Sebelum Tes Fluoroskopi, Lakukan 5 Persiapan Ini
Halodoc, Jakarta - Dalam menentukan diagnosis suatu penyakit, dokter biasanya tak hanya melakukan pemeriksaan fisik dan wawancara medis saja. Dalam beberapa kasus, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk membantu mengetahui suatu gejala penyakit tertentu.
Dari banyaknya pemeriksaan penunjang, tes fluoroskopi merupakan pemeriksaan yang sering kali digunakan. Tes medis ini menggunakan metode pemeriksaan sinar-X untuk menghasilkan gambar bersekuel menyerupai video.
Metode yang digunakan untuk melihat kondisi organ tubuh secara langsung. Tes fluoroskopi ini mirip dengan CT scan, fluoroskopi menggunakan pancaran sinar-X dalam menangkap gambar. Bedanya, gambar yang dihasilkan tes fluoroskopi hanya memiliki satu sudut pandang.
Baca juga: 8 Istilah Kesehatan yang Perlu Diketahui Orang Awam
Tujuan tes fluoroskopi ini tak hanya untuk menetapkan diagnosis penyakit saja. Fluoroskopi juga dilakukan untuk menunjang pelaksanaan operasi yang berkaitan dengan jantung, saluran cerna, pembuluh darah, saluran pernapasan, paru-paru, hingga hati. Di samping itu, metode ini juga digunakan untuk memeriksa kondisi sebelum dan sesudah terapi pengobatan.
Omong-omong soal tes fluoroskopi fluoroskopi, hal apa saja sih yang mesti dilakukan sebelum mengikuti tes ini?
Ketahui Persiapannya
Setidaknya ada beberapa hal yang mesti diperhatikan seseorang bila hendak menjalani tes fluoroskopi. Nah, berikut hal-hal yang mesti diperhatikan:
-
Perbanyak mengonsumsi air putih.
-
Melepas semua aksesoris yang melekat di tubuh. Contohnya, anting, kalung, ataupun gelang.
-
Gunakan pakaian khusus yang sudah disiapkan oleh rumah sakit.
-
Bila akan melakukan pemeriksaan di bagian perut, jangan minum atau makan apa pun sejak malam sebelum pemeriksaan.
-
Dokter akan memberikan pewarna kontras.
Baca juga: Lakukan 6 Hal Ini untuk Diagnosis Syok Kardiogenik
Untuk pewarna kontras ini bisa diberikan dengan berbagai variasi. Pemberiannya bergantung dari area yang akan diamati. Nah, berikut penjelasannya:
-
Enema. Dokter akan memberikan zat pewarna bentuk ini melalui anus. Biasanya seseorang yang menjalani tes ini akan merasa tidak nyaman dan perut kembung sebagai efek sampingnya.
-
Suntik. Zat pewarna ini disuntik ke dalam pembuluh, tujuannya untuk membantu dalam mengamati saluran kemih, pembuluh darah, hati, ataupun kandung empedu. Efek sampingnya bisa berupa tubuh terasa hangat, dan timbulnya rasa logam di mulut.
-
Oral. Zat pewarna ini juga bisa diminum untuk mengamati kondisi kerongkongan atau lambung. Efek sampingnya mungkin akan membuat seseorang terasa mual.
Indikasi Pemeriksaan Fluroskopi
Selain hal-hal yang telah di sebutkan di atas, kondisi apa lagi sih yang membutuhkan pemeriksaan fluoroskopi? Nah, berikut jenis kondisi yang membutuhkan pemeriksaan dan penanganan menggunakan tes fluoroskopi:
-
Pemeriksaan Gastrointestinal. Ketika menjalani prosedur ini, seseorang akan diberikan warna kontras yang diminum untuk membantu pengamatan kerongkongan, usus kecil, usus besar, anus, hati, pankreas, kantung empedu, dan lambung.
-
Prosedur Kardiovaskular. Tes fluoroskopi juga digunakan dalam prosedur tindakan pada jantung dan pembuluh darah. Contohnya, tindakan untuk pemasangan ring pada pembuluh darah, menghilangkan gumpalan yang menghambat aliran darah, ataupun angiografi jantung.
-
Prosedur Ortopedi. Fluoroskopi dalam prosedur ini digunakan untuk mengamati kondisi patah tulang sebelum operasi perbaikan tulang dilakukan. Tak cuma itu, pemeriksaan fluoroskopi juga digunakan dalam memasang implan tulang pada posisi yang tepat.
Mau tahu lebih jauh mengenai hal di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan