Sulit Dideteksi, Bagaimana Cara Mengetahui Hamil Anggur
Halodoc, Jakarta – Hamil anggur adalah gangguan kehamilan yang dalam dunia medis disebut mola hidatidosa. Gangguan kehamilan ini terjadi saat sel telur yang dibuahi berkembang menjadi sel abnormal, berupa gelembung putih berisi cairan yang menyerupai anggur. Data epidemiologi menyebutkan sekitar 1 dari 1200 kehamilan adalah hamil anggur, baik yang terjadi secara lengkap maupun parsial.
Penyebab Hamil Anggur
Hamil anggur terjadi akibat kesalahan materi genetik yang terkandung dalam sel sperma dan sel telur sebelum terjadi pembuahan. Kehamilan normal memiliki 46 kromosom dan separuh dari kromosom tersebut berasal dari sel sperma dan separuhnya dari sel telur.
Kesalahan ini menyebabkan dua tipe hamil anggur, seperti:
- Hamil anggur lengkap. Terjadi saat seluruh kromosom berasal dari sel sperma. Penyebabnya adalah duplikasi sel sperma akibat inaktivasi sel telur sesaat setelah terjadi proses pembuahan.
- Hamil anggur parsial. Kromosom sel telur tetap ada, tapi kromosom sel sperma mengalami duplikasi sehingga jumlah kromosom menjadi berlebih (69 kromosom).
Waspada Gejala Hamil Anggur
Hamil anggur memiliki gejala serupa dengan tanda kehamilan. Pada kebanyakan kasus, hamil anggur baru terdeteksi setelah kehamilan berusia 10 - 14 minggu. Ini gejala hamil anggur yang bisa diamati agar kamu lebih waspada:
- Perdarahan dari Miss V di trimester pertama kehamilan.
- Mual dan muntah terus-menerus.
- Nyeri pada dasar panggul.
- Tekanan darah meningkat.
- Adanya kista ovarium.
- Anemia.
- Peningkatan kelenjar tiroid.
- Perut membesar sangat cepat, melewati batas normal pada usia kehamilan tertentu.
- Timbulnya gejala penyakit hipertiroid, seperti kelelahan, gugup, detak jantung tidak beraturan, dan berkeringat terus-menerus.
Pemeriksaan Fisik untuk Deteksi Hamil Anggur
Diagnosis hamil anggur dimulai dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara langsung oleh dokter. Jika dicurigai potensi kehamilan anggur, pemeriksaan penunjang dilakukan dengan USG dan pemeriksaan hormon beta-human chorionic gonadotropin (HCG) dalam darah. Pada hamil anggur lengkap, hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya janin dan cairan ketuban dalam rahim, serta ditemukan plasenta tebal dengan kista yang memenuhi rahim dan kista ovarium. Sedangkan pada hamil anggur parsial, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat, cairan ketuban sedikit, dan plasenta tebal disertai kista.
Hamil anggur tidak bisa diteruskan sebagai kehamilan normal, sehingga jaringannya harus dikeluarkan untuk mencegah komplikasi. Kondisi ini bisa diatasi dengan dilatasi dan kuretase, yakni prosedur pelebaran mulut rahim untuk mengeluarkan jaringan hamil anggur dengan instrumen vakum. Wanita dengan riwayat hamil anggur perlu menunggu 6 - 12 bulan sebelum mencoba hamil lagi dan pada kehamilan selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan USG lebih dini untuk memastikan janin berkembang dengan baik.
Jika hamil anggur cukup besar dan tidak ada rencana kehamilan berikutnya, bisa dilakukan histerektomi atau pengangkatan rahim. Setelah tindakan, dokter memantau kadar hormon HCG dalam darah selama 6 - 12 bulan setelahnya untuk memastikan tidak ada jaringan hamil anggur yang tertinggal dalam rahim.
Itulah cara mengetahui hamil anggur. Kalau kamu punya keluhan kehamilan, jangan ragu bertanya pada dokter kandungan Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kandungan via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan