Senam Kaki Diabetes, Olahraga untuk Pengidap Diabetes

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Maret 2020
Senam Kaki Diabetes, Olahraga untuk Pengidap DiabetesSenam Kaki Diabetes, Olahraga untuk Pengidap Diabetes

Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki pada pengidap diabetes. 

Gerakan senam kaki diabetes dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau kedalam, mencengkeram, dan meluruskan jari-jari kaki. Senam ini bisa dilakukan saat duduk, berbaring, ataupun berdiri.

Pentingnya Latihan Otot Kaki

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Researchgate, penyakit diabetes dapat menghambat transfer glukosa ke sel-sel dalam jaringan tubuh yang mengakibatkan sel-sel kelaparan, sehingga memicu kelemahan otot yang mengganggu keseimbangan tubuh.

Gangguan keseimbangan tubuh ini dapat meningkatkan risiko jatuh. Senam kaki kaki diabetes bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah di kaki pengidap diabetes, sehingga asupan nutrisi menjadi lancar ke jaringan. 

Baca juga: Ini Alasan Diabetes jadi Penyakit Seumur Hidup

Butuh informasi lebih lengkap mengenai senam kaki diabetes, bisa ditanyakan langsung di HalodocDokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.  Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat

Sejatinya olahraga menjadi bagian penting dalam pola hidup pengidap diabetes. Latihan fisik dapat membantu mengelola berat badan, dengan meningkatkan kadar gula darah, dan kesehatan jantung. 

Bagi pengidap diabetes, olahraga sama pentingnya dengan diet dan pengobatan. Faktanya, American Diabetes Association merekomendasikan setidaknya 30 menit aktivitas fisik yang meningkatkan denyut jantung lima hari per minggu.

Sangat penting untuk merencanakan latihan rutin dan selain senam kaki diabetes, berjalan adalah salah satu opsi termudah dan paling nyaman. Berikut ini manfaat latihan fisik buat pengidap diabetes: 

  1. Peningkatan sensitivitas insulin (insulin bekerja lebih baik).
  2. Menurunkan kadar gula darah.
  3. Meningkatkan energi dan daya tahan sepanjang hari.
  4. Penurunan berat badan dengan peningkatan tonus otot.
  5. Jantung yang lebih sehat dan tekanan darah rendah.
  6. Kualitas tidur lebih baik di malam hari.
  7. Tulang yang lebih kuat dan risiko osteoporosis yang lebih rendah.
  8. Resistensi yang lebih baik terhadap penyakit.
  9. Menurunkan stres, kecemasan, kebosanan, frustrasi, dan depresi.

Bentuk Latihan Lain yang Direkomendasikan

The American Diabetes Association merekomendasikan dua jenis latihan yang berbeda untuk mengelola diabetes, yaitu aerobik dan latihan kekuatan. Latihan aerobik dilakukan dengan menggunakan lengan dan/atau kaki dalam gerakan ritmis yang berkelanjutan untuk meningkatkan detak jantung. 

Contohnya, berlari, menari, bersepeda, berenang dan berjalan. Pastikan untuk memilih latihan aerobik yang disukai. Latihan kekuatan (juga disebut latihan resistensi) membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin dan dapat menurunkan gula darah.

Baca juga: Terlalu Banyak Konsumsi Soda Bisa Picu Penyakit Ini

Selain aktivitas aerobik, American Diabetes Association merekomendasikan melakukan latihan kekuatan setidaknya dua kali per minggu, tetapi tidak dua hari berturut-turut. Contoh-contoh latihan kekuatan, termasuk menggunakan alat-alat berat, push-up, lunges, dan sit-up. 

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga apa pun untuk memastikan secara medis aman untuk berolahraga. Olahraga dapat menurunkan gula darah secara tiba-tiba, tetapi dalam hal latihan kekuatan, ini dapat meningkatkan kadar gula darah. 

Pastikan untuk memantau kadar gula darah sebelum dan sesudah semua latihan rutin untuk lebih memahami bagaimana tubuh merespons latihan dan untuk mencegah komplikasi.  Sakit kepala ringan atau pusing, detak jantung cepat, ketidaknyamanan dada, ketidaknyamanan rahang, lengan, atau punggung bagian atas, mual, napas pendek, merasa lemah, mengantuk adalah gejala kalau ada yang salah dengan olahraga yang kamu lakukan. 

Referensi:

P2PTM Kemenkes RI. Diakses pada 2020. Senam Kaki Diabetes.
Research Gate. Diakses pada 2020. The Influence of Diabetic Foot Gymnastic to Body Balance in Elderly Diabetes Mellitus Patients.
Daily Health Wire. Diakses pada 2020. The Importance of Exercise in Treating Diabetes.