Halodoc, Jakarta – Menurut hasil penelitian dari Case Western Reserve University, disebutkan kalau fruktosa pada minuman soda dapat meningkatkan sensitivitas ginjal terhadap protein yang mengatur keseimbangan garam.

Ini dikarenakan adanya peningkatan reabsorpsi garam oleh sel-sel di ginjal, yang menjelaskan kenapa konsumsi soda dikaitkan dengan diabetes, obesitas, gagal ginjal, dan tekanan darah tinggi. Informasi selengkapnya mengenai bahaya minuman bersoda pada kesehatan ginjal, bisa dibaca di bawah ini!

Bahaya Fruktosa

Lebih lanjut hasil penelitian yang sama mengungkapkan kalau ada begitu banyak efek samping dari mengonsumsi minuman bersoda. Penemuan protein dalam urine menjadi penanda kalau seseorang punya masalah pada ginjalnya. 

Bahkan, protein pada urine bisa menjadi gejala kalau seseorang mengalami risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal jantung. Sebenarnya risiko ini bisa lebih mungkin terjadi pada orang yang telah mengalami gangguan ginjal sebelumnya.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat Buat Pemilik Satu Ginjal

Namun, tidak menutup kemungkinan mereka yang sehat bisa mengalami kerusakan ginjal bila mengonsumsi terlalu banyak minuman bersoda. Dan minuman ringan yang dimaniskan dengan sirup jagung fruktosa jauh lebih tinggi tingkat risikonya. 

Ini disebabkan fruktosa lebih manis daripada glukosa dan tidak menimbulkan perasaan kenyang. Karenanya dapat mengakibatkan efek kerusakan melalui jalur yang berbeda dari glukosa. Alih-alih meningkatkan kadar gula darah, fruktosa dapat memengaruhi ginjal, katanya. Dan sebenarnya juga tidak ada jumlah konsumsi soda yang aman. Ini dikarenakan satu kaleng soda melebihi asupan maksimum konsumsi gula harian.

Menurut American Heart Association direkomendasikan untuk mengonsumsi gula maksimal 9 sendok per harinya untuk laki-laki dewasa. Sedangkan untuk perempuan dewasa, hanya 5 sendok teh saja, dan 3 sendok teh untuk anak-anak. Dan satu kaleng soda dengan ukuran 12 ons mengandung setidaknya 7 sendok teh gula! 

Ini kembali menegaskan bagaimana hubungan antara soda dan kesehatan. Butuh informasi lebih lengkap mengenai bahaya minum soda terhadap ginjal dan gangguan kesehatan lainnya, bisa ditanyakan langsung di Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Dan Penyakit-Penyakit Lainnya

Informasi mengenai risiko soda terhadap gangguan ginjal juga dikuatkan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurses Health Study. Mengonsumsi minuman kola bebas gula atau minuman bersoda lainnya mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus (ukuran penting dari fungsi ginjal). 

Seiring dengan bertambahnya usia, laju filtrasi glomerulus cenderung menurun. Namun pada peminum soda, tingkat penurunan adalah tiga kali lebih banyak. Perbandingannya adalah perempuan yang tidak minum soda mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus sekitar 1 mililiter per menit per tahun setelah usia 40 tahun. Namun, pada perempuan yang mengonsumsi soda, laju filtrasi glomerulus menurun 3 mililiter per menit per tahun.

Baca juga: Kenali Manfaat Biji Nangka bagi Kesehatan Tubuh

Kondisi ini akan diperburuk bila sebelumnya orang tersebut juga sudah tua, punya tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, aktivitas fisik, asupan kalori yang berlebih, dan penyakit kardiovaskular.

Sebagai catatan buat kamu yang senang berolahraga. Menenggak minuman soda dingin memang terkesan menyegarkan. Namun, justru ini dapat menyebabkan dehidrasi lebih lanjut dan mengganggu fungsi ginjal. Pertimbangkan kembali kebiasaan ini bila kamu masih mau ginjalmu tetap sehat! 

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2020. Sugary Soda Habit May Harm Kidneys, Study Suggests.

National Kidney Foundation. Diakses pada 2020. Say No to That Diet Soda?

Medical News Today. Diakses pada 2020. Drinking soda after exercise could damage kidneys.