Takut Gemuk, Bolehkah Diet Saat Hamil
Halodoc, Jakarta- Kenaikan berat badan pada wanita yang tengah mengandung bukanlah satu hal yang aneh. Sebagian besar dari berat badan tambahan itu adalah berat dari janin yang ada di dalam perut wanita.
Meski demikian, tak sedikit wanita yang masih syok dan sulit untuk menerima perubahan tersebut. Alhasil, diet ketat pun dijalani asal berat badan bisa terjaga. Namun, amankah jika seorang ibu hamil menjalankan diet?
Diet pada ibu hamil adalah satu hal yang sama sekali tidak direkomendasikan. Sebab dalam beberapa metode diet, biasanya ada aturan untuk membatasi satu atau dua jenis makanan. Hal itu bisa menyebabkan ibu hamil mengalami malnutrisi alias kekurangan nutrisi.
Pada saat hamil, nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan bagi ibu dan janin. Kecukupan nutrisi akan menentukan dan membantu bagaimana perkembangan janin selama di kandungan hingga saat persalinan. Karena itu, tidak dibolehkan seorang ibu hamil melakukan diet yang berpotensi menghalangi kecukupan zat gizi terpenuhi.
Mengapa kenaikan berat badan terjadi pada ibu hamil?
Bukan sebatas kehadiran janin dalam tubuh yang menyebabkan berat badan ibu hamil meningkat. Saat hamil, ibu pun membutuhkan porsi makan yang lebih banyak yaitu untuk diri sendiri dan untuk janin. Hal ini tentu saja akan ikut berpengaruh.
Daripada mencoba diet, lebih baik ibu menerapkan pola makan yang benar saat hamil. Tidak perlu terlalu banyak namun jangan juga dibatasi secara berlebihan. Mengutip lama Baby Center, sekalipun ibu akan memberi makan untuk dua orang, tidak berarti harus makan lebih banyak.
Pasalnya, sebuah studi mengungkapkan bahwa ibu hamil yang terlalu banyak makan dan mengalami kenaikann berat badan yang berlebihan saat hamil bisa berbahaya. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi yang akan lahir memiliki berat badan yang melebihi batas normal dan berpotensi mengalami komplikasi bagi dua pihak.
Pola makan sehat yang bisa ibu coba selama mengandung adalah dengan menjaga keseimbangan jenis makanan. Selain itu, mulai terapkan frekuensi makan yang sering namun dengan porsi sedikit-sedikit. Intinya, usahakan untuk tidak menahan lapar terlalu lama, karena hal itu bisa membuat ibu sulit mengontrol keinginan makan dan berujung dengan makan terlalu banyak.
Pastikan pula jenis makanan yang ibu konsumsi kaya akan zat gizi. Seperti serat, vitamin dan mineral yang dibutuhkan ibu dan calon bayi. Mulailah dengan banyak mengonsumsi kacang-kacangan, gandum, sayur dan buah.
Variasi menu makanan juga bisa menjadi satu rahasia untuk menjaga kandungan tetap sehat. Artinya, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi sesedikitnya tiga jenis makanan yang kaya akan zat besi dalam satu porsi makan. Jenis makanan yang merupakan sumber zat besi adalah sereal, bayam dan daging.
Untuk itu, ada baiknya untuk menunda dulu rencana melakukan diet sampai ibu melahirkan. Karena nyatanya makanan yang dikonsumsi selama masa kehamilan berperan penting dalam perkembangan janin. Selain itu, makanan yang sehat dan nutrisi yang terpenuhi akan menjadi bekal bagi ibu dalam menghadapi masa-masa kehamilan hingga persiapan menuju persalinan.
Percaya saja, berat badan ibu akan kembali normal dan menurun seiring dengan berjalannya waktu setelah melahirkan. Kesibukan mengurus bayi juga bisa menjadi jalann untuk mengembalikan bobot ibu. Maka nikmatilah segala proses yang ibu alami selama hamil.
Kalau ibu punya pertanyaan atau butuh saran seputar jenis makanan bergizi saat hamil, ibu bisa menanyakannya pada dokter lewat apilaksi Halodoc. Dokter di Halodoc bisa dihubungi kapanpun melalui Voice/Video Call dan Chat. Selain itu, produk kesehatan dan kebutuhan selama hamil pun dapat dibeli lewat Halodoc, bahkan pesanan diantar ke rumah, lho. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.