Sering Mengalami Gatal pada Klitoris? Ini Penyebabnya
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah alami gatal ringan pada klitoris? Kondisi saat klitoris gatal bisa saja terjadi karena peningkatan sensitivitas dari rangsangan seksual atau stimulasi. Namun, jika gatal terus-menerus terjadi di luar aktivitas seksual atau tidak hilang, ini bisa menandakan kamu alami infeksi atau kondisi kesehatan lain.
Klitoris merupakan bagian kecil dari anatomi organ reproduksi wanita yang terletak di atas bukaan vagina. Bagian ini dikenal sangat sensitif dan memiliki banyak ujung saraf. Oleh karena itu, klitoris gatal bisa sangat mengganggu.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Organ Reproduksi Wanita
Penyebab Klitoris Gatal
Melansir dari Medical News Today, terdapat hal yang sebabkan klitoris gatal, yaitu:
- Iritasi
Klitoris sangat sensitif dan mengandung banyak ujung saraf. Ketika sesuatu mengiritasi area tubuh ini, maka bisa terasa gatal. Iritan mencakup bahan tertentu yang terdiri dari pakaian dalam, misalnya, kain gatal. Atau, bisa jadi deterjen atau sabun cuci baru. Kamu disarankan untuk mencoba mengganti produk-produk yang biasa dipakai untuk melihat apakah benar mereka penyebabnya.
- Rangsangan Seksual
Selama terjadi rangsangan seksual, aliran darah ke klitoris meningkat, dan organ ini membengkak, yang membuatnya lebih rentan terhadap iritasi. Terkadang, seseorang mungkin merasa gatal sebelum, selama, atau setelah adanya rangsangan seksual. Gatal ini biasanya hilang dengan sendirinya dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, seseorang harus mencari gejala lain untuk memastikan bahwa gatalnya bukan karena infeksi.
- Vaginosis Bakteri
Jika kadar bakteri dalam vagina menjadi tidak seimbang, ini dapat menyebabkan infeksi yang disebut bacterial vaginosis. Dokter tidak tahu penyebab pasti dari vaginosis bakteri, tetapi faktor-faktor berikut meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi seperti akibat berhubungan intim dengan banyak pasangan seksual atau douching vagina.
Vaginosis bakteri juga menyebabkan gatal pada klitoris dan area di sekitar vagina. Gejala umum lain yang bisa dialami antara lain sensasi terbakar saat buang air kecil, rasa sakit atau sensasi terbakar di vagina, keputihan abu-abu atau putih, dan bau amis usai berhubungan seks.
Jika gejala tersebut kamu alami, jangan tunda lagi untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Kamu pun bisa lebih mudah buat janji dengan dokter pakai aplikasi Halodoc. Tak perlu antre lagi, kamu bisa langsung menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan.
- Infeksi Jamur
Infeksi jamur vagina dapat membuat klitoris dan bagian lain dari vulva terasa sangat gatal. Gejala lain infeksi jamur vagina mempengaruhi vagina dan vulva dan dapat termasuk sensasi terbakar, kemerahan dan bengkak, buang air kecil yang menyakitkan, seks yang menyakitkan, keputihan. Pertumbuhan berlebih ragi yang disebut Candida bisa menyebabkan infeksi ini.
Risiko mengalami infeksi jamur vagina juga bisa meningkat jika kamu mengidap diabetes, sedang hamil, menggunakan alat kontrasepsi yang meningkatkan kadar estrogen, sering lakukan douching vagina, menggunakan antibiotik tertentu, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca juga: 6 Tips agar Hubungan Intim Tidak Membosankan
- Eksim Genital
Gejala-gejala eksim genital dapat memengaruhi vulva, serta kulit di sekitar anus dan bokong. Pengidapnya dapat mengalami gejala seperti gatal, ruam merah atau bercak sakit pada kulit, retak tipis di kulit, muncul kerak dan kulit yang sangat kering, sensasi menyengat atau terbakar. Kondisi ini bisa terjadi sebagai reaksi alergi terhadap pakaian, produk mandi, atau obat-obatan.
- Infeksi Menular Seksual
Gatal pada klitoris dan area genital dapat menandakan infeksi menular seksual (IMS). Gejala umum IMS lainnya meliputi buang air kecil yang menyakitkan, sering buang air kecil, keputihan atau bau yang tidak biasa, kemerahan di sekitar alat kelamin, sakit perut, pendarahan pada dubur, luka di sekitar mulut, muncul kutil di sekitar alat kelamin.
- Kanker Vulva
Klitoris gatal juga bisa menjadi gejala kanker vulva. Gejala lain tergantung pada jenis kanker vulva, tetapi biasanya yang muncul adalah perubahan area kulit pada vulva yang terlihat berbeda dari area sekitarnya - misalnya, tampak lebih terang, lebih gelap, atau lebih tebal, kulit yang terlihat merah atau merah muda dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Gejala lainnya yang juga dapat terasa seperti sensasi yang menyakitkan atau terbakar, perdarahan atau keputihan vagina yang tidak biasa, luka terbuka yang tidak hilang, muncul benjolan di vulva, perubahan tahi lalat di daerah genital. Namun, tentunya kamu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah yang dialami kanker vulva atau bukan.
Baca juga: 6 Penyebab Miss V Gatal
Itulah penyebab kiltoris gatal yang perlu diketahui. Jika gejala semakin buruk sebaiknya segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Ingat, penanganan yang dilakukan sejak dini akan membuat kamu terhindar dari komplikasi yang semakin memburuk!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What Can Cause Clitoris Itching?
Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Clitoris Itching?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan