Sehabis Cat Rambut, Kok Rambut Jadi Rontok? Ini Penyebabnya
Halodoc, Jakarta – Tren mengecat rambut memang sudah ada sejak lama ada. Sayangnya, bagi sebagian orang, hal ini justru bisa membuat rambut jadi rontok. Kira-kira, apa ya penyebab rambut rontok tersebut? Ternyata nih, mengecat rambut memberikan dampak pada melemahnya akar rambut.
Produk pewarnaan rambut, baik yang permanen maupun semi permanen, mengandung peroksida dan amonia. Amonia dapat dapat memperbesar dan membuka lapisan permukaan rambut atau kutikula. Ini memungkinkan pewarna dan peroksida untuk masuk hingga menyebabkan perubahan warna. Perubahan warna ini membuat rambut keropos dan lemah, sehingga menjadi penyebab rambut rontok.
Proses bleaching yang menjadi bagian dalam proses cat rambut menjadi penyebab lain akan kerontokan rambut. Kenapa bleaching bisa membuat rambut lebih rapuh? Karena terjadi proses oksidasi yang menguraikan warna pigmen di batang rambut. Efeknya, struktur protein pada rambut jadi rusak. Semakin sering kamu melakukan bleaching, maka kelembaban alami rambut pun semakin berkurang. (Baca juga: 6 Kepribadian Wanita Berdasarkan Bentuk Alis)
Perubahan warna yang drastis dari gelap ke terang berisiko menimbulkan kerontokan yang lebih besar. Ini karena warna rambut alami yang gelap membutuhkan bleaching yang lebih banyak. Menurut Natalie Carr, konsultan kerontokan rambut dari Philip Kinglsey Clinic, jika kamu tetap ingin mewarnai rambut, kamu perlu menggunakan produk perawatan rambut yang tepat. Salah satunya adalah produk yang bisa menutup kutikula dan menjaga kadar air pada rambut dan akar rambut.
Idealnya, sebelum melakukan pewarnaan, rambut perlu diberi perawatan dengan menggunakan masker atau minyak kelapa. Aplikasikan di bagian akar sembari dipijat agar nutrisi terserap dengan sempurna. Tahapan ini akan meminimalisir kerusakan pada batang rambut.
Cara Melindungi Rambut Berwarna
Cara terbaik mengatasi rambut kering dan rontok akibat pewarnaan rambut adalah dengan menggunakan perawatan deep-shampoo dan deep-conditioning sebelum dan setelah pewarnaan. Ketika kamu mengaplikasikan kondisioner ke rambut, jangan lupa untuk menepuk-nepukkan pelembab di kulit kepala supaya menyerap sempurna dan mengembalikan ketahanan rambut dari dalam akar.
Hindari mengeringkan rambut dengan hair dryer yang hanya akan membuat rambut semakin kering. Menggosok rambut dengan handuk juga akan melemahkan akar rambut. Ada baiknya kamu mengeringkan rambut basah dengan kain katun biasa atau diangin-anginkan.
Terlalu sering keramas tidak hanya menghilangkan minyak alami pada akar rambut, tetapi juga warna rambut. Untuk rambut berwarna, 2-3 kali keramas dalam seminggu adalah durasi yang pas. Jangan lupa keramas dengan menggunakan air dingin. Air dingin sifatnya mengunci pori-pori dan mempertahankan warna pada rambut. Sedangkan air hangat hanya akan membuka kutikula kamu dan membuat minyak alami di kulit kepala hilang. Supaya pewarnaan rambut dapat bertahan lebih lama, pilihan jenis sampo juga mengambil peranan penting. Gunakan sampo yang memang didedikasikan untuk rambut berwarna.
Kamu juga bisa memberikan protein alami pada rambut dengan cara DIY masker rambut. Salah satu bahan yang paling sederhana adalah mencampur telur dengan mayonaise atau alpukat. Kamu hanya perlu mengoleskannya ke rambut dan kulit kepala. Lalu bungkus kepala dengan handuk hangat, diamkan selama 45 menit sebelum akhirnya dicuci bersih.
Kalau kamu pengin tahu lebih banyak mengenai perawatan rambut yang tepat serta penyebab rambut rontok dan bagaimana penanganannya, kamu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan