Sering Sakit Perut, Hati-Hati Terkena Neuroblastoma
Halodoc, Jakarta - Neuroblastoma adalah salah satu jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Jenis kanker ini menyerang sistem saraf, sehingga dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh. Neuroblastoma paling sering muncul di dalam dan sekitar kelenjar adrenal. Namun, neuroblastoma juga dapat berkembang di daerah lain, seperti perut, dada, leher, dekat tulang belakang, dan di lokasi kelompok sel saraf.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Ini 7 Kanker yang Rentan Menyerang Si Kecil
Penyebab Neuroblastoma
Kanker dimulai dengan mutasi genetik yang memungkinkan sel-sel normal dan sehat untuk terus tumbuh tanpa menanggapi sinyal untuk berhenti. Pada akhirnya, pertumbuhan sel-sel tersebut tidak terkendali yang disebut kanker.
Neuroblastoma dimulai pada sel-sel saraf yang belum matang (neuroblast) sebagai bagian dari proses perkembangan janin. Saat janin telah matang, neuroblast akhirnya berubah menjadi sel-sel saraf dan serat serta sel-sel yang membentuk kelenjar adrenal. Sebagian besar neuroblas matang saat bayi lahir, meskipun sejumlah kecil neuroblas yang belum matang dapat ditemukan pada bayi baru lahir.
Dalam kebanyakan kasus, neuroblas matang atau menghilang. Pada kasus yang lain, neuroblas malah membentuk kanker neuroblastoma.
Sampai saat ini, masih belum jelas apa yang menyebabkan mutasi genetik yang mengarah ke neuroblastoma. Neuroblastoma paling sering menyerang anak usia 5 tahun atau lebih muda. Beberapa bentuk neuroblastoma hilang dengan sendirinya, sedangkan beberapa kasus lainnya mungkin memerlukan beberapa perawatan. Pilihan perawatan neuroblastoma pada anak tergantung pada beberapa faktor.
Gejala Neuroblastoma
Tanda dan gejala neuroblastoma bervariasi tergantung pada bagian tubuh mana yang terpengaruh. Kebanyakan kasus neuroblastoma menyerang bagian perut, sehingga gejala yang sering muncul adalah sakit pada bagian perut. Tanda dan gejala lain neuroblastoma perut adalah massa di bawah kulit yang tidak empuk saat disentuh dan perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit.
Sedangkan neuroblastoma di dada gejalanya berupa, desah saat bernafas, sakit di bagian dada, ukuran pupil yang tidak merata, dan kelopak mata yang terkulai. Tanda dan gejala lain yang mungkin mengindikasikan neuroblastoma, yaitu:
-
Benjolan jaringan di bawah kulit.
-
Bola mata yang tampaknya menonjol dari soket (proptosis).
-
Lingkaran hitam yang mirip dengan memar di sekitar mata.
-
Sakit punggung.
-
Demam.
-
Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
-
Sakit tulang.
Baca Juga: Harus Tahu, Inilah 4 Stadium Neuroblastoma
Faktor Risiko Neuroblastoma
Anak dengan riwayat keluarga neuroblastoma memiliki risiko yang lebih besar untuk mengembangkan penyakit ini. Namun, neuroblastoma familial diperkirakan terdiri dari sejumlah kecil kasus neuroblastoma. Dalam kebanyakan kasus neuroblastoma, penyebabnya tidak pernah diidentifikasi.
Komplikasi Neuroblastoma
Neuroblastoma yang dideteksi lebih dini dapat menghindari komplikasi yang mungkin terjadi. Apabila penyakit kanker ini terus dibiarkan, komplikasi yang mungkin terjadi yaitu:
1. Penyebaran Kanker (Metasis)
Neuroblastoma dapat menyebar atau bermetastasis ke bagian lain dari tubuh, seperti kelenjar getah bening, sumsum tulang, hati, kulit dan tulang.
2. Kompresi Sumsum Tulang Belakang
Tumor dapat tumbuh dan menekan sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan kompresi sumsum tulang belakang. Kompresi medula spinalis dapat menyebabkan nyeri dan kelumpuhan.
3. Sekresi Tumor
Sel-sel neuroblastoma dapat mengeluarkan bahan kimia tertentu yang mengiritasi jaringan normal lainnya. Kondisi ini menyebabkan tanda dan gejala yang disebut sindrom paraneoplastik. Satu sindrom paraneoplastik yang terjadi pada pengidap neuroblastoma menyebabkan gerakan mata yang cepat dan kesulitan koordinasi. Sindrom langka lainnya menyebabkan pembengkakan perut dan diare.
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Pengobatan untuk Mengatasi Neuroblastoma
Kalau ibu ibu curiga Si Kecil mengalami gejala seperti diatas, sebaiknya segera bicara dengan dokter Halodoc untuk memastikannya. Ibu bisa gunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan