Sering Sakit Kepala, Mungkin Saja Gejala Epidural Hematoma
Halodoc, Jakarta – Cedera kepala yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas seringkali menyebabkan pendarahan di dalam otak. Itulah sebabnya bila kamu baru saja mengalami cedera kepala, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, bila benar terjadi pendarahan di otak, maka kamu berisiko mengalami epidural hematoma. Kondisi ini tidak boleh diremehkan karena bisa mengakibatkan kerusakan otak, kecacatan, gangguan mental, bahkan kematian. Karena itu, kenali gejala-gejala epidural hematoma di sini.
Saat seseorang mengalami pendarahan di otak akibat cedera kepala, ada kemungkinan darah masuk dan menumpuk pada ruang yang ada di antara tulang tengkorak dan lapisan yang menyelimuti otak atau yang juga disebut dura. Nah, masuknya darah ke ruang tersebut dinamakan dengan epidural hematoma. Kondisi ini bisa terjadi akibat cedera kepala parah yang sampai menyebabkan keretakan tulang tengkorak, kerusakan, ataupun sobeknya lapisan dura atau pembuluh darah otak.
Darah yang menumpuk di antara dura dan bagian dalam tengkorak ini bisa meningkatkan tekanan di kepala dan juga berpotensi menekan otak. Akibatnya, pengidap berisiko mengalami gangguan penglihatan, pergerakan, kesadaran, dan kemampuan berbicara. Bila tidak segera ditangani, epidural hematoma bisa menyebabkan kematian.
Gejala Epidural Hematoma
Gejala epidural hematoma biasanya dirasakan beberapa menit sampai jam setelah mengalami cedera kepala berat. Gejala yang muncul pun bisa berbeda-beda ke tiap orang. Hal ini tergantung dari tingkat keparahan kondisi yang dialami. Namun pada beberapa pengidap, gejala yang timbul dapat berpola. Gejala diawali dengan hilangnya kesadaran, lalu sadar, dan beberapa saat kemudian kesadaran akan kembali hilang.
Orang yang mengalami epidural hematoma juga akan mengantuk atau merasakan sakit kepala yang parah setelah mengalami cedera. Pengidap epidural hematoma yang hilang kesadaran juga dapat mengalami hal ini setelah mereka kembali sadar.
Selain itu, gejala epidural hematoma lainnya, antara lain:
- Hilang kesadaran hingga beberapa kali.
- Terlihat linglung atau kebingungan.
- Pusing.
- Mual dan muntah.
- Mengalami kesulitan berbicara.
- Berbicara dengan lancar, tapi kemudian di menit berikutnya merasa sakit dan hilang kesadaran.
- Kejang.
- Sesak napas.
- Gangguan penglihatan di salah satu mata.
- Pupil salah satu mata membesar.
- Tidak bertenaga pada tangan atau tungkai kaki di salah satu sisi tubuh.
Bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan secepatnya.
Tindakan Pengobatan Epidural Hematoma
Tindakan pengobatan kepada pengidap epidural hematoma akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi dan gejala yang dialami. Pengidap juga dianjurkan untuk memberitahu dokter bila mengalami masalah kesehatan lainnya. Pasalnya, masalah kesehatan yang dialami pengidap turut memengaruhi metode pengobatan yang akan dilakukan.
Beberapa metode yang sering digunakan untuk mengobati epidural hematoma:
- Pemberian Obat-Obatan
Seperti yang telah disebutkan tadi, pendarahan akibat epidural hematoma bisa meningkatkan tekanan di kepala. Itulah mengapa dokter akan memberi infus manitol yang dapat membantu mengurangi tekanan di kepala akibat adanya penumpukan darah.
- Operasi
Metode penanganan lainnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi epidural hematoma adalah operasi. Prosedur ini bertujuan untuk mengalirkan tumpukan darah yang terperangkap di ruang antara tulang tengkorak dan dura. Operasi epidural hematoma menggunakan obat bius. Jadi, beri tahu dokter bila kamu memiliki alergi obat bius.
- Rehabilitasi
Bila pengidap epidural hematoma mengalami kelumpuhan atau gangguan fungsi pergerakan tubuh, maka dokter akan menganjurkan pengidap untuk membicarakan dengan dokter rehabilitasi medis untuk menjalani fisioterapi. Fisioterapi bermanfaat untuk melatih fungsi anggota tubuh yang terganggu akibat cedera kepala yang dialami.
Itulah gejala-gejala yang akan dialami oleh pengidap epidural hematoma. Bila kamu sering sakit kepala, coba bicarakan saja kepada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga: