Semprot Desinfektan pada Tubuh, Benarkah Efektif Bunuh Virus?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 Februari 2020
Semprot Desinfektan pada Tubuh, Benarkah Efektif Bunuh Virus?Semprot Desinfektan pada Tubuh, Benarkah Efektif Bunuh Virus?

Halodoc, Jakarta - Menyebarnya strain virus coronavirus jenis baru yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Cina, menyebabkan setidaknya 426 orang meninggal dunia. Kondisi ini membuat WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menyatakannya sebagai keadaan darurat kesehatan global. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk menangkal masuk dan menularnya virus ini ke Tanah Air, mengingat ada banyak WNI yang baru datang dari Wuhan. 

Cara yang dilakukan adalah menyemprotkan cairan desinfektan kepada tubuh para WNI yang baru saja tiba di Natuna beberapa waktu yang lalu. Namun, cara ini menimbulkan pertanyaan dari masyarakat, apakah benar menyemprotkan desinfektan pada tubuh efektif untuk membunuh virus corona seperti yang diharapkan pemerintah?

Penyemprotan Desinfektan pada Tubuh, Efektifkah Membunuh Virus?

Tidak hanya dari pemerintah setempat, pengguna media sosial dari seluruh dunia ramai memperbincangkan efektivitas dari penyemprotan desinfektan ini pada tubuh. Tidak sedikit yang mengklaim bahwa penggunaannya efektif untuk mematikan virus yang menempel pada tubuh, tetapi banyak pula yang mempertanyakan keabsahan informasi ini. 

Baca juga: WHO Tetapkan Virus Corona Masuk Global Health Emergency, Ini 7 Faktanya

Memang benar, cairan desinfektan memiliki fungsi untuk menghilangkan virus dan bakteri yang menempel pada tubuh, dan pada kasus kali ini, barang-barang yang turut dibawa para WNI dari Wuhan ke Indonesia. Namun, meski cairan desinfektan membantu memperlambat penyebaran virus, ternyata penggunaannya untuk tubuh tidak 100 persen efektif. 

Pasalnya, ketika sampai di Natuna, para WNI ini mengenakan pakaian yang berlapis, mulai dari pakaian dalam, kaus atau kemeja, lalu jaket. Sementara penyemprotan yang dilakukan hanya berfokus pada bagian luar tubuh alias hanya mengenai pakaian paling luar yang dikenakan, tidak menyeluruh sampai ke dalam. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI, pakar infeksi dan penyakit tropis RS Metropolitan Medical Center mengatakan tindakan penyemprotan ini tidak bisa mencapai seluruh bagian yang diinginkan. 

Baca juga: Masker Efektif Mencegah Virus Corona, Begini Cara Pemakaiannya

Erni menambahkan bahwa cara penyemprotan seperti yang dilakukan pihak medis pada para WNI yang baru tiba dari Wuhan tidak mampu mematikan virus secara sempurna. Pasalnya, desinfeksi lebih efektif jika dilakukan di dalam ruangan, dan tidak adanya pakaian yang menempel pada tubuh, sehingga cairan desinfektan langsung mengenai tubuh. 

Desinfektan yang sering digunakan sebagai bahan pembersih lantai memang efektif untuk membunuh virus dan kuman penyebab penyakit. Namun, ini hanya bekerja pada permukaan benda yang keras dan tidak keropos. Sementara cairan pembersih yang digunakan untuk menyemprot para WNI yang tiba di Indonesia memang dibuat khusus untuk manusia, bukan yang sering digunakan untuk membersihkan lantai. Setidaknya, begitulah penuturan Achmad Yurianto selaku Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes. 

Meski diklaim efektif untuk membunuh virus, ternyata virus ini tidak termasuk virus corona terbaru atau 2019-nCov. Memang, ada banyak strain coronavirus, dan disinyalir desinfektan ini hanya bekerja efektif pada strain yang sudah ada, alias belum bisa dipastikan efektivitas penggunaannya pada strain coronavirus jenis terbaru ini. Pastinya, masih dibutuhkan studi lebih lanjut tentang penggunaan desinfektan ini. 

Baca juga: Virus Corona Menyebar Luas, Ini Beberapa Gejalanya

Seperti yang kamu ketahui, virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina. Dalam waktu singkat, virus ini menyebar dengan sangat cepat dan mengakibatkan ratusan orang kehilangan nyawa. Tidak hanya di Wuhan, kini virus corona menyebar luas hingga ke beberapa negara lain di seluruh dunia, dan masih terus dilakukan pengembangan vaksin untuk mencegah adanya penyebaran yang lebih luas. 

Gejala virus corona mirip dengan penyakit flu, seperti bersin dan batuk, demam, hingga sulit bernapas. Jadi, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala sakit flu agar segera mendapatkan penanganan. Buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat, lebih mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc, jadi tidak perlu lagi mengantre. 



Referensi: 
WHO.  Diakses pada 2020. Statement on the second meeting of the International Health Regulations (2005) Emergency Committee regarding the outbreak of novel coronavirus (2019-nCoV).
Chicago Sun Times. Diakses pada 2020. Why are People Saying That Lysol Sprays and Clorox Wipes Fight Coronavirus?
Medine Plus. Diakses pada 2020. Coronavirus Infections.