Sering Mimisan, Bisa Jadi Tanda Gejala Kanker?
Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Scotland’s National Information Service, disebutkan kalau mimisan bisa jadi tanda penyakit yang serius, tetapi bisa juga tidak dan bisa diobati dengan perawatan rumahan saja.
Apakah mimisan bisa jadi tanda gejala kanker? Kalau menurut Breast Cancer.org, mimisan bisa menjadi efek samping umum dari perawatan kanker payudara tertentu yang diakibatkan menurunkan jumlah trombosit. Informasi selengkapnya di bawah ini!
Mimisan dan Kanker
Tadi disinggung kalau perawatan kanker payudara dapat menurunkan jumlah trombosit. Trombosit biasanya berkumpul di lokasi luka atau cedera dan membuat gumpalan darah. Jika jumlah trombosit lebih rendah dari biasanya karena terapi kanker—salah satunya kanker payudara, mungkin sulit bagi tubuh untuk menghentikan pendarahan, terutama di hidung.
Baca juga: Waspada 8 Jenis Kanker yang Rentan Menyerang Anak
Di sinilah mimisan dapat terjadi dengan mudah ketika hidung tersenggol atau kamu sedang membuang ingus. Untuk penyakit leukemia sendiri dapat muncul dengan berbagai gejala, termasuk pendarahan hidung.
Segera lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap untuk mengetahui lebih jelas kemungkinan penyebab mimisan. Jika perlu, lakukan tes darah. Punya pertanyaan mengenai mimisan dan kemungkinan penyakit serius yang memicunya, bisa ditanyakan langsung di aplikasi Halodoc.
Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Selain efek dari perawatan kanker payudara dan leukemia, mimisan seringnya juga menjadi tanda gejala kanker rongga hidung. Secara umum, mimisan lebih sering terjadi ketika udara dingin, kelembapan yang menurun, terlalu sering menghabiskan waktu di dalam ruangan, sehingga hidung mulai mengering dan pecah.
Jika kamu mengonsumsi aspirin atau obat pengencer darah lainnya, ini juga dapat menyebabkan mimisan. Jika mimisan bertambah parah atau lebih sering, kamu bisa meminta spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan melihat ke dalam hidung untuk mengecek adakah pertumbuhan atau massa yang mungkin menjadi penyebabnya.
Penanganan Mimisan
Mimisan bisa menjadi tanda penyakit serius jika terjadi terlalu sering dan frekuensi pendarahan yang berlebihan. Coba amati kapan saja biasanya kamu mengalami mimisan, apakah saat udara kering, temperatur terlalu dingin, atau malah saat sedang tertekan secara psikologis.
Baca juga: Bagaimana Cara Deteksi Dini Kanker Tulang?
Untuk kondisi-kondisi demikian, biasanya penanganan sederhana bisa membantu kamu meringankan gejalanya. Jika mimisan, duduk dan condongkan tubuh sedikit ke depan. Ini untuk menjaga kepala tetap berada di atas jantung yang akan memperlambat pendarahan.
Condongkan tubuh ke depan sehingga darah akan mengalir keluar dari hidung kamu, bukan ke bagian belakang tenggorokan. Jika bersandar, besar kemungkinan darah akan tertelan sehingga mengiritasi perut.
Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan cuping hidung yang terletak di antara ujung hidung dan punggung keras bertulang yang membentuk jembatan hidung. Terus pegang sampai pendarahan berhenti. Lakukan setidaknya selama 5 menit. Jika masih berdarah, tahan lagi selama 5 hingga 10 menit.
Setelah pendarahan berhenti, jangan lakukan apapun yang dapat membuat mimisan terjadi lagi, seperti membungkuk atau membuang ingus/kotoran hidung. Temui dokter jika pendarahan berlangsung selama lebih dari 20 menit, pendarahan disebabkan oleh cedera, seperti jatuh atau sesuatu yang mengenai wajah, dan intensitas mimisan yang kian bertambah.