Tekanan Darah Tinggi Membahayakan Kesehatan, Ini Buktinya
“Tekanan darah tinggi tergolong kondisi yang serius, apalagi jika tidak terkontrol. Ada banyak risiko penyakit berbahaya yang mengintai. Serangan jantung, stroke, gangguan ginjal hingga disfungsi seksual komplikasi yang bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi. Pengidap perlu melakukan pengelolaan dengan mengubah gaya hidup, bila perlu mengonsumsi obat yang diresepkan dokter.”
Halodoc, Jakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam tubuh menjadi lebih tinggi atau di atas tekanan darah normal. Kondisi ini menjadi salah satu gangguan kesehatan yang paling umum terjadi. Kondisi ini tidak bisa disepelekan, karena dapat memicu berbagai komplikasi berbahaya. Apa saja itu?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa tekanan darah yang normal adalah sekitar 100-140 mmHg untuk sistoliknya, dan 60-90 mmHg untuk diastoliknya. Jadi, seseorang akan didiagnosis mengidap tekanan darah tinggi jika hasil tensinya menunjukkan angka di atas 140/90.
Baca juga: Mengenal Tekanan Darah Normal pada Pria dan Wanita
Pahami Berbagai Bahaya dan Komplikasi yang Mengintai
Tekanan darah tinggi tergolong kondisi yang serius, apalagi jika tidak terkontrol. Ada banyak risiko penyakit berbahaya yang mengintai. Berikut beberapa bahaya atau penyakit yang dapat ditimbulkan akibat tekanan darah tinggi:
1.Serangan Jantung
Salah satu dampak buruk, yang juga mematikan, dari tekanan darah tinggi adalah serangan jantung. Tekanan darah yang tinggi pada pembuluh darah menimbulkan gangguan pada jantung, yang kemudian memicu serangan jantung.
2.Stroke
Kamu mungkin sudah sering menjumpai orang yang terserang stroke akibat tekanan darah tinggi, bukan? Ya, hipertensi yang tidak terkontrol memang menjadi salah satu faktor risiko utama dari stroke. Oleh karena itu, jika kamu didiagnosis hipertensi, sebaiknya jaga pola makan dan pola hidup sehat, agar tekanan darah bisa terkendali dan risiko stroke pun bisa dihindari.
3.Retinopati Hipertensif
Indera penglihatan merupakan salah satu hal penting yang menunjang kehidupan kita sehari-hari. Sedikit saja mengalami penurunan fungsi, dampaknya bisa menjadi besar.
Nah, tahukah kamu bahwa penurunan fungsi penglihatan ini juga bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi? Kondisi ini bernama retinopati hipertensif, yaitu rusaknya pembuluh darah kecil pada mata akibat tekanan darah tinggi.
4.Penyakit Pembuluh Darah Arteri
Hipertensi juga dapat berdampak pada penyakit pembuluh darah arteri. Biasanya penyakit ini menyerang pembuluh darah arteri pada lengan dan tungkai, yang dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti:
- Rasa pegal dan mudah lelah ketika berjalan kaki.
- Menimbulkan kematian jaringan tungkai dan lengan (gangrene).
- Menyebabkan kesemutan dan baal pada tungkai dan lengan.
5.Gangguan Ginjal
Salah satu dampak buruk dari hipertensi, terutama pada hipertensi yang tidak terkontrol adalah munculnya berbagai gangguan pada ginjal. Gangguan pada ginjal akibat tekanan darah tinggi yang sering terjadi adalah gagal ginjal, yang menimbulkan gejala-gejala, seperti:
- Bengkak pada kedua tungkai.
- Terdapat darah dalam urine.
- Terdapat protein pada urine.
- Frekuensi buang air kecil menurun, akibat penurunan produksi urine.
- Penurunan kadar hemoglobin dalam darah (anemia).
- Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru.
Baca juga: 3 Tips Olahraga untuk Pengidap Hipertensi
6.Sindrom Metabolik
Hipertensi juga dapat memicu terjadinya sindrom metabolik. Sindrom ini merupakan sekelompok kondisi yang mengganggu proses metabolisme tubuh. Kumpulan gejalanya terjadi dalam waktu yang bersamaan, yaitu:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
- Hiperkolesterolemia (kadar kolesterol tinggi).
- Obesitas (kelebihan berat badan).
7.Disfungsi Seksual
Ketidakmampuan untuk memiliki dan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) menjadi kondisi yang umum pada pria saat berusia 50 tahun. Namun, pria dengan tekanan darah tinggi bahkan lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi.
Hal itu karena aliran darah yang terbatas akibat tekanan darah tinggi bisa menghalangi darah mengalir ke penis. Wanita juga bisa mengalami disfungsi seksual akibat tekanan darah tinggi. Berkurangnya aliran darah ke vagina bisa menyebabkan penurunan hasrat atau gairah seksual, kekeringan vagina, atau kesulitan mencapai orgasme.
Penyebab dan Pencegahan Tekanan Darah TInggi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi terdiri atas 2 jenis, yaitu:
Hipertensi Primer
Hipertensi jenis ini terjadi karena alasan medis yang tidak bisa dipastikan. Biasanya, hipertensi primer terjadi karena dipicu oleh faktor-faktor non-medis seperti:
- Stres.
- Aktivitas yang berlebihan atau terlalu sedikit.
- Gaya hidup yang tidak sehat.
- Keturunan.
- Depresi.
- Beban pikiran yang berlebihan.
- Kelelahan.
Hipertensi Sekunder
Berbeda dengan hipertensi primer, hipertensi sekunder terjadi karena pengaruh kondisi media yang jelas. Misalnya, efek samping dari gangguan-gangguan pada organ tubuh, seperti ginjal atau arteri.
Baca juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Darah Tinggi
Cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan perubahan gaya hidup. Sangat penting bagi orang dengan tekanan darah tinggi untuk selalu menjalani pemeriksaan rutin ke dokter.
Kamu bisa membuat jadwal pemeriksaan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah yang disebut antihipertensi.
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi tekanan darah ke tingkat normal. Dokter mungkin juga meresepkan obat yang mudah dikonsumsi dan memiliki sedikit efek samping.
Jika tekanan darah hanya bisa dikontrol dengan obat-obatan, pengidap harus minum obat selama sisa hidup. Jangan berhenti minum obat tanpa berbicara dengan dokter. Jika tidak, risiko terkena stroke atau serangan jantung meningkat.