Suka Makan Steik? Kenali Dulu Jenis Steik dan Kematangannya
Halodoc, Jakarta – Siapa yang tidak suka dengan steik? Makanan berupa daging yang dibakar dengan kematangan tertentu ini ternyata memiliki banyak peminatnya. Biasanya, steik atau daging bakar ini dihidangkan dengan kentang tumbuk atau mashed potato dan juga tambahan salad. Tingkat kematangan dalam menikmati steik juga bermacam-macam tergantung pada selera kamu.
- Rare
Tingkat kematangan hanya di bagian luarnya saja, sekitar 80 persen dalamnya masih berwarna merah.
- Medium Rare
Dibandingkan rare, tingkat kematangan bagian dalam sekitar 40 persen.
- Medium
Tingkat kematangan medium ini yang menjadi tingkat kematangan favorit di berbagai negara.
- Medium Well
Ini adalah tingkat kematangan yang paling disukai masyarakat Indonesia. Biasanya kematangan dalamnya sudah sekitar 60 persen.
- Well Done
Bagian luar dan dalam dibuat matang dengan sempurna, sehingga akan terlihat lebih keras dan teksturnya tidak juicy.
Bahaya Terlalu Banyak Makan Steik
Kebiasaan mengonsumsi daging merah sering dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis seperti kanker dan juga jantung. Menurut penelitian dari Harvard University, mengonsumsi daging merah setiap hari bisa membuat risiko kematian muda sekitar 12 persen. Peningkatan risiko dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi daging merah sebanyak 85 gram setiap hari.
Selain itu, daging merah dianggap tidak baik jika dikonsumsi setiap hari karena kandungan lemak tak jenuh yang cukup besar. Tentu hal ini akan bisa meningkatkan risiko gangguan jantung, peredaran darah, dan juga obesitas.
Tidak hanya karena daging merah yang kamu konsumsi yang bisa meningkatkan risiko penyakit, bahan-bahan tambahan sebagai perasa, misalnya garam yang banyak dibubuhkan pada daging saat dibakar, juga bisa meningkatkan penyakit hipertensi bagi kesehatan kamu.
Jika kamu gemar menyantap steik, tingkat kematangan rare terkadang masih dianggap menimbulkan risiko yang berbahaya bagi kesehatan kamu. Pasalnya, daging yang kamu nikmati belum sepenuhnya matang dengan sempurna. Bakteri dan keracunan makanan akan semakin rentan kamu hadapi.
Tidak hanya steik dengan tingkat kematangan yang rendah, steik pada tingkat kematangan well done pun masih bisa menimbulkan risiko penyakit jika tidak diseimbangkan dengan makanan sehat seperti sayuran. Dilansir dari Food Beast, daging yang dimasak dengan tingkat kematangan sempurna nyatanya menghasilkan zat yang dikenal dengan nama glycotoxins. Glycotoxins ternyata mampu meningkatkan risiko demensia atau penyakit hilang ingatan.
(Baca juga: Manfaat dan Bahaya Makanan Pedas untuk Kesehatan)
Seimbangkan dengan Konsumsi Makanan Sehat
Gemar mengonsumi steik atau daging bakar boleh saja, asal kebiasaan makan kamu juga harus diimbangi dengan mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan. Dengan mengonsumsi sayur dan buah, maka resiko serangan jantung dan stroke akan semakin berkurang. Selain itu, menghindari mengonsumsi steik setiap hari juga bisa menjadi langkah yang tepat untuk menjaga tubuh kamu tetap bugar. Selain baik untuk kesehatan, mengurangi konsumsi daging merah ternyata bisa berdampak baik untuk lingkungan, lho. Menurut beberapa penelitian, sumber emisi gas yang mencemari udara kebanyakan berasal dari proses pengolahan daging merah seperti peternakan dan restoran.
Bukan berarti kamu tidak boleh menyantap steik kesukaan kamu,hanya saja kamu tidak boleh berlebihan saat menyantap steik. Karena, sesuatu yang berlebihan memang tidak baik kan? Nah untuk tahu lebih lanjut makanan apa saja yang bisa membuat kesehatan kamu terus terjaga, bisa cari tahu di aplikasi Halodoc. Yuk download Halodoc di App Store atau Google Play sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan