Sering Demam Tinggi dan Menggigil? Hati-Hati Gejala ISPA
Halodoc, Jakarta - Demam adalah salah satu gejala penyakit yang umum terjadi. Demam terjadi karena respon tubuh terhadap penyakit dan biasanya akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit, tetapi dapat juga disebabkan oleh beberapa hal.
Jika demam yang dirasakan semakin memburuk, demam tidak mau turun walaupun diberikan obat penurun panas, atau muncul gejala yang lebih serius, seperti menggigil, sesak napas, batuk darah, atau penurunan kesadaran, maka ini merupakan gejala ISPA.
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan. Penyakit ini memunculkan gejala seperti batuk, pilek, disertai dengan demam.
ISPA mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Sesuai dengan namanya, ISPA menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh tanpa pengobatan khusus dan antibiotik.
Baca Juga: Ini Gejala Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang Perlu Diwaspadai
Kapan Waktu yang Tepat Harus Dibawa ke Dokter?
Meskipun biasanya hanya memiliki gejala yang ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya, ISPA bisa berkembang semakin parah. Selain itu, jika gejala berikut muncul, berarti kamu harus pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Beberapa tandanya yaitu:
- Menggigil, demam, dan sesak napas yang tidak biasa. Ini dapat menjadi tanda ada masalah pada infeksi saluran pernapasan atas. Hal ini merupakan tanda adanya infeksi yang berpotensi lebih serius seperti influenza, pneumonia, atau bronkitis akut.
- Mereka yang berusia di bawah 2 tahun, hamil, atau pengidap asma harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sesak napas.
- Mual, muntah, dan diare terjadi pada waktu yang bersamaan dengan infeksi saluran pernapasan atas yang tidak kunjung sembuh.
- Terjadi pada bayi berusia kurang dari tiga bulan, dan mengalami demam tinggi. Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh belum sepenuhnya berkembang dan bisa terjadi infeksi lainnya.
- Pasien yang kekebalan tubuhnya berkurang.
- Karena pilek umumnya sembuh dalam waktu seminggu, segera kunjungi dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Komplikasi ISPA
Apabila infeksi terjadi di paru-paru dan tidak dapat ditangani dengan baik, maka mampu terjadi komplikasi yang serius dan dapat berakibat fatal. Beberapa komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.
Baca Juga: Si Kecil Tiba-Tiba Panas Tinggi, Waspada Terinfeksi Roseola
Langkah Pengobatan ISPA
Beberapa tindakan di bawah ini bisa dilakukan untuk meredakan gejala, yaitu:
- Perbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak.
- Konsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu meredakan batuk.
- Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit tenggorokan.
- Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan minyak kayu putih atau mentol untuk meredakan hidung yang tersumbat.
- Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan bantal tambahan, untuk melancarkan pernapasan.
Sementara, beberapa jenis obat yang mungkin akan diresepkan dokter antara lain:
- Ibuprofen atau parasetamol, untuk meredakan demam dan nyeri otot.
- Diphenhydramine dan pseudoephedrine, untuk mengatasi pilek dan hidung tersumbat.
- Obat batuk.
- Antibiotik, jika dokter menemukan bahwa ISPA disebabkan oleh bakteri.
Baca Juga: Awas, Demam Tinggi pada Anak Menandai 4 Penyakit Ini
Itulah sedikit penjelasan tentang gejala ISPA. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah saja, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan