan sering mengakibatkan hilangnya bau parsial ketimbang total.
Trauma Kepala (15%)
Cedera pada kepala dianggap sebagai salah satu penyebab paling umum kehilangan kepekaan terhadap bau. Tingkat kepekaan ditentukan oleh keparahan cedera dan bagian kepala yang rusak. Kehilangan kemampuan mencium bau bisa disebabkan oleh kerusakan pada lobus frontal otak, tempat reaksi terhadap bau diolah.
Selain pada lobus frontal, kerusakan pada saraf penghubung pesan bau kepada otak bisa terganggu akibat cedera pada tengkorak kepala. Akibatnya hubungan antara sel reseptor dan otak hilang. Cedera kepala mungkin juga melibatkan luka langsung pada hidung yang mencegah bau yang masuk ke bagian atas hidung.
Anosmia Kongenital (1%)
Terkadang orang terlahir tanpa indra penciuman. Kondisi ini disebut sindrom Kallmann yang mencakup kurangnya produksi hormon di kelenjar pituitari karena cacat pada bagian otak atau hipotalamus.
Penyakit Parkinson dan Alzheimer (2-5%)
Penyakit sistem saraf seperti parkinson dan alzheimer mungkin muncul setelah hilangnya kepekaan indra penciuman. Anosmia diduga menjadi gejala yang mendahului tanda-tanda kedua penyakit ini.
Penyebab lainnya (5-10%)
Ada berbagai penyebab yang memicu gangguan indra penciuman, termasuk gagal hati, kelenjar tiroid dan diabetes. Ini bisa diketahui dengan tes darah. Epilepsi dan rhinitis juga memicu gangguan penciuman.
(Baca juga: 5 Langkah Mencegah Penurunan Kemampuan Indra Penciuman)
Untuk tahu lebih banyak tentang pengertian ansomia dan berbagai gangguan pada hidung, yuk download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play. Di aplikasi Halodoc ini kamu bisa bertanya kepada dokter ahli melalui layanan video/voice call atau chat. Selain itu, di aplikasi Halodoc kamu bisa memesan obat atau vitamin serta cek lab tanpa harus keluar rumah. Praktis dan mudah kan?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan