Supaya Sehat dan Aman, Begini Cara Menyimpan ASI yang Benar

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Agustus 2018
Supaya Sehat dan Aman, Begini Cara Menyimpan ASI yang BenarSupaya Sehat dan Aman, Begini Cara Menyimpan ASI yang Benar

Halodoc, Jakarta –  Tidak selamanya ibu bisa menyusui anak secara langsung. Misalnya ketika ibu kembali bekerja atau sedang dalam bepergian jauh. Waktu yang fleksibel membuat ibu harus mempertimbangkan menggunakan pompa payudara. Setelah memompa tentunya penting untuk ibu mengetahui cara menyimpan ASI yang aman.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan ASI dan sering menjadi pertanyaan para ibu.

Wadah Seperti Apa yang Sehat dan Aman untuk menyimpan ASI?

Pastikan untuk menyimpan ASI di dalam wadah bersih. Wadah tersebut bisa terbuat dari plastik kedap udara untuk menjaga ASI aman dikonsumsi Si Kecil. Ibu juga bisa menggunakan kantong plastik khusus yang didesain khusus untuk menyimpan ASI.

Memberikan Label pada Wadah ASI

Setelah memastikan wadah menyimpan ASI sehat dan aman, ada baiknya ibu memberikan label untuk setiap wadah dengan tanggal ASI dipompa. Kemudian, simpan wadah ASI tersebut di bagian belakang lemari pendingin atau di freezer dengan suhu yang paling dingin. Baca juga: 7 Tanda Kehamilan yang Terjadi Secara Alami

Ukuran Wadah ASI

Supaya tidak ribet, ada baiknya ibu menyimpan ASI di dalam wadah untuk sekali bayi menyusui. Ini bisa diperkirakan sebelumnya, biasanya dengan ukuran 59-118 milimiter untuk porsi yang cukup besar. Sedangkan, ukuran 30 sampai 59 milimeter untuk porsi kecil.

Biasanya, ASI yang disimpan di lemari pendingin akan mengembang saat membeku. Jadi, jangan mengisi wadah sampai penuh.

Boleh Tidak Menambah ASI Segar pada ASI yang Disimpan Sebelumnya

Ibu bisa saja menambahkan ASI segar pada ASI beku yang disimpan sebelumnya di hari yang sama. Namun, pastikan ASI baru tersebut sudah didinginkan sebelumnya atau berada dalam suhu yang sama.

Jangan menambahkan ASI hangat ke ASI yang beku. Sebab, ini akan menyebabkan susu beku mencair dan merusak suhu yang telah dibangun sebelumnya. Baca juga: 6 Hal yang Sebaiknya Dihindari Ibu Menyusui

Lama Penyimpanan Ideal ASI

Berapa lama ibu menyimpan ASI tergantung pada metode penyimpanannya. Kalau ibu menyimpan ASI di suhu kamar, waktu penyimpanan ideal adalah maksimal enam jam. Kalau ruangannya sangat hangat, batas yang paling baik adalah hanya 4 jam saja.

Berbeda bila disimpan di lemari pendingin yang bisa sampai 3-5 hari untuk batas optimalnya. Bila ibu punya ice box, ASI hanya bertahan dalam waktu 24 jam saja. Sebenarnya, semakin lama ibu menyimpan ASI di lemari pendingin atau pun di freezer, maka semakin banyak juga Vitamin C yang hilang dari dalam ASI.

Bagaimana Mencairkan ASI yang Beku?

Mulailah mencairkan ASI pertama yang dipompa. Ibu bisa mengeluarkan wadah beku tersebut keluar untuk beberapa menit. Kemudian, ibu bisa memanaskannya dengan menempatkan wadah beku ke dalam semangkok air hangat.

Menghangatkan ASI beku sebaiknya dilakukan secara bertahap. Dengan kata lain, ASI sebaiknya tidak langsung terpapar dengan suhu panas. Dengan begitu, nutrisi dalam ASI akan tetap terjaga.

ASI yang sudah dipanaskan dalam kurang waktu 24 jam sebaiknya tidak diminum oleh bayi lagi. Warna ASI bervariasi, tergantung pada makanan atau diet yang diterapkan oleh ibu. ASI yang dipanaskan mungkin memiliki aroma yang berbeda dengan ASI yang baru dipompa.

Selama tidak memiliki bau yang mencurigakan, ASI masih sehat dan aman untuk dikonsumsi. Kalau bayi menolak ASI beku yang sudah dihangatkan tersebut, ada baiknya ibu mempersingkat waktu penyimpanan ASI.

Bila ibu hamil ingin tahu lebih banyak mengenai cara menyimpan ASI yang sehat dan aman, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.