Sering Rematik di Pagi Hari Tanda Terserang Rematik, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Nyeri sendi bisa memengaruhi kemampuan pengidapnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Peradangan sendi yang mengenai pinggul, kaki, atau lutut ini bisa membuat kamu sulit berjalan, membungkuk, bahkan berdiri. Kamu harus waspada jika kamu sering merasakan nyeri sendi pada pagi hari. Pasalnya, kondisi ini bisa jadi gejala kalau kamu mengidap rematik. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!
Baca juga: Perbedaan Rematik dan Asam Urat
Rematik, Peradangan pada Sendi
Rematik juga mempunyai nama medis Rheumatoid Arthritis (RA). RA merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada sendi. Kondisi ini akan mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi. Rematik bisa terjadi di persendian manapun pada tubuh.
Sering Nyeri Sendi di Pagi Hari, Apakah Pertanda Rematik?
Gejala utama yang bisa jadi pertanda bahwa kamu mengidap RA adalah nyeri dan kekakuan pada sendi. Biasanya, kondisi ini akan bertambah parah pada pagi hari setelah kamu bangun tidur. RA juga bisa bertambah parah jika kamu duduk terlalu lama. Sendi yang sedang meradang akan memerah, terasa hangat ketika disentuh, bahkan membengkak. Selain itu, gejala yang bisa terjadi ketika seseorang mengidap kondisi ini adalah demam, tidak bertenaga, nafsu makan menurun, lemas, dan mata terasa gatal atau perih.
Ini Penyebab Terjadinya Rematik
RA merupakan salah satu penyakit autoimun. Penyakit autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh sistem imun yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. Sistem imun sering kali keliru dan menyerang jaringan sehat di sekitar sendi yang menyebabkan sendi bengkak dan meradang. Jika kamu mengalami gejalanya, jangan dibiarkan, ya. Pasalnya, jika kondisi ini dibiarkan, bisa menyebabkan sendi kehilangan bentuknya dan bahkan bisa hancur sepenuhnya.
Baca juga: Mandi Malam Hari Bisa Sebabkan Rematik?
Mengidap Rematik, Kamu Bisa Lakukan Hal Ini
Perawatan RA dilakukan dengan mengendalikan penyakit dan meredakan gejala yang timbul dengan mengonsumsi obat anti-inflamasi non-steroid dan analgesik. Namun, perlu diingat ya, konsumsi obat ini harus dengan seizin dokter. Meski begitu, beberapa hal sederhana ini bisa kamu lakukan, antara lain:
-
Perhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. Perbanyak makan buah sayur dan hindari makanan dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi.
-
Kurangi berat badan jika kamu mengalami kelebihan berat badan.
-
Olahraga secara teratur.
-
Jika kamu melakukan terapi pengobatan, hindari konsumsi minuman beralkohol
-
Lakukan kegiatan yang positif seperti membaca buku atau mendengarkan musik untuk menghindari stres.
Rematik merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia. Namun, jangan salah, rematik juga bisa dialami oleh remaja, bahkan anak-anak. Wanita punya risiko 2-3 kali lebih tinggi untuk mengidap RA dibanding dengan pria.
RA menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan ketika beraktivitas. Penyakit ini juga enggak bisa disembuhkan, meski gejala yang dialami bisa diringankan atau dikendalikan. Ketika kamu didiagnosis mengidap penyakit ini, biasanya dokter akan memberikan berbagai pilihan pengobatan untuk meringankan gejala yang kamu rasakan.
Baca juga: 5 Aktivitas Pantangan Rematik yang Tidak Boleh Dilakukan
Jangan menduga-duga jika kamu punya masalah dengan kesehatan, ya! Lebih baik diskusikan langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan