Sering Terbangun, Ini Gejala Kandung Kemih Overaktif
Halodoc, Jakarta - Kandung kemih overaktif adalah keinginan untuk buang air kecil secara tiba-tiba sampai mungkin sulit untuk dihentikan. Kandung kemih overaktif dapat menyebabkan keluarnya urine yang tidak disengaja atau inkontinensia urine. Seseorang yang mengidap kandung kemih overaktif mungkin merasa malu, mengasingkan diri, atau membatasi pekerjaan dan kehidupan sosial.
Baca Juga : Kenali 5 Penyebab Sering Buang Air Kecil
Tetapi tidak perlu terlalu khawatir, ada sejumlah perawatan yang tersedia untuk mengatasi gejala kandung kemih overaktif. Strategi perilaku, seperti jadwal mengeluarkan cairan, waktu berkemih dan teknik memegang kandung kemih menggunakan dasar panggul merupakan jenis perawatan yang sering digunakan. Jika upaya awal ini tidak cukup membantu, pengidapnya perlu mengonsumsi obat-obatan.
Gejala Kandung Kemih Overaktif
Mengalami inkontinensia sesekali tidak berarti kamu mengidap kandung kemih overaktif. Kebocoran urine dapat terjadi karena alasan lain, contohnya tertawa terlalu keras atau menahan keluarnya urine terlalu lama. Kandung kemih overaktif ditentukan oleh frekuensi dan urgensi buang air kecil. Gejalanya meliputi:
- Kebutuhan mendesak dan tidak terkendali untuk buang air kecil;
- Sering mengeluarkan urine tanpa disengaja (inkontinensia);
- Sering buang air kecil (lebih dari delapan kali dalam periode 24 jam);
- Sering terbangun karena ingin buang air kecil.
Gejala kandung kemih yang overaktif bisa berubah pada setiap orang. Maka dari itu, mengetahui gejala kandung kemih overaktif dapat membantu menemukan perawatan yang lebih baik dengan lebih cepat. Kalau ingin mengunjungi rumah sakit untuk memeriksakan diri, buat janji terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.
Apa yang Menyebabkan Kandung Kemih Overaktif?
Ginjal menghasilkan urine yang kemudian mengalir ke kandung kemih. Otak kemudian mengirimkan sinyal yang memberitahu tubuh untuk buang air kecil Setelah sinyal diterima, otot-otot dasar panggul menjadi rileks dan memungkinkan urine keluar dari tubuh. Pada kasus kandung kemih overaktif, otot kandung kemih akan berkontraksi tanpa sadar yang menimbulkan perasaan ingin buang air kecil meski kandung kemih tidak penuh.
Baca Juga: Urine Berwarna, Hati-hati 4 Penyakit Ini
Ada sejumlah kondisi dan faktor yang berbeda yang menyebabkan gejala kandung kemih overaktif, yaitu:
- Minum terlalu banyak cairan;
- Minum obat yang meningkatkan produksi urine;
- Infeksi saluran kemih;
- Konsumsi kafein, alkohol, atau iritasi kandung kemih lainnya;
- Gagal mengosongkan kandung kemih sepenuhnya;
- Kelainan kandung kemih, seperti batu kandung kemih.
Risiko mengembangkan kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia. Tetapi kandung kemih overaktif bukan bagian normal dari penuaan. Fungsi kandung kemih bergantung pada kesehatan saluran kemih yang baik. Penyebab kandung kemih yang terlalu aktif sering menjadi akibat dari masalah pada saluran kemih.
Langkah Pencegahan Kandung Kemih Overaktif
Pilihan gaya hidup sehat ini dapat mengurangi risiko kandung kemih overaktif. Begini langkah untuk mencegah kandung kemih overaktif, yaitu:
- Pertahankan berat badan yang sehat;
- Melakukan aktivitas fisik dan rutin berolahraga;
- Batasi konsumsi kafein dan alkohol;
- Berhenti merokok;
- Mengelola kondisi kronis, seperti diabetes yang berkontribusi pada gejala kandung kemih overaktif.
Baca Juga: 4 Penyakit yang Bisa Dideteksi Melalui Cek Urine
Kamu bisa belajar latihan kegel untuk melatih otot-otot dasar panggul. Lakukan tiga set 10 pengulangan setiap hari untuk melatih otot-otot ini untuk mencegah kondisi kandung kemih overaktif.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Overactive bladder.
Healthline. Diakses pada 2019. Everything You Need to Know About Overactive Bladder.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan