Suka Memakai Skinny Jeans atau Celana Ketat? Ini Dampaknya bagi Kesehatan
Halodoc, Jakarta – Apa kamu suka mengenakan celana ketat seperti skinny jeans? Kalau iya, ada baiknya kamu mulai mengurangi kebiasaan ini. Sebab, celana terlalu ketat bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan kamu, lho.
Tak ayal, model celana seperti ini khususnya bagi kaum hawa bisa membuat penampilan jadi terlihat lebih modis dan seksi. Bahkan, para seleb Hollywood seperti Kendal Jenner dan Kate Moss pun sangat menyukai celana model ini.
Namun, meski bisa membuat penggunanya tampil modis, di sisi lain ada dampak celana terlalu ketat. Misalnya, menimbulkan compartment syndrome yang bisa bikin kamu meringis kesakitan. Sindrom ini merupakan kondisi serius yang terjadi ketika ada sejumlah tekanan besar di dalam kompartemen otot.
Kompartemen otot ini merupakan kelompok jaringan otot, pembuluh darah, dan saraf di lengan dan kaki. Mereka di kelilingi oleh membran yang sangat kuat, sebutannya fasia. Tekanan dari celana ketat inilah yang bikin fasia jadi enggak elastis. Nah, Kata ahli bedah dari AS, kalau ada terlalu banyak tekanan dari darah yang mengalir di kompartemen itu, bisa membuat vena yang tugasnya mengembalikan darah ke jantung jadi terblokir. Serem, kan?
Awas, Jadi Belang-Belang
Seperti dilansir ABC News, dampak celana terlalu ketat juga bisa menyebabkan kerusakan saraf dalam jangka panjang. Kata ahli, hal itu bisa saja membuat kamu mengalami kesemutan, mati rasa, dan rasa sakit di kaki bagian atas. Selain itu, ahli dari Kanada juga mengatakan kalau celana yang terlampau ketat bisa juga menimbulkan penyakit paresthesia. Penyakit ini memunculkan perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan dan rasa terbakar.
Nah, kalau parasthesia belum bisa membuat kamu khawatir, bagaimana dengan faktor kesehatan kulit? Gangguan saraf memang masih disembuhkan tanpa menimbulkan bekas, tapi kalau iritasi atau eksim lain lagi ceritanya, lho. Mau nanti kulitmu jadi belang-belang?
Dampak celana terlalu ketat ini bisa membuat kulit sulit “bernapas”. Nah, hal ini bisa saja menimbulkan masalah kulit seperti jamur panu, kurap, dan jamur kandida yang basah dan gatal. Umumnya celana ketat ini menimbulkan masalah kulit pada bagian paha. Enggak cuma itu saja, celana ketat juga bisa menimbulkan iritasi dermatitis kontak yang ditandai dengan ruam gatal dan kemerahan. Penyakit kulit ini bisa timbul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda di luar tubuh. Salah satunya, celana ketat. Akibat kalau prosesnya berlangsung lama bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha. Tuh, enggak mau kan jadi belang-belang?
Masalah Pada Miss V
Selain kulit, dampak celana terlalu ketat juga bisa menyebabkan nyeri punggung. Kok bisa? Kata ahli chiropractic dari Inggris, skinny jeans dapat membatasi pergerakan bebas di daerah seperti pinggul, lutut, dan memengaruhi kamu mengendalikan tubuh. Di samping itu, kamu juga enggak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Nah, kalau sudah begitu bisa menyebabkan tekanan pada sendi tubuh, termasuk pinggul dan lutut.
Enggak cuma masalah nyeri saja, lho. Kesehatan Miss V kamu juga bisa terganggu. Sebab celana model ini bia menimbulkan jamur dan bakteri di daerah itu. Kata ahli obgyn di Universitas California San Francisco Medical Center, AS, celana jeans ketat bisa membuat Miss V tertekan sehingga membuat gesekan seiring pergerakan tubuh dan menyebabkan iritasi.
Kalau Miss V bermasalah, biasanya akan ditandai dengan ruam merah, sering gatal, dan iritasi. Bahkan, bisa membuat kulit Miss V terasa panas dan terbakar (tanda awal infeksi).
Mau berdiskusi dengan dokter mengenai dampak celana ketat dan masalah kesehatan lainnya? Kamu bisa lho menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk bertanya mengenai masalah ini. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.