Sering Dehidrasi, Waspada Faktor Risiko Alami Sialolithiasis

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   10 Juli 2019
Sering Dehidrasi, Waspada Faktor Risiko Alami SialolithiasisSering Dehidrasi, Waspada Faktor Risiko Alami Sialolithiasis

Halodoc, Jakarta – Kelenjar air liur merupakan tiga buah kelenjar yang terletak pada bagian mulut dan memiliki fungsi sebagai pembentuk air liur atau saliva. Air liur adalah cairan yang membantu pencernaan pada mulut serta kerongkongan.

Baca juga: Mulut Kering Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan?

Air liur mengandung enzim untuk memproses pencernaan makanan secara kimiawi. Tidak hanya untuk membantu proses pencernaan, air liur juga mengandung antibodi dan zat kimia yang dapat melindungi mulut dari kondisi infeksi.

Kelenjar air liur dapat mengalami gangguan dan menyebabkan sekumpulan tanda dan gejala akibat adanya gangguan pada kelenjar air liur. Kondisi ini dikenal sebagai sialolithiasis.

Kenali Gangguan Kelenjar Air Liur dan Gejalanya!

Gejala yang dialami berbeda-beda pada tiap pengidap sialolithiasis. Kondisi ini diakibatkan karena gangguan pada kelenjar air liur juga beragam. Umumnya ada beberapa tanda atau gejala yang dialami seseorang ketika mengalami gangguan kelenjar air liur atau sialolithiasis, seperti munculnya benjolan yang terasa sakit pada bagian bawah lidah. Tidak hanya itu, rasa sakit ketika mengunyah atau menelan juga dirasakan oleh pengidap sialolithiasis.

Kondisi lain dari sialolithiasis adalah sialadenitis, yang memiliki gejala berbeda dengan sialolithiasis. Pada sialadenitis, pengidap merasakan benjolan yang muncul pada bagian pipi atau dagu bagian bawah. Selain itu, kondisi ini menyebabkan pengidap sialadenitis memiliki bau mulut yang khas dan tajam karena adanya nanah yang muncul dari dalam mulut.

Gangguan kelenjar air liur dapat berupa kista. Tentu, kondisi ini menyebabkan gejala yang berbeda dengan gangguan kelenjar air liur lainnya. Ketika seseorang memiliki kista pada bagian kelenjar air liur, ia akan mengalami kesulitan mengunyah, kesulitan berbicara, dan sulit menelan. Benjolan pada kista dapat pecah dan mengeluarkan cairan yang berwarna kuning.

Tidak hanya kista, kelenjar air liur dapat terserang oleh virus dan menimbulkan gejala pada kesehatan. Infeksi air liur yang terserang virus hampir mirip dengan kondisi gondongan. Infeksi tersebut menyebabkan pengidap mengalami kondisi demam, sakit otot, nyeri sendi, sakit kepala dan bengkak pada bagian kedua sisi wajah.

Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Terkena Sindrom Sjorgen

Penyebab Sialolithiasis

Umumnya, kondisi sialolithiasis disebabkan oleh pengapuran batu dalam salah satu bagian kelenjar air liur yang terdiri dari parotid, submandibular dan sublingual.

Ada beberapa penyakit atau sindrom yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi sialolithiasis, seperti mengalami dehidrasi, mengalami tumor pada bagian kelenjar air liur serta sindrom Sjogren.

Lakukan pemeriksaan pada dokter ketika mengalami beberapa gejala dari kondisi gangguan kelenjar air liur. Diagnosis kondisi sialolithiasis dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Kemudian rontgen gigi dapat dilakukan untuk menemukan bagian kelenjar air liur yang mengganggu kesehatan.

Perawatan Sialolithiasis

Jika sialolithiasis disebabkan oleh tumor atau kista, pembedahan menjadi cara pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, tumor yang bersifat kanker pada kelenjar air liur dapat diobati dengan radioterapi.

Mengatasi masalah sialolithiasis dapat kamu lakukan di rumah dengan beberapa cara, seperti menjaga kesehatan gigi dan mulut serta rutin berkumur dengan air garam agar kondisi sialolithiasis segera mereda.

Penanganan yang tepat meminimalisir risiko sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: Hati-Hati DBD yang Bisa Diketahui Lewat Air Liur