Mengalami Syok Anafilaktik, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Maret 2019
Mengalami Syok Anafilaktik, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa DilakukanMengalami Syok Anafilaktik, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

Halodoc, Jakarta - Dari berbagai jenis syok yang ada dalam dunia medis, syok anafilaktik merupakan salah satu yang cukup berbahaya. Pasalnya, syok yang terjadi akibat reaksi alergi ini dapat menyebabkan munculnya gejala berat yang berkembang dengan cepat dan mengancam nyawa pengidapnya, sehingga membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin. Namun, syok anafilaktik dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah terpapar oleh penyebab alergi. Pertolongan pertama apa yang bisa dilakukan?

Sebelum membahas lebih lanjut soal pertolongan pertama untuk syok anafilaktik, perlu diketahui bahwa seperti reaksi alergi lainnya, syok anafilaktik hanya dapat terjadi jika terpapar alergen yang memicunya. Alergen adalah zat apapun yang dapat menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi dalam tubuh seseorang. Reaksi anafilaksis terjadi ketika sistem imun tubuh merespon alergen yang dianggap berbahaya secara berlebihan, sehingga mengakibatkan tekanan darah rendah tiba-tiba (syok).

Baca juga: Cara Mendeteksi Syok Anafilaktik Sejak Dini

Beberapa alergen yang dapat memicu reaksi syok anafilaktik, adalah:

  • Makanan, seperti hidangan laut, telur, susu, kacang-kacangan, atau buah-buahan.

  • Sengatan serangga, seperti lebah atau tawon.

  • Obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi non-steroid, antibiotik dan obat bius.

  • Lain-lain, misalnya menghirup debu lateks.

Sejumlah faktor yang dapat memperbesar risiko seseorang untuk mengalami syok anafilaktik adalah memiliki penyakit asma dan alergi, serta riwayat syok anafilaktik sebelumnya, baik pada pengidap sendiri ataupun anggota keluarga yang lain.

Gejala awal syok anafilaktik biasanya terlihat seperti gejala alergi. Gejala ini berupa ruam pada kulit dan pilek. Namun, setelah 30 menit berlalu, sejumlah gejala serius mulai terlihat, seperti:

  • Badan tiba-tiba terasa hangat.

  • Pembengkakan bibir dan lidah.

  • Bengkak di tenggorokan atau kesulitan menelan.

  • Sensasi kesemutan pada kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki.

  • Mual, muntah, dan diare.

  • Sakit perut.

  • Tampak bingung dan gelisah.

  • Terasa melayang, ingin pingsan, sampai kehilangan kesadaran

  • Sesak atau mengi.

  • Berdebar-debar, denyut nadi lemah, keringat dingin, dan pucat.

Baca juga: Ketahui Cara Pencegahan Syok Anafilaktik Agar Tidak Semakin Parah

Apa Pertolongan Pertama yang Dapat Diberikan?

Syok anafilaktik merupakan keadaan gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera. Bila menemukan orang yang terduga syok anafilaktik segera hubungi bantuan medis. Pastikan untuk memindahkan sumber alergi, seperti sengat lebah, sebelum memberikan pertolongan lanjutan kepada pengidap.

Segera baringkan pengidap di permukaan yang rata sehingga kepala dan tungkai menjadi satu garis lurus, atau tungkai diangkat sehingga posisi kepala lebih rendah dari tungkai. Suntikan epinephrine atau adrenaline auto-injector (epipen) di paha atau lengan atas, jika memilikinya. Ulangi suntikan setiap 5-15 menit sampai gejala membaik atau sampai bantuan medis datang.

Bila perlu, lakukan tindakan resusitasi jantung paru atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). Hal ini dilakukan bila terjadi henti jantung atau henti napas. Pastikan tidak sendirian dalam menangani kasus syok anafilaktik. Setelah ada bantuan medis, dokter dan perawat akan menanyakan apa saja yang telah dilakukan.

Baca juga: Hindari 7 Makanan Ini untuk Mencegah Syok Anafilaktik

Selanjutnya, beberapa tindakan yang akan dilakukan dokter dan perawat adalah:

  • Memberikan suntikan adrenalin.

  • Memberi oksigen tambahan.

  • Melakukan CPR bila terjadi henti jantung atau henti napas.

  • Memberikan cairan infus.

  • Memberikan obat lain untuk mengurangi gejala, seperti antihistamin, kortikosteroid, atau obat beta agonis seperti salbutamol.

Itulah sedikit penjelasan tentang syok anafilaktik dan pertolongan pertama yang dapat dilakukan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!