Sulli Meninggal, Ini Alasan Depresi Bisa Picu Bunuh Diri
Halodoc, Jakarta - Aktris dan penyanyi asal Korea Selatan Choi Jin Ri atau yang dikenal dengan Sulli, ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Sontak berita ini cukup menggemparkan, terutama bagi kalangan pencinta Kpop. Polisi menyebutkan bahwa penyebab kematian Sulli adalah bunuh diri. Usut punya usut, Sulli telah lama berperang dengan kondisi depresinya akibat sering mendapat komentar negatif di media sosial.
Tidak sedikit netizen yang memberikan komentar negatif terkait bentuk badan, gaya busana sampai kehidupan pribadinya. Sebagai publik figur, Sulli dituntut untuk selalu tampil sempurna. Meskipun ia adalah seorang publik figur, namun Sulli tetaplah manusia biasa. Sampai pada akhirnya, mantan personel f(x) ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena sudah tidak mampu menangani depresi yang dialaminya.
Baca Juga: Ada Aksi Bunuh Diri, Kenapa Orang Pilih Merekam?
Tidak hanya sekali dua kali, telah banyak kasus publik figur yang bunuh diri akibat depresi yang berkepanjangan. Lantas, faktor apa saja yang membuat depresi bisa mengembangkan pikiran bunuh diri? Berikut penjelasannya.
Depresi Berkepanjangan Picu Pikiran Bunuh Diri
Stres dan depresi berat adalah penyebab utama munculnya pikiran bunuh diri. Pikiran ini bersifat sementara dan dapat diobati. Tetapi, dalam beberapa kasus, kondisi ini menempatkan seseorang pada risiko untuk mencoba atau menyelesaikan bunuh diri. Pikiran bunuh diri adalah hasil dari perasaan bahwa seseorang sudah tidak mampu mengatasi situasi berat di dalam hidupnya.
Mereka merasa tidak punya harapan untuk masa depan, sehingga berpikir bahwa bunuh diri adalah solusi terakhir. Berikut ini sejumlah faktor yang memicu pikiran bunuh diri di dalam diri seseorang, yaitu:
- Punya riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental, penyalahgunaan zat, dan kekerasan dalam keluarga;
- Di bawah pengaruh alkohol atau narkoba;
- Putus asa dan merasa kesepian;
- Mengalami gangguan kejiwaan atau penyakit mental;
- Pernah mencoba bunuh diri sebelumnya;
- Rentan terhadap perilaku sembrono atau impulsif;
- Kurang tidur;
- Mengidap penyakit serius;
- Kehilangan pekerjaan atau seseorang yang berarti;
- Menjadi korban pelecehan atau bullying;
- Sulit mencari bantuan dan dukungan.
Pada kasus Sulli yang mengakhiri bunuh diri, ia sering mendapat komentar negatif di akun media sosialnya yang mengarah ke bullying sampai pelecehan.
Baca Juga: Mahasiswa Punya Hasrat Bunuh Diri Tinggi, Mengapa?
Tanda Seseorang Punya Pikiran Bunuh Diri
Kamu mungkin dapat merasakan apa yang dirasakan seseorang. Namun, ada beberapa tanda yang bisa dilihat ketika seseorang punya pikiran bunuh diri. Tanda seseorang yang punya pikiran bunuh diri, yaitu:
- Tampak putus asa;
- Merasakan sakit emosional yang tidak tertahankan;
- Memiliki tendensi terhadap kekerasan dan kematian;
- Sering mengalami perubahan suasana hati, baik senang atau sedih;
- Suka berbicara tentang balas dendam, rasa bersalah, atau rasa malu;
- Selalu gelisah atau dalam kondisi kecemasan yang tinggi;
- Mengalami perubahan dalam kepribadian, rutinitas dan pola tidur;
- Mengonsumsi obat-obatan atau alkohol lebih banyak dari biasanya atau mulai minum padahal sebelumnya tidak pernah melakukannya;
- Mengalami depresi, serangan panik, dan gangguan konsentrasi;
- Mengisolasi diri;
- Suka berbicara tentang menjadi beban bagi orang lain dan mengungkapkan penyesalan tentang masih hidup atau pernah dilahirkan;
- Agitasi psikomotor, seperti mondar-mandir di sekitar ruangan, meremas-remas tangan seseorang, melepas pakaian, dan mengenakannya kembali;
- Mengucapkan selamat tinggal kepada orang lain seolah-olah itu adalah yang terakhir kalinya;
- Sudah tidak mampu merasakan emosi yang menyenangkan yang biasanya diperoleh dari mengonsumsi makan, olahraga, interaksi sosial, atau seks.
Namun, sejumlah orang yang punya pikiran bunuh diri merahasiakan pikiran dan perasaan mereka dan tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang salah. Apabila ada orang terdekatmu yang mengalami tanda-tanda di atas, ajak mereka bicara atau minta bantuan ahli medis. Hubungi dokter atau psikolog melalui Halodoc untuk mengetahuinya lebih lanjut.
Berbicara dengan Seseorang yang Memiliki Pikiran Bunuh Diri
Jika kamu curiga bahwa ada anggota keluarga atau teman yang mungkin punya pikiran bunuh diri, bicarakan dengan mereka tentang kekhawatiran yang kamu miliki. Mulai percakapan dengan cara yang tidak menghakimi dan tidak konfrontatif. Berbicaralah secara terbuka dan jangan takut untuk bertanya langsung, seperti, "apakah kamu sedang berpikir untuk bunuh diri?".
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Mental Meski Sedang Stres
Selama percakapan, pastikan untuk tetap tenang dan berbicara dengan nada meyakinkan, mengakui bahwa perasaan mereka wajar dan berikan dukungan emosional. Beritahu yang bersangkutan bahwa tersedia bantuan dan perawatan agar mereka bisa merasa lebih baik. Mendengarkan dan menunjukkan dukungan adalah cara terbaik untuk mencegah aksi bunuh diri. Tawarkan untuk membantu mereka menemukan penyedia layanan kesehatan.