Terlalu Ketat, Bahaya Mengincar Pemakai Celana Jeans
Halodoc, Jakarta – Pakaian yang nyaman merupakan hal yang harus dipastikan untuk menunjang aktivitas harian. Pasalnya mengenakan baju dan celana yang tidak nyaman, seperti terlalu ketat, terlalu pendek, terlalu besar dan terlalu panjang, tentu dapat mengganggu ruang gerak dan produktivitas.
Namun tak berhenti sampai di situ, pakaian yang terlalu ketat terutama yang berbahan berat seperti celana jeans, malah bisa berbahaya bagi kesehatan. Apalagi kalau digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Apa saja yang bisa terjadi kalau terlalu sering mengenakan celana jeans ketat?
Menurut Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry, dampak dari mengenakan celana yang terlalu ketat sama sekali tidak bisa diabaikan. Efek sampingnya akan terjadi di seputar kaki bagian atas. Beberapa kasus yang paling parah dari penggunaan celana ketat adalah masalah serius di bagian paha penggunanya. Berikut beberapa kondisi yang bisa terjadi jika seseorang terlalu sering memakai celana ketat.
1. Kaki Kesemutan
Mengenakan celana yang terlalu ketat dapat membatasi pergerakan tubuh dan menyebabkan tekanan berlebih pada persendian. Dampaknya, kamu mungkin akan mengalami kaki kesemutan, nyeri hingga mati rasa. Yang paling parah, kebiasaan ini juga bisa memicu terhambatnya peredaran darah dan menyebabkan penyakit neuritis pada saraf paha bagian luar.
2. Infeksi
Celana jeans yang terlalu ketat dapat mengganggu sirkulasi udara di sekitar organ reproduksi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan infeksi jamur. Pada wanita, kebiasaan memakai celana jeans terlalu ketat dapat mengganggu organ reproduksi bahkan bisa memicu kanker.
Saat organ intim kekurangan udara karena celana yang terlalu ketat, janur dan bakteri pun semakin mudah berkembang biak. Salah satu tandanya adalah kamu mungkin akan merasa gatal dan nyeri tak tertahankan di seputat Miss V.
3. Masalah Usus
Nyatanya celana jeans yang terlalu ketat juga bisa berdampak pada kesehatan usus. Seorang ahli dari Stramford Connecticut menyebut bahwa mengenakan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas usus. Hal ini yang menyebabkan seseorang mungkin merasa sakit pada bagian perut beberapa jam setelah makan.
Selain itu, hal ini juga bisa menghasilkan rasa nyeri pada bagian pinggul wanita. Sebab jeans akan memberi rasa sesak dan membatasi gerak kaki. Secara tidak langsung hal ini dapat mempengaruhi tulang belakang.
4. Sindrom Kompartemen
Meningkatnya tekanan pada kompartemen otot alias sindrom kompartemen adalah hal lain yang dapat terjadi karena pemakaian celana yang terlalu ketat. Hal ini dapat menyebabkan cedera di bagian dalam kompartemen otot yang meliputi jaringan otot sendiri, pembuluh darah, dan saraf.
Penyakit ini biasanya menyerang bagian tangan, lengan, bokong, dan kaki yang mendapat tekanan terlalu besar. Namun yang paling sering ditemukan adalah serangan pada bagian lutut ke bawah. Hal ini harus segera ditangani karena bisa menyebabkan terjadinya kematian jaringan.
5. Masalah Kulit
Sejumlah masalah kulit seperti kulit memerah, biang keringat, gatal dan tumbuhnya jerawat juga akan terjadi. Kondisi ini terjadi karena adanya gesekan antara kulit dengan bahan celana yang terus menerus.
Selain itu, jeans umumnya adalah jenis kain yang sulit untuk menyerap air, hal ini berlaku juga pada keringat. Akhirnya biang keringat muncul sebagai dampak dari celana jeans yang terlalu ketat.
Kalau kamu punya masalah seputar kesehatan dan butuh saran dokter, pakai aplikasi Halodoc saja. Di Halodoc kamu bisa bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Membeli obat dan merencanakan pemeriksaan laboratorium juga bisa dilakukan lewat Halodoc. Yuk, download sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan