Stres Berat, Tubuh akan Alami Hal Ini
Halodoc, Jakarta - Stres bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Penyebabnya beragam, mulai dari masalah pekerjaan, hubungan dengan pasangan, keluarga, masalah keuangan, bahkan hal sepele seperti terjebak macet di jalanan. Hati-hati, kamu harus pandai mengelola stres, karena ada bahaya yang mengintai jika stres tidak terkendali.
Ketika stres, tubuh memberikan respon sebagai upaya untuk melindungi diri. Respon ini bisa sangat beragam, baik mental, fisik, maupun respon emosional. Wajar ketika tubuh mengeluarkan reaksi ketika merasa terancam. Ketika respon terjadi, kamu merasakan peningkatan denyut jantung, pernapasan menjadi lebih cepat, otot lebih tegang, dan tekanan darah meningkat.
Ini Dampak Stres pada Tubuh
Stres harus dikendalikan, karena dampak yang terjadi bisa membahayakan. Jangan merasa malu untuk bercerita, karena kamu hanya butuh orang yang tepat untuk menuangkan segala beban pikiran. Kalau kamu ragu, kamu bisa kok bercerita pada dokter yang ahli di bidangnya. Pakai saja aplikasi Halodoc, kamu bisa bebas bertanya jawab dengan dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Lalu, apa yang terjadi pada tubuh ketika kamu stres? Mungkin ini gambaran sederhananya:
- Sistem Pernapasan
Kamu akan bernapas lebih cepat untuk mengalirkan oksigen ke tubuh dengan normal. Mungkin bagi orang yang sehat ini wajar, tetapi bagi orang yang sedang mengalami asma atau emfisema, ini bisa menjadi masalah yang serius. Tidak hanya itu, napas yang terlalu cepat juga bisa mengakibatkan terjadinya serangan panik.
Baca juga: Jangan Abaikan Stres, Ini Cara Mengatasinya
- Sistem Pencernaan
Stres yang membuat jantung dan napas lebih cepat turut berdampak pada terganggunya sistem pencernaan. Bisa saja, kamu makan dengan porsi yang lebih kecil, tetapi bisa saja porsinya jauh lebih banyak. Ini akan meningkatkan terjadinya risiko heartburn, sakit perut, mual, refluks asam, dan muntah. Stres juga memengaruhi pergerakan makanan di dalam usus, yang sangat rentan memicu terjadinya sembelit maupun diare.
- Sistem Imun
Stres membuat tubuh merangsang sistem imunitas untuk bekerja. Kalau stres hanya bersifat ringan atau sementara, imunitas membantu melindungi tubuh. Namun, jika stres bersifat akut atau terjadi dalam waktu lama, tubuh merilis hormon kortisol, sehingga pelepasan histamin dan peradangan akan melambat. Ini akan membuat tubuh rentan terserang penyakit karena infeksi, termasuk flu.
Baca juga: 4 Tanda yang Muncul di Tubuh saat Mengalami Stres
- Sistem Endokrin dan Saraf Pusat
Bagian ini yang paling bertanggung jawab ketika kamu stres. Seperti misalnya memberikan perintah pada kelenjar adrenal untuk merilis hormon kortisol dan adrenalin. Pelepasan ini mengakibatkan meningkatkan detak jantung, pernapasan menjadi lebih cepat, meningkatnya kadar glukosa dalam darah, dan melebarnya pembuluh darah pada lengan dan kaki.
- Sistem Kardiovaskular
Peningkatan detak jantung akan membuat pembuluh darah melebar, khususnya yang menuju ke jantung dan otot besar. Artinya, terjadi peningkatan volume darah dan tentu saja tekanan darah. Ketika terjadi stres kronis, peningkatan denyut jantung juga terjadi secara konsisten, begitu pula dengan volume dan tekanan darah. Jika tidak segera dikendalikan, kamu akan berisiko mengalami serangan jantung, hipertensi, hingga stroke.
Baca juga: Hilangkan Stres dengan Meditasi
Sekarang, kamu sudah tahu apa saja yang mungkin terjadi pada tubuh ketika kamu mengalami stres. Jadi, sebaiknya kamu pandai-pandai mengelola stres mulai sekarang. Stres tidak hanya merusak pikiran, tetapi juga membuat organ penting bekerja ekstra keras yang membahayakan kesehatan.
Referensi:
American Psychological Association. Diakses pada 2020. Stress Effects on the Body.
Healthline. Diakses pada 2020. The Effects of Stress on the Body.
WebMD. Diakses pada 2020. Stress Symptoms: Effects of Stress on the Body.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan