Sulit Menelan Makanan, Hati-Hati Gejala Sialolithiasis
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasakan nyeri pada tenggorokan, hingga menyebabkan sulit untuk menelan makanan atau minuman? Kondisi ini sering dikaitkan dengan radang tenggorokan, tapi hati-hati, bisa jadi ada masalah lebih serius yang menjadi penyebab hal itu terjadi. Kesulitan menelan makanan bisa jadi merupakan gejala sialolithiasis.
Sialolithiasis alias batu kelenjar air liur merupakan kondisi yang terjadi karena adanya pengerasan atau pembentukan batu dalam kelenjar air liur. Keberadaan baru tersebut menyebabkan terhambatnya aliran air liur ke dalam mulut. Umumnya, sumbatan tersebut terdiri dari batu kalsium dengan ukuran yang bervariasi. Ukuran batu yang bisa muncul di kelenjar air liur ada yang kurang dari 1 milimeter hingga mencapai beberapa sentimeter.
Pada tubuh manusia, terdapat tiga kelenjar air liur, tapi yang paling rentan memiliki baru kelenjar adalah kelenjar air liur submandibula. Kelenjar ini terletak di rahang bawah. Batu kelenjar jarang ditemukan pada kedua kelenjar air liur lainnya, yaitu kelenjar air liur sublingual di bawah lidah, dan kelenjar parotis yang berada di bagian pipi. Penyumbatan pada kelenjar air liur menyebabkan bagian tersebut menjadi bengkak dan terasa nyeri.
Baca juga: 5 Gejala Penyakit yang Bisa Ditunjukkan Lewat Mulut yang Terasa Kering
Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, tapi paling banyak ditemukan pada orang dewasa muda usia 30–60 tahun. Dibandingkan wanita, batu kelenjar air liur disebut lebih banyak menyerang pria. Umumnya, penyakit batu kelenjar air liur hanya terjadi satu kali seumur hidup. Namun pada beberapa kondisi, penyakit ini bisa terjadi berulang sehingga membutuhkan tindakan operasi untuk mengangkat kelenjar air liur.
Gejala Batu Kelenjar Air Liur yang Perlu Diketahui
Selain menyebabkan kesulitan menelan, batu kelenjar air liur juga bisa memicu gejala lain terutama jika ukurannya cukup besar. Gejala yang sering muncul sebagai tanda dari penyakit ini adalah:
-
Nyeri pada Kelenjar Air Liur
Batu kelenjar air liur bisa memicu rasa nyeri. Jika penghambatan hanya terjadi pada sebagian saluran, nyeri biasanya hanya akan timbul sesekali. Sedangkan saat kelenjar air liur sepenuhnya terhambat, rasa nyeri bisa meningkat dan terasa semakin buruk.
-
Bengkak
Penyakit ini juga bisa menyebabkan terjadinya bengkak di sekitar kelenjar air liur. Kondisi ini sering ditandai dengan bengkaknya mulut, wajah, ataupun leher. Penyakit ini juga sering ditandai dengan gejala mulut kering.
Baca juga: Hati-Hati DBD yang Bisa Diketahui Lewat Air Liur
-
Demam
Penyakit ini juga bisa memicu gejala berupa demam, yang terjadi karena adanya infeksi pada kelenjar air liur. Area yang terserang infeksi juga akan berwarna kemerahan, mulut terasa tidak enak, serta muncul abses alias nanah.
Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab batu kelenjar air liur bisa menyerang. Meski begitu, ada faktor yang diduga berkaitan dengan kondisi ini, di antaranya konsumsi obat tertentu terutama yang menurunkan produksi air liur.
Kondisi ini juga bisa dipicu karena mengonsumsi makanan tertentu, kekurangan cairan dalam tubuh alias dehidrasi, serta cedera pada kelenjar air liur. Untuk mendiagnosis penyakit ini, dibutuhkan pemeriksaan fisik terutama di daerah sekitar kelenjar air liur yang membengkak.
Baca juga: Produksi Air Liur Berlebih Saat Puasa, Ini 7 Cara Mengatasinya
Masih penasaran tentang penyakit sialolithiasis atau batu kelenjar air liur dan apa saja gejala-gejalanya? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan