Tanpa Sayatan dan Aliran Listrik, Bagaimana Elektrokardiogram Dilakukan?
Halodoc, Jakarta - Elektrokardiogram biasanya digunakan untuk menilai fungsi jantung. Seseorang yang mengeluh nyeri dada atau sesak napas akan menjalankan elektrokardiogram (EKG) sebagai salah satu pemeriksaan pertama untuk menentukan apakah terdapat infark miokard akut atau serangan jantung. Bahkan apabila tidak ada serangan jantung, EKG dapat membantu memutuskan apakah rasa sakit ini terjadi karena angina atau penyempitan pembuluh darah ke otot jantung (aterosklerosis).
EKG juga sering dilakukan pada seseorang yang mengeluh pusing, jantung berdebar, atau sinkop (pingsan tiba-tiba) karena denyut jantung abnormal dan irama yang dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Persiapan Elektrokardiogram
Sebenarnya, tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Ada saatnya EKG dilakukan pada kondisi gawat darurat untuk mendeteksi serangan jantung dan mengetahui kondisi kerja jantung yang mungkin menyertai gangguan lain.
Jika pengidap direncanakan untuk melakukan pemeriksaan EKG, sebaiknya hindari pemakaian losion, minyak, atau bedak pada tubuh. Apabila terdapat bulu pada dada, sebaiknya cukur terlebih dahulu. Hal ini dapat membuat elektrode sulit menempel pada tubuh. Informasikan pada dokter mengenai obat-obatan, suplemen, dan herba yang sedang dikonsumsi.
Baca juga: Elektrokardiogram untuk Deteksi Penyakit Apa Saja?
Proses Elektrokardiogram
Proses dilakukannya EKG biasanya berlangsung selama 5-8 menit. Tes ini dapat dilakukan di rumah sakit ataupun klinik yang mempunyai fasilitas pemeriksaan EKG dan pengerjaanya biasa dilakukan oleh perawat. Sebelum berbaring, kamu akan diminta untuk melepas pakaian atas, aksesoris, atau benda yang terdapat dalam kantong pakaian yang mungkin dapat memengaruhi hasil pemeriksaan.
Saat berbaring di tempat tidur, elektrode-elektrode akan ditempelkan pada dada, lengan, dan tungkai. Hindari berbicara dan menggerakkan anggota tubuh, karena dapat mengacaukan hasil tes. Setiap kabel elektrode terkoneksi ke mesin EKG dan merekam aktivitas kelistrikan jantung berdasarkan gelombang yang ditampilkan di layar pemantau dan akan dicetak pada kertas.
Baca juga: Cara Mendeteksi Takikardia Sejak Dini
Setelah Elektrokardiogram
Selesai dilakukannya pemeriksaan EKG, kamu diperkenankan untuk melakukan aktivitas seperti biasa. Aktivitas yang dibatasi disesuaikan dengan penyakit yang dialami. Hasil pemeriksaan EKG dapat langsung kamu diskusikan dengan dokter atau kamu dapat dibuatkan janji kembali untuk bertemu dengan dokter di waktu lain. Setelah itu, kamu mungkin akan menjalani pemeriksaan lanjutan sesuai dengan hasil dari EKG atau penyakit yang dicurigai oleh dokter.
Sejumlah informasi yang bisa kamu dapatkan setelah melakukan pemeriksaan EKG adalah:
-
Denyut jantung. Normal, terlalu lambat atau terlalu cepat.
-
Irama jantung. Teratur atau tidak teratur.
-
Perubahan struktur otot jantung. EKG dapat melihat kemungkinan terdapat pembesaran dari bilik atau dinding jantung.
-
Suplai oksigen untuk otot jantung. Seseorang dengan suplai oksigen yang kurang bisa dicurigai mengalami penyakit jantung koroner atau bahkan sedang mengalami serangan jantung. Biasanya hal ini juga ditandai oleh nyeri dada.
Baca juga: Inilah Perbedaan Katup Jantung dan Koroner
Apabila kamu merasa membutuhkan pemeriksaan dengan EKG, sebaiknya berdiskusilah terlebih dahulu dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.