Sering Minum Obat Pengencer Darah, Benarkah Rentan Alami Hematoma?
Halodoc, Jakarta – Hematoma umumnya didefinisikan sebagai kumpulan darah di luar pembuluh darah. Paling umum, hematoma disebabkan oleh cedera pada dinding pembuluh darah, mendorong darah untuk merembes keluar dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya.
Hematoma dapat terjadi akibat cedera pada semua jenis pembuluh darah (arteri, vena, atau kapiler kecil). Hematoma biasanya menggambarkan perdarahan yang memiliki lebih atau kurang pembekuan, sedangkan perdarahan menandakan perdarahan aktif dan berkelanjutan.
Hematoma adalah masalah yang sangat umum ditemui oleh banyak orang pada suatu waktu dalam hidup mereka. Hematoma dapat dilihat di bawah kulit atau kuku sebagai memar keunguan dengan berbagai ukuran. Memar kulit juga bisa disebut memar.
Hematoma juga dapat terjadi jauh di dalam tubuh, di mana mereka mungkin tidak terlihat. Hematoma terkadang membentuk massa atau benjolan yang bisa dirasakan dan dinamai berdasarkan lokasinya.
Baca juga: Cedera Benturan Bisa Sebabkan Hematoma
Penyebab paling umum dari hematoma adalah cedera atau trauma pada pembuluh darah. Ini dapat terjadi sebagai akibat dari kerusakan pada pembuluh darah yang dapat mengganggu integritas dinding pembuluh darah.
Bahkan, kerusakan minimal pada pembuluh darah kecil dapat menyebabkan hematoma. Misalnya, hematoma di bawah kuku (hematoma subungual) dapat dengan mudah terjadi dari trauma minor pada kuku atau dari stroke ringan terhadap suatu benda.
Trauma yang lebih parah dapat menyebabkan hematoma lebih besar. Jatuh dari ketinggian atau masuk ke dalam kecelakaan kendaraan bermotor dapat menyebabkan pendarahan besar di bawah kulit atau rongga dalam tubuh (dada atau perut).
Jenis cedera jaringan lain yang menyebabkan hematoma dapat terjadi akibat operasi apapun, prosedur medis atau gigi invasif (misalnya, biopsi, sayatan dan drainase, kateterisasi jantung), dan injeksi obat-obatan (misalnya, insulin, pengencer darah, vaksin). Karena prosedur ini merusak jaringan dan pembuluh darah di sekitarnya, seringkali hematoma dapat terbentuk di sekitar lokasi prosedur.
Kadang-kadang, hematoma dapat terjadi secara spontan tanpa penyebab atau ingatan yang dapat diidentifikasi dari cedera atau trauma tertentu. Obat pengencer darah tertentu dapat meningkatkan risiko pembentukan hematoma.
Baca juga: Mirip Memar Kemerahan, Kenali 10 Jenis Hematoma Ini
Orang yang menggunakan obat, seperti Coumadin (warfarin), Plavix (clopidogrel), aspirin, Persantine (dipyridamole), atau produk yang mengandung aspirin (seperti, Alka Seltzer) dapat mengembangkan hematoma lebih mudah dan dengan cedera yang lebih parah pada pembuluh darah.
Obat-obatan ini merusak kemampuan pembekuan darah, karena itu kerusakan kecil pada pembuluh darah menjadi lebih sulit untuk diperbaiki dan menghasilkan pembentukan hematoma.
Obat dan suplemen umum lainnya yang dapat meningkatkan kecenderungan perdarahan meliputi Vitamin E, obat antiinflamasi nonsteroid atau NSAID, seperti ibuprofen (Motrin, Advil, Aleve), suplemen bawang putih, dan Ginkgo Biloba.
Baca juga: Cedera Benturan Bisa Sebabkan Hematoma
Ada juga kondisi medis tertentu yang dapat menimbulkan risiko tambahan untuk mengembangkan hematoma. Orang-orang dengan kondisi berikut berpotensi pada risiko lebih tinggi untuk hematoma:
-
Penyakit hati kronis (jangka panjang)
-
Penggunaan alkohol berlebihan
-
Gangguan perdarahan (seperti, hemofilia dan penyakit Von Willebrand), kanker darah, atau jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia).
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai hematoma serta hubungannya dengan obat pengencer darah, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan